02

6.2K 545 38
                                    

.

.

Happy reading~
.

.

.

Karena sama-sama tak ingin mengalah, anak kecil bertopeng itu menantang mereka untuk memainkan permainan dan siapa yang menang akan mendapatkan apa yang diinginkan dari yang kalah. Permainannya adalah kelereng. Siapa yang kelerengnya yang paling dekat dengan pusat penutup selokan, dia yang menang.

Saat anak itu ingin melempar kelerengnya, Hari dengan segaja mengejutkannya dari belakang agar lemparannya tak tepat sasaran, tapi entah apa yang anak itu lakukan, kelerengnya malah mendarat di tempat yang tepat, dan Hari shock sendiri melihatnya.

"A-apa!? Aku yakin kelerengnya terbang ke arah yang lain tadi!" seru Hari.

"Bagaimana ini, Kak? Anak ini sepertinya mempunyai kekuatan aneh." bisik Doori terhadap (Y/N).

"Huh! Dia hanya beruntung!" ujar Hari.

Sekarang gilirannya. Dia melempar kelerengnya kurang kuat, membuat kelerengnya tak tepat sasaran, tapi Hari malah mendekati keleren miliknya dan meniup kelereng itu sehingga tepat sasaran dan kelereng milik anak bertopeng itu tersingkirkan.

"Yey!" sorak Hari.

Anak itu sempat tak terima dan meminta pertandingan ulang, tapi berkat Hari, ia terpojokkan dan tak bisa mengelak. Hari meminta 30 ponsel untuk teman-teman sekelasnya, dan membuat anak bertopeng itu terkejut. Entah dia tidak tahu, atau memang ponsel itu barang yang mahal.

"Kenapa? Kau tak bisa, ya? Dasar pembohong kecil." anak bertopeng menggeram kesal dan mengambil sebuah permen lalu memakannya, membuat Hari dan Doori ngiler.

"Sudahlah, tapi berikan permen yang kau makan itu." pinta Hari.

"Ini permen khusus yang tidak bisa dimakan orang lain." jawab anak itu.

Hari tidak mengubrisnya dan langsung menyambar permen itu lalu membagi tiga. Dia makan satu, begitu juga dengan Doori.

"Ini, (Y/N)." Hari memberikannya kepada (Y/N).

"T-tidak usah, kalian saja." tolak (Y/N).

"Tidak apa-apa, permennya lumayan enak."

"Tida--hhupp!!"

Belum sempat berbicara lagi, Hari langsung memasukkan permen itu ke mulut (Y/N), sehingga membuat (Y/N) mau tak mau harus memakannya.

"Untung gak tersedak, Hari." keluh (Y/N).

Sang empunya hanya cengengesan sembari meminta maaf kemudian mereka bertiga beranjak meninggalkan anak bertopeng itu dan tanpa disadari dia tersenyum miring.

Mereka berniat kembali, tapi Doori menyadari kalau permainan video game miliknya tertinggal di tempat mereka bermain kelereng, membuat mereka harus menmani Doori untuk mengambilnya. Doori yang masih takut ingin naik lift, sempat menolak, tapi Hari dengan cepat menariknya masuk ke lift agar lebih cepat juga mereka mengambil video game itu.

Shinbi's house x reader √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang