09

3.7K 449 56
                                    

.

.

Happy reading~

.

.

.

"Anak-anak, kelas dibubarkan. Kalian bisa pulang sekarang. Ingat, langsung pulang dan jangan mampir ke mana-mana dulu."

Sorakkan murid-murid terdengar setelah Pak guru mengatakannya. (Y/n) memasukkan buku-bukunya ke dalam tas dan bersiap untuk pulang. Hari menghampirinya dan langsung mengajaknya untuk pulang ke apartemen.

Sesampainya di Apartemen...

"Hey, apa yang sedang kalian berdua lakukan?" tanya Hari pada Doori dan Shinbi.

"Kak (Y/n), Kak Hari, maafkan aku. Tapi aku sudah menggunakan permintaanku dengan Shinbi." Doori mengusap tengkuknya sambil nyegir.

Tentu saja Hari kaget karena adiknya menggunakan permintaan tanpa sepengetahuan dirinya dan (Y/n). "Apa?! Aku pikir kita sudah sepakat akan meminta sesuatu bersama-sama?!"

(Y/n) hanya memperhatikan.

"Iya, tapi aku tak punya pilihan lain. Teman-temanku dan aku memutuskan untuk mengikuti audisi menari, tapi aku tidak bisa menari." kalo gitu ngapain ikutan :)

"Sekarang, Doori dapat menari dengan lagu apapun tanpa tersandung." sahut Shinbi.

"Semuanya berkat diriku yang hebat." lanjut Shinbi. Doori mengangguk. Hari menatap malas mereka. (Y/n) tersenyum.

"Baiklah, kalau begitu tunjukkan." ucap Hari.

"Baiklah! Putar musiknya!"

Shinbi kembali memutar musik dan Doori menari seperti awal. Hari dan (Y/n) sweatdrop karena melihat bagaimana 'indah' nya tarian Doori. Menurut Hari itu...

"Bukankah ini aneh?" Hari berbisik kepada (Y/n).

"S-sudahlah, yang penting dia senang." balas (Y/n) ikut berbisik.

☀️☀️☀️

Hari sedang menceritakan tentang Doori yang menari waktu itu. (Y/n) dan Gaeun tertawa. Lalu, tiba-tiba salah satu seorang murid perempuan tak sengaja menyenggol meja Gaeun yang membuat mereka bertiga terkejut.

"Kau tak apa-apa?" tanya Geun. Wajah gadis itu terlihat pucat, tatapannya juga kosong.

"Harus pergi ke kelas menari..." hanya itu yang diucapkannya. Gaeun melihat ke bawah dan melihat gadis itu memakai sepatu tari. Tatapan Gaeun berubah. Rasa takut, khawatir dan curiga menjadi satu.

Murid itu kemudian pergi dari sana dan menghampiri salah satu temannya yang menunggu juga. Mereka berdua terlihat sama-sama pucat dan tatapan mata mereka kosong. Mereka berdua pergi.

"Apa apa?" tanya Hari.

"Ada yang aneh pada mereka hari ini.." jawab Gaeun.

"Aneh?" beo Hari.

"Iya juga. Tadi wajahnya terlihat pucat." tanggap (Y/n).

Shinbi's house x reader √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang