Warning typo everywhere!!
DILARANG PLAGIAT DALAM BENTUK DAN ALASAN APAPUN!!!
-
Yang paling mujarab dari rasa adalah berkabar serta temu...🥀
Sebenarnya nggak ada yang harus dibingungkan dari kejadian sore hari ini, tapi Devano nya saja yang terlihat terus memikirkan nya.
Jika ditelaah ia dan Dinar hanyalah seseorang yang punya hubungan dekat tanpa status yang jelas, walaupun jika dianggap teman jelas tak terlihat seperti itu keadaannya.
Teman mana yang hampir menghabiskan waktu weekend atau bahkan waktu luangnya untuk berduaan. Sekedar masak berdua, jalan-jalan, cuddle or whatever yang bisa mereka lakukan dengan mood yang sama bagusnya.
Jikalau ditanya pun "Dev. Dinar itu siapamu sih?" Ia akan menjawab apa padahal ia sendiri bingung dengan status hubungannya.
Dan mari menelaah yang sudah jelas. Apa hubungan Devano dengan seorang bernama Naina Nairatna gadis manis yang aslinya tak banyak bicara, cenderung bebas mengekspresikan dirinya tapi banyak menyimpan rahasia dari kehidupannya.
Devano Adderson dan Naina Nairatna bertemu di sebuah platfrom social media dan menjalin hubungan jarak jauh. Awalnya sih Devano berprasangka bahwa hubungannya akan sebatas teman chat yang akan berlalu tanpa membekas jika tak bisa bersama.
Tapi nyatanya seorang Naina Nairatna atau yang akrab dipanggil Nana itu sangatlah membekas di hati dan dikehidupan Devano,
Bersama Nana. Devano menjadi dirinya sendiri, tanpa dibuat-buat untuk terlihat baik atau apalah artinya dimata anak zaman sekarang. Hubungan yang berlangsung selama hampir 2 tahun lamanya itu memberikan kesan yang amat mendalam bagi Devano,
Bergurau lewat telepon dijam-jam luang. Bertukar keseharian tanpa merasa risih, sleep call setiap diperlukan, bahkan virtual date yang mungkin bagi orang lain terlihat tak bermutu namun bagi keduanya menjadi momentum yang amat berharga.
-
Lelaki itu terlihat tak tenang dimalam harinya, entah memikirkan apa. Tapi yang jelas ia sedang berada di mood yang tak bagus,
"Honey are you sleeping?" Panggil Dinar ketika melihat Devano membenamkan wajahnya ke bantal yang terlihat dari layar handphone nya.
Ya memang malam ini mereka berdua tengah mejalani rutinitas Vidio call dengan alasan yang tak jelas,
"Aku nggak tidur dear, kamu ngantuk? Tidur duluan gih jangan lupa minum air putih dulu." Jawab Devano yang kini tengah kembali menatap layar handphone nya.
"no i'm not sleepy, are you okay?" Dinar dengan jelas mengetahui bahwa Devano sedang dalam mood tidak baik-baik saja.
"Aku lagi banyak pikiran aja , kalau aku tutup boleh kan?"
"Oke kita tutup aja ya kamu pasti capek butuh istirahat, tidur okay jangan begadang."
" Sorry ya tapi aku lagi bener-bener banyak pikiran."
"Iya nggak papa bye good night honey."
"Good night sweetheart."
Sambungan Vidio call itu terputus, ia rasa sekarang waktu yang tepat untuk meluapkan rasa rindunya pada sang pemilik. Menelpon Nana di pukul sebelas malam pasti masih diangkat, karna Devano tau bahkan hapal kebiasaan gadis itu yang suka tidur larut malam bahkan begadang hingga pagi.
Telpon on
'hallo, tuan putri .' sapa Devano lebih dahulu. Ketika panggilan teleponnya sudah tersambung oleh Nana
'hahaha masih aja manggil begitu, hallo jelek. Ada apa nih?' jawab sang perempuan terkekeh. Tak munafik ia sangat merindukan sosok Devano yang selalu manja padanya,
'tentang kita...'
'oh iya ada banyak pertanyaan yang mau aku tanyain ke kamu tentang kita.' sanggah Nana memotong omongan Devano.
'Aku tau apa yang mau kamu tanyakan ke aku. Tapi, maaf aku nggak bisa jawab sekarang.' jawab Devano lembut.
'oke. It's okay not problem, jadi kamu telepon ada apa?" Tanya Nana dari sebrang telpon.
Sejenak Devano menghembuskan nafasnya pelan, berusaha mengucapkan dengan enteng apa yang kian lama berkecamuk dipikirannya.
'really I miss u so much dear.' satu kata ungkapan rindu itu berhasil terucap dari bibir Devano untuk Nana.
Membuat sang perempuan di sebrang telpon itu terkekeh ketika mendengarnya,
'sure me too.' jawab Nana singkat.'I want to hug you now.'
'why? Kenapa pingin peluk aku?" Tanya Nana merasa Devano aneh karena mengatakan itu.
'nothing, aku cuman kangen.' suara Devano kian memelan seakan takut jika kuping Nana sakit karena saking rindunya jujur dirinya ingin berteriak.
'Let's sleep , udah malem kamu besok kerja jadi sekarang istirahat. Besok kita telepon lagi, oke boy?'
'yes mom.' Devano menurut bahkan memanggil Nana dengan sebutan mommy.
Panggilan yang dulu sering ia utarakan karna ia meresa menjadi seperti anak kecil ketika bersama Nana. Sedangkan Nana hanya terkekeh mendengar panggilan itu kembali lagi untuknya,
Telpon off
Nana adalah orang yang bebas ia bisa melakukan apa saja yang ia mau , ia hanya ingin kehidupannya normal tanpa memikirkan masalah yang terus bergulir bagai episode serial drama yang terus berlanjut.
Menjalin hubungan dengan Devano Adderson membuat Nana belajar banyak hal dari laki-laki itu, terutama menjadi seorang yang lembut juga penyayang. Devano bisa saja bertingkah seperti anak kecil ketika bersama Nana karna didiri Nana ia menemukan sosok yang ia ingin selain bundanya.
Hadirnya satu pesan dan mengobrol via telpon dengan Nana pun seketika membuat ia lupa mengenai gadis bernama Dinar, seperti angin lalu seakan otaknya di restart ia hanya ingat masa-masa dimana ia bersama Nana dan apapun yang ia akan lakukan bersama Nana jika bertemu.
Yang Devano ingin sekarang adalah Nana Karna ia benar-benar rindu. Lelaki itu melangkah ke depan meja belajar dikamarnya, menatap bingkai foto yang disana terpajang foto dirinya dan Nana yang pertama kali bertemu karena ia berlibur ke kota tempat Nana tinggal.
Mereka sempat bertemu, menghabiskan waktu seharian hanya untuk date berdua, pergi mengelilingi kota dengan motor. Jajan jajanan pinggir jalan yang murah tapi enak , pergi ke alun-alun dan banyak lagi.
Pikirannya menerawang ke dua tahun yang lalu tepat pertama kali ia bertemu Nana dan menyatakan perasaannya. Meminta Nana jadi kekasih dan tempat berpulang untuknya, pikirannya penuh semakin menggebu-gebu ingin bertemu dan memeluk Nana sekarang.
Gadis itu tak gampang dihapus dari ingatan juga hatinya. Entah apa yang gadis itu tinggalkan seakan memberi lem pada puing-puing kenangan yang tertinggal agar tak dilupakan.
TBC...
Don't forget to vote and votement ya bestie
KAMU SEDANG MEMBACA
Devano - jaehyun
Teen Fiction"kamu sendiri bilang , jangan mencintai orang yang belum tuntas dengan masalalunya. Lantas mengapa kamu meminta saya untuk mencintai kamu?" Dinar tersenyum lembut setelah mengatakan itu. "Jangan mempermainkan perasaan Devano, kamu sendiri yang akan...