05

4.4K 510 86
                                    

.

.

Happy reading~
.

.

.

Saat ini, mereka sudah ada di dalam kelas. Hari nampak kecewa karena tak bisa sebangku dengan (Y/N), melainkan dengan Hyunwoo, murid yang tadi menyapa mereka. Hyunwoo terus mengoceh sedangkan Hari tak mempedulikannya dan lebih memilih membaca buku. (Y/N) yang duduk di bangku paling pojok hanya bisa terkekeh melihat dua orang itu. Lalu setelahnya, seorang gadis berambut panjang, bermanik ungu dan memakai baju berwarna ungu juga masuk ke kelas. Ketika memasuki kelas, banyak murid-murid berbisik sambil menatap gadis itu dengan tatapan takut.

Gadis itu berjalan ke arah bangku (Y/N). Sepertinya gadis itu teman sebangkunya.

"A-ah, pasti kamu d-duduk di sampingku, ya?" (Y/N) tersenyum canggung. Bisa dilihat oleh gadis bermanik ungu itu, kalau (Y/N) adalah gadis pemalu.

Dia hanya diam dan langsung duduk di samping (Y/N). Dia menatap ke luar jendela, tapi dia agak kaget (Y/N) tidak beranjak dari tempatnya dan juga tak memilih menukar tempat. Dari kabar yang beredar, nama gadis itu Gaeun Lee. Tidak ada yang berani mendekatinya karena dia diganggu oleh makhluk dan siapa yang berani mendekatinya, pasti akan celaka. Tapi (Y/N) dan Hari tak melihat apapun di dekat Gaeun.

Lalu ada tiga orang siswi menghampiri meja mereka.

"Hah~ menjengkelkan." ucap salah satu dari mereka.

"Iya, kenapa dia harus berada di kelas kita?"

"Siapa yang akan ia lukai kali ini?" Ketiga gadis itu menatap tak suka serta sinis ke arah Gaeun.

"Anu...k-kalian kenapa berbicara seperti itu?" tanya (Y/N) kepada ketiga gadis itu.

"Namamu (Y/N), kan? Sebaiknya, kau jauh-jauh dari gadis itu. Kalau tidak, kau akan celaka."

"I-itu tidak mungkin."

"Itu benar! Bahkan gadis yang tahun lalu duduk di sampingnya mengalami kecelakaan mobil."

"Itu mungkin hanya kebetulan saja." (Y/N) terus menyangkal hal-hal yang mengerikan yang diceritakan oleh ketiga gadis itu, sampai di mana akhirnya (Y/N) tak tahan mendengar Gaeun dibilang seperti itu. Di saat ia ingin mengatakannya, tiba-tiba Hari datang dan langsung memarahi ketiga siswi tadi dan akhirnya ketiga siswi itu pergi.

"Terima kasih, Hari."

"Sama-sama."

(Y/N) dan Hari melihat Gaeun diam saja, dia tidak mempedulikan hal itu sebenarnya. Mereka saling menatap dengan tatapan cemas, takut Gaeun sedih. Mereka pun memutuskan untuk saling berkenalan, tapi Gaeun diam saja. Lalu tiba-tiba Pak Guru masuk ke kelas dan memulai jam pelajarannya.

Pulang sekolah....

"(Y/N), apa kamu percaya kabar yang beredar tentang Gaeun?" tanya Hari.

"Entahlah, tapi aku tidak melihat makhluk di dekatnya." jawab (Y/N).

"Mungkin nanti kita tanyakan pada Shinbi saja." usul Hari.

"Iya."

(Y/N) dan Hari melihat Gaeun diam terpaku di depan rak sepatunya. (Y/N) dan Hari saling menatap dan mengangguk secara bersamaan. Mereka lalu menghampiri Gaeun. "Gaeun, ada apa?" dan mereka melihat ke rak sepatunya dan terlihat kedua sepatu Gaeun yang diberi lem sehingga sepatu itu menempel erat. (Y/N) dan Hari terkejut, lalu mereka menarik sepatu Gaeun, berusaha melepasnya, tapi tak bisa. Gaeun hanya bisa pasrah dan berjalan pulang hanya dengan kaos kaki saja. (Y/N) sempat meminjamkan sepatu miliknya, tapi Gaeun menolak dan mengatakan kalau (Y/N) dan Hari harus jauh-jauh darinya, karena Gaeun tak mau mereka terluka.

Besoknya.

(Y/N) dan Hari berangkat bersama lagi. Mereka langsung masuk ke kelas setelah tiba di sekolah. Lalu ketika pak Guru masuk, pak Guru bertanya perihal sepatu Gaeun karena kemarin Pak Guru sempat melihat Gaeun pulang berjalan hanya dengan kaos kaki dan Pak Guru yakin kalau Gaeun diganggu di sekolah. Pak Guru menyuruh mereka untuk mengaku siapa yang mengganggu Gaeun, tapi tak ada yang mengaku. Sebagai hukuman, mereka disuruh membersihkan lingkungan sekolah. Terdengar para murid Kecewa kecuali (Y/N) dan Hari.

Mereka pun keluar kelas.

Di saat sedang bersih-bersih, (Y/N) dan Hari tiba-tiba mendengar suara tawa seseorang. Terdengar seperti suara perempuan. "(Y/N), kamu dengar itu?" tanya Hari.

"Iya, suara tawa. Berasal dari gudang." (Y/N) dan Hari secepatnya berlari ke arah gudang. Di saat ingin membuka pintu gudang, pintunya seperti terkunci atau tertahan dari dalam. (Y/N) dan Hari berusaha mendobrak pintu itu dan di saat sudah terbuka, mereka sangat terkejut melihat makhluk berambut panjang dan terdapat dua gadis yang ketakutan melihat makhluk itu. (Y/N) dan Hari segera menolong mereka berdua keluar dari gudang. Setelah mengamankan kedua gadis itu, (Y/N) dan Hari menahan pintu gudang agar makhluk itu tak bisa keluar. Makhluk itu terus mendobrak pintu, sampai di mana akhirnya makhluk itu berhenti.

(Y/N) dan Hari membuka pintu gudang secara perlahan dan ketika dibuka, mereka melihat Gaeun yang tergeletak tak berdaya. Mereka segera membawa Gaeun ke UKS.

"Dia butuh istirahat sebentar."

(Y/N) dan Hari mengangguk. Mereka keluar dari UKS dan berjalan menuju kelas karena sebentar lagi jam pelajaran akan kembali dimulai. Tiba-tiba (Y/N) ingin pergi ke kamar mandi. Jadi Hari pergi ke kelas sendiri.
.

.

(Y/N) merapikan pakaian dan roknya lalu dia keluar dari kamar mandi. Dia berjalan menuju kelas dan di tengah jalan, dia bertemu dengan seorang murid yang tadi pagi. Murid bersurai hitam dengan manik mata yang berwarna hijau. Murid yang sangat populer karena paras wajahnya yang tampan dan sifatnya yang dingin serta irit bicara. Kanglim adalah namanya. Lagi-lagi, manik mereka bertemu. Manik hijau itu menatap datar ke arah (Y/N) sedangkan (Y/N) sendiri cukup kaget.

Muncul lagi rona merah di kedua pipi milik (Y/N) karena menurutnya ini termasuk hal yang membuatnya malu karena bertatapan dengan seorang laki-laki yang tidak ia kenal. Dia lalu mempercepat langkahnya menuju kelas dan Kanglim hanya mengamati gadis manis itu sampai menghilang dari pandangannya.

"Namanya...(Y/N), ya..."

.

.

.

.

Tbc~

Maapkeun Author kalo ada yg typo, oke

Shinbi's house x reader √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang