Warning typo everywhere!!
DILARANG PLAGIAT DALAM BENTUK DAN ALASAN APAPUN!!!
-
Nggak ada yang tau takdir setiap manusia itu seperti apa. Kita tak bisa menebak dan tidak bisa mengharuskan...
-
warning 18++ bagi yang dibawah umur atau risih harap skip dosa tanggung sendiri.
🥀
Seharian ini Dinar benar-benar dibuat kelabakan, dipagi harinya kedatangan seorang Andreas yang dengan sengaja memberi tahukan dirinya mengenai rencana ibunya.
Dinar dibuat tak tenang dan terus menerus terbayang-bayang sang ayah, bagaimanapun Havindra Josefa tetaplah ayahnya.
Walaupun sempat ada setitik rasa marah juga kecewa yang nyelonong masuk kedalam hatinya untuk sang ayah, tak pernah bisa dipungkiri jika Dinar sangat menyayangi sang ayah.
Satu-satunya orang tua yang ia miliki saat ini,
'aku titip anak-anak ya Jen. Tolong jemput dan ajak mereka nginep dulu ke rumah mu besok aku jemput.' ucap Dinar pada orang disebrang sambungan telponnya.
'....'
'maaf ya Jen jadi ngerepotin kamu.'
'....'
Sambungan telepon terputus begitu saja setelah mereka mengucap salam perpisahan. Dinar tidak berada ditoko bunga miliknya sekarang.
Ia memutuskan untuk berdiam sendiri di kediaman nya, memikirkan begitu banyak hal yang mungkin bisa membuat ayahnya aman.
Tidak mau membuat anak-anaknya khawatir dengan keadaan dirinya, jika melihat sang bunda gelisah. Dinar juga memutuskan untuk menitipkan ke tiga anaknya pada Jena, dengan alasan Dinar sedang bertemu dengan orang penting dan tak bisa mengajak mereka bertiga.
Untung saja anak-anaknya adalah anak yang pintar dan tak banyak protes, mereka langsung menurut saat Dinar mengatakan bahwa nanti sepulang sekolah yang menjemput mereka adalah Jena.
Handphone-nya yang berada di atas meja bergetar menyala, menandakan ada notifikasi yang masuk dan entah dari siapa.
Dinar terlihat amat berantakan sekarang, bahkan waktu makin bergulir kian berganti siang. Chat dari Devano bahkan ia abaikan begitu saja, saking kacaunya dia sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devano - jaehyun
Ficção Adolescente"kamu sendiri bilang , jangan mencintai orang yang belum tuntas dengan masalalunya. Lantas mengapa kamu meminta saya untuk mencintai kamu?" Dinar tersenyum lembut setelah mengatakan itu. "Jangan mempermainkan perasaan Devano, kamu sendiri yang akan...