20

1.4K 171 7
                                    

.

.

Happy reading
(Jangan lupa vote yh guys)

.

.

"Shinbi sampai marah. Dia tidak tahu kalau kita akan membuat pesta kejutan untuknya." Ujar Hari.

"Yah, semoga saja dia tidak terlalu marah." Tanggap Hyunwoo sambil tertawa.

"Justru itu yang semakin seru."

"Kau akan memberikan apa padanya, Gaeun? Tanya (Name).

"Aku membuat topi wol, tapi aku tidak tahu ukurannya cukup besar atau tidak." Jawab Gaeun.

Mereka kini terdiam ketika melihat Kanglim melintas di depan mereka tanpa mengucapkan satu kata pun, bahkan hanya sekedar menoleh saja tidak. Ini membuat (Name) mengingat percakapan mereka berdua di taman tentang Shinbi.

Yang awalnya (Name) ingin mengajak Kanglim untuk ikut ke pesta ulang tahun Shinbi yang akan mereka buat, ia menolak karena ada sesuatu yang harus dia lakukan. (Name) dibuat overthinking selama pembelajaran di kelas.

Waktu berjalan begitu cepat. Tidak terasa bagi mereka sudah waktu pulang sekolah. Saat di perjalanan, mereka terus mendiskusikan tentang pesta ulang tahun Shinbi.

"Kurasa kue coklat akan sangat enak!" Seru Doori bersemangat.

Gaeun menoleh, menatap (Name) yang sedari tadi hanya diam seribu bahasa. Gaeun menyadari gelagatnya sejak tadi di kelas. Niat bertanya Gaeun urungkan, karena berpikiran kalau (Name) sedang tidak ingin membahas apapun.

"Kabutnya sangat tebal." Ujar Gaeun.

"Ini menyeramkan..." Ucap Hyunwoo.

"Aku bahkan tidak bisa melihat apapun." Timpal Doori.

"Berhenti! Aku mendengar suara di depan sana." Mereka semua menoleh ke arah pandangan yang dituju oleh Gaeun.

Mereka semua senyap sementara untuk mendengarkan suara itu dan ternyata itu adalah suara erangan seseorang yang meminta tolong. Mereka segere berlari ke asal suara untuk mencari orang yang meminta tolong.

Sampai tiba di asal suara, mereka terkejut melihat seorang anak laki-laki yang terjebak oleh sesuatu dan terlihat sangat lemas.

"Tunggu, Hari. Ada sesuatu di belakangnya."

Mereka melihat sepasang mata yang merah menyala di balik kabut yang mengaburkan pandangan mereka. Tidak hanya satu, dan kini sepasang mata itu memperlihatkan wujudnya.

"Mereka itu apa!?" Hari menjerit.

"Mereka seperti serangga!"

"Ayo kita lari!"

Mereka segera berbalik arah dan langsung berlari secepat mungkin, tapi serangga itu terlalu banyak sehingga kini mereka dikepung oleh seluruh kawanan mereka.

"Kita terjebak!" Jerit Doori.

"Semuanya tenang dulu! Kita akan mencari jalan keluarnya!" Sahut Hari. Satu dari serangga itu bergerak ke arah (Name) dengan mulutnya yang terbuka memperlihatkan deretan giginya yang tajam seakan siap untuk memakan gadis itu hidup-hidup.

Shinbi's house x reader √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang