04

4.4K 474 44
                                    

.

.

Happy reading
.

.

.

Mereka bernafas lega karena makhluk itu tak menemukan mereka. Lalu tiba-tiba, Shinbi muncul dari balik selokan yang waktu itu dipakai untuk bermain kelereng.

"Hei, apa kau tahu kami mencarimu dari tadi?" Hari langsung menarik Shinbi hingga mereka sampai di dalam apartemen Hari, tak lupa Hari juga mengunci pintu agar tak ada yang masuk dan melihat mereka mengobrol dengan Shinbi.

"Shinbi, kembalikan semua seperti dulu, kami tak ingin melihat makhluk lagi." pinta Hari.

"Oh, itu? Sudah kuperingatkan bukan? Kalian pasti akan menyesal memakan permenku." ucap Shinbi santai.

"Kau bisa melakukannya atau tidak!?" tanya Hari, kesal.

Lalu tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dan ternyata itu ayahnya Hari dan Doori, beruntung dia hanya mengetuk lalu pergi.

"Yang terjadi sudah terjadi, kenapa kalian tidak menandatangani kontrak denganku?" ucap Shinbi.

"Kontrak?" beo (Y/N), Hari dan Doori.

"Iya, kita akan mengirim makhluk-makhluk ke alam atas." ucap Shinbi.

"Kita harus mengirim mereka ke tempat yang seharusnya." lanjutnya.

"Hahaha, tugas Goblin mengirim makhluk-makhluk ke alam atas? Kenapa?" tanya Hari yang tergelak.

Shinbi menghela nafas, " Orang-orang meninggalkan gedung ini karena kabar makhluk." jawabnya.

"Jadi?"

"Aku adalah Goblin rumah Shinbi, Goblin tidak bisa bertahan tanpa energi manusia. Jika semua orang meninggalkan gedung ini, aku tidak akan bisa bertahan." jelas Shinbi.

"Kalau kami membantumu apa keuntungannya bagi kami?" tanya Hari.

"Setiap satu makhluk yang kita kembalikan aku akan mengabulkan satu keinginanmu." jawab Shinbi.

"Benarkah? Apapun?" tanya Hari yang kelihatannya senang.

"Iya, tapi kekuatanku hanya bekerja di rumah Shinbi saja." jawab Shinbi.

"Hah~ hanya di gedung ini?" Hari kecewa.

"Kalian setuju atau tidak?"
Hari dan (Y/N) berpikir sejenak.

"Baiklah, aku setuju. Bagaimana denganmu (Y/N)?" tanya Hari.

"Em...sebenarnya aku agak tidak yakin, tapi baiklah." jawab (Y/N), sedangkan Doori menolak karena takut, tapi akhirnya Doori mau karena dipaksa oleh Hari.

"Baiklah, yang pertama adalah, Makhluk petak umpet." ujar Shinbi.

"Makhluk petak umpet?"

"Ya, dia memancing anak bermain petak umpet. Mengambil jiwa mereka, membuat mereka terjebak selamanya." jelas Shinbi.

"Makhluk itu buta, tapi pendengarannya tajam. Suara deru nafas saja sudah cukup untuk menangkapmu." Doori membayangkannya dan malah merinding sendiri.

Shinbi's house x reader √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang