16

3K 353 34
                                    

.

.

Happy reading

.

.

Di depan (Y/N), Hari dan Gaeun saat ini ada Hyunwoo yang sedang duduk bersimpuh memohon-mohon kepada mereka untuk ikut dalam permainan petak umpet makhluk untuk membuat nilai matematikanya naik. Walaupun Hari sudah menolaknya mentah-mentah tadi, dia tetap memaksanya.

"(Y/N), kau pasti mau membantuku, 'kan? Ayolah, kau tau kalau ibuku itu galak." Hyunwoo memohon di di hadapan (Y/N), membuatnya mundur sedikit dan tidak sengaja menabrak tubuh orang lain di belakangnya.

(Y/N) menoleh ke arah belakang untuk melihat siapa yang ia tabrak, bersamaan dengan suara jeritan perempuan yang ada di koridor. Matanya menangkap netra hijau dan wajah datar. Kanglim.

'Ka-kanglim? Kapan..dia kembali?' batin (Y/N).

Kanglim hanya menatapnya sesaat lalu melewatinya begitu saja, sebenarnya (Y/N) merasa lega. Setidaknya, dia tahu kalau Kanglim baik-baik saja. Tunggu--sejak kapan dia peduli? Maksudnya, wajar kalau dia peduli, tapi...kali ini...berbeda...

"Jadi bagaimana, (Y/N)? Apa kau akan datang malam ini?" tanya Hyunwoo.

"Iya..." jawab (Y/N) tanpa sadar.

"Asyik~ (Y/N) kau sudah berjanji, ya."

"A-apa? Janji yang mana?" tanya (Y/N) mulai dag dig dug serrr.

"Tadi kau berjanji akan bermain petak umpet bersamaku. Sampai jumpa!" Hyunwoo menggendong tasnya dan langsung kabur.

"A-apa?! Apa aku benar-benar mengatakan itu?" tanya (Y/N). Gaeun dan Hari mengangguk sebagai jawaban.

(Y/N) menghela nafas, "Apa yang sudah kukatakan..."

. . . .

'Aku senang dia kembali, ta-tapi kenapa dia tidak berbicara denganku?'

"(Y/N), kenapa kau diam saja? Apa ada masalah?" tanya Hari.

"Ah, tidak. Tidak apa-apa. Aku hanya kepikiran dengan petak umpet makhluk yang dikatakan Hyunwoo..." jawab (Y/N).

"Apa itu mengganggumu? Aku bisa mengatakan kepada Hyunwoo kalau kau tidak bisa datang." tanya Hari.

"A-ah..tidak. lagipula aku sudah berjanji kepadanya tadi." jawab (Y/N).

Saat mereka ingin melewati penutup selokan, Shinbi tiba-tiba muncul dari dalam selokan dengan kepalanya yang dimiringkan dan lidahnya yang terjulur keluar.

"Huwa!! Shinbi, apa yang kau lakukan di sana?!" tanya Doori terkejut.

"Yoga. Ini seharusnya membuatku lebih sehat. Benar, Instruktur terkenal mengatakannya di TV. Coba saja." jawab Shinbi.

Doori lalu memiringkan kepalanya seperti apa yang dilakukan Shinbi, "Seperti ini?"

"Apa yang kau lakukan?" tanya Hari.

"Shinbi mengajariku Yoga, katanya ini bisa membuatku lebih sehat." jawab Doori.

"Itu tidak akan membuat kepalanya semakin kecil." canda Hari.

"Kepalaku tidak sebesar itu!!" sahut Shinbi tidak terima.

"Kepalamu itu sebesar dua kepala."

Shinbi's house x reader √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang