Baru saja ia mengedipkan matanya, bau sedap makanan sudah menggelitik hidungnya. Moon Bin berusaha bangkit walaupun masih sedikit lemah. Kepalanya terus saja berdenyut. Dalam keadaan masih mengumpulkan nyawa, ia melangkah mengikuti instingnya menuju dapur. Dapat dilihatnya punggung seorang wanita tengah sibuk disana lengkap dengan celemeknya. Satu hal yang terlintas di kepalanya, itu ibunya.
Tidak terpikirkan olehnya kenapa ibunya bisa sampai secepat ini dari Cheongju, padahal baru tadi pagi ia ketahuan terkena demam. Yang ia inginkan hanya satu. Pelukan hangat ibunya. Oleh karena itu, ia dengan manja memeluk wanita itu dari belakang. Juga mendusel leher hangatnya.
"Berhentilah."
Moon Bin mengerjapkan matanya innocent. Kenapa ia merasa begitu familiar dengan suara berat ini?
Bukh!
Tepat disaat ia menyadarinya, sikut gadis itu lebih dulu menyapa perut shirtless nya. Moon bin merintih kesakitan, "Kau juga memukul orang sakit? Kejam sekali... "
"Makanya orang sakit itu harusnya diam saja. Tidur di kamar atau duduk rapi saja di meja makan. Kenapa orang sakit jalan kesana kemari?" Omel Eunbi tak memperdulikan rintihan sahabatnya. Mematikan kompor setelah dirasa sup nya sudah siap. Lalu menuangkannya ke dalam mangkuk. Begitu pula dengan lauk pauk lainnya.
Selesai dengan sajiannya, Eunbi beranjak menuju meja makan dengan kedua tangan penuh lauk. Dan meletakkannya di depan Moon Bin sambil melanjutkan omelannya, "Kau juga kalau sakit kenapa nempel-nempel dengan orang sehat? Kalau aku juga demam gimana? Siapa yang merawatku? Siapa yang membuat tugasku? Kau tau mempertahankan beasiswa itu sulit?"
Moon Bin menenggak ludahnya sendiri. Kepalanya terasa pusing, mengira Eunbi akan sedikit lunak karna dirinya sedang sakit. Namun nyatanya gadis ini masih sama seperti biasa. Harusnya tadi ia berpikir jernih dulu sebelum masuk ke kandang singa betina. "Sudahlah. Kita makan saja." Ajaknya pasrah.
"Pakai bajumu dulu, dasar orang gila!"
***
Bukan maksud Moon Bin untuk bertelanjang dada di depan sahabatnya. Ia bahkan tak sadar jika ia shirtless waktu itu. Biasanya ketika demam, ia hanya akan menggunakan kaos putih tipis. Sengaja membiarkan panas dalam tubuhnya keluar dengan sendirinya, sebab ia tidak bisa mengompres diri sendiri. Sepertinya ia refleks membuka bajunya saat tidur karena terlalu berkeringat.
"Baru pertama kali aku melihat orang sakit dipukul dan dikatai. Kau benar-benar luarbiasa." Sarkas Moon Bin.
"kau saja yang tak terlihat seperti orang sakit."
Moon Bin mengalah. Ia sangat paham perempuan tidak pernah salah, apalagi kalau itu Eunbi.
Setelah menyelesaikan makan siang dan membersihkan dapur, kini mereka hanya bersantai ria di sofa. Eunbi begitu fokus dengan bukunya, sementara itu Moon Bin terbaring disampingnya dengan kompress. "Kau akan berjaga disini sampai malam? Biasanya hari Kamis hari tersibuk Chani."
"Ani. Aku menunggu Sua."
Moon Bin hanya ber-oh ria. Ia tak bisa mengharapkan apapun dari jawaban Eunbi.
"Kapan dia bilang akan datang?"
"Sekitar sore. Dia juga akan membawa makan malam."
"Ya! Tapi bukankah kau ada kelas Prof.Jung siang ini?" Tanya Moon Bin, terburu-buru bangkit dari tidurnya ketika baru saja mengingat itu. Rasa bersalah terpancar jelas dari matanya. Faktanya jadwal Eunbi di hari kamis tak jauh berbeda dengan kesibukan Chani.
"Prof. Jung ada dinas luar negeri." Jawab Eunbi sambil menjitak pelan jidat Moon Bin, membawanya berbaring dan kembali meletakkan kompressnya. Eunbi mengerlingkan matanya innocent, padahal ia hanya titip absen pada Yewon.
KAMU SEDANG MEMBACA
SinB as International Playgirl
Hayran KurguThis oneshoot story is about SinB and the boys Have enjoy [06-05-2021] #10 SinB [01-06-2021] #5 HwangEunBi [17-06-2021] #3 MoonBin [17-06-2021] #4 JaeBi [24-07-2021] #5 SinBin