2

242 13 0
                                    

Si May heran tidak biasanya sebenarnya keponakan kesayangannya menginap dirumah orang namun May berpikiran positif toh ia bukan menginap dirumah temannya.

Tom tidak bisa tidur ia terjebak dengan permainan teman temannya sekarang ia memikirkan bagaimana kalau itu sampai ketelinga bibi nya pasti May akan membencinya, Tom tidak mau membayangkan kemarahan May ia keluarganya satu satunya.

Lamgkahnya lunglai tampak jelas ia tidak tidur semalaman.

"Kau tidak tidur semalaman"

"Ya pak, aku memikirkan bibi May"

"Sebaiknya kau tidak kuliah, kalau kau kuliah yang ada kau akan ketiduran Tom"

"Hari ini ada tes pak"

"Baiklah, makan sarapanmu"

"Baiklah, makan sarapanmu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pak"

Robert menoleh

"Ada apa?"

"Aku takut isu itu terdengar oleh bibi May"

"Jangan khawatir, itu tidak mungkin toh kenapa temanmu repot repot melakukan itu"

"Mana aku tahu, pak....aku tidak mau membayangkan kemarahan bibi May dia keluargaku satu satunya"

Robert mulai khawatir juga, ia tidak mau Tom mendapat masalah.

"Eh kau mau kemana?"

Robert kaget ia tiba tiba bangkit

"Saya ke toilet sebentar"

Tom menulikan telinganya sepanjang lorong ke toilet isu itu benar sudah terdengar seluruh kampus.

Ia memandang wajahnya di cermin masih ada sedikir lebam jadi besok atau lusa ia bisa pulang kerumah, hingga ia terkejut tiba tiba ada segerombolan anak anak seumurannya masuk Tom acuh dan saat hendak keluar dia dihadang.

"Kau mau kemana, gay?"

Tom berbalik ia mulai emosi tangannya mengepal.

"Aku bukan gay brengsek"

"Ada apa nih rame rame?"

Robert masuk dengan santai berjalan ke arah Tom yang menegang

"Tom aku mencarimu, kau belum menyelesaikan bahan kuliah yang akan aku sampaikan ayo"

Robert merangkul Tom dan membawanya pergi, ia tidak mau Tom berkelahi lagi.

"Pak mereka....."

"Aku tahu, abaikan saja mereka Tom"

"Aku hendak pergi namun di hadang oleh mereka "

"Aku segera datang saat aku ingat kau cukup lama ditoilet benar dugaanku"

"Terima kasih, Pak"

Hanya disahuti deheman oleh Robert.

Hanya disahuti deheman oleh Robert

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau suka"

Tom membelai kendaraan kendaraan mahal milik Robert

"Ya pak, tapi saya heran anda begitu kaya raya memiliki perusahaan dimana mana namun anda memilih menjadi pengajar dikampus"

"Ilmu harus dibagi Tom jangan pelit dengan ilmu"

Tom mengangguk

"Apa cita citamu Tom?"

"Saya mau seperti anda"

Robert tersenyum mendengarnya

"Aku, apa istimewanya Tom?"

"Kaya raya, pintar, dikelilingi cewek cewek cantik dan terkenal"

Robert tertawa pelan mendengarnya

"Menjadi tajir tidak juga menjamin Tom tapi cara kita bergaul dan dengan siapa kita bergaul

"Oh begitu"

"Tom nanti malam aku harus keluar, tidak apa kan aku tinggal?"

Tom mengangguk tanpa menoleh

"Aku ada undangan pesta dari teman"

"Eh boleh aku ikut?"

Tom mendongak

"Bukannya aku tidak mau Tom tapi diundangan aku harus membawa pasangan, apa aku harus membawamu sebagai pasanganku?"

Tom terdiam ia berpikir sebentar, ia menggeleng.

Ia hanya berguling guling ditempat tidur tiba tiba hpnya berbunyi, Tom tersenyum itu bibi May.

"Ya bi?"

"Bibi mau besok kamu sudah pulang, ada yang mau bibi bicarakan"

"Ya bi, besok aku sudah pulang kok

Panggilan terputus Tom heran kenapa May menutup panggilan begitu saja dan ia juga terdengar marah.

"Itu tidak benar bi, aku juga tidak ada hubungan apa apa dengan tuan Robert ia hanya membantuku tidak lebih"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu tidak benar bi, aku juga tidak ada hubungan apa apa dengan tuan Robert ia hanya membantuku tidak lebih"

"Kalau begitu, jelas kan ini"

May menunjukkan video Tom yang sedang merayu Robert tega teman temannya menyebarkannya pantas isu itu cepat menyebar.

"Bik, itu hanya salah paham ia sedang meleraiku kami berkelahi dan aku tidak pulang karena aku tidak mau bibi khawatir melihat ku babak belur"

"Kemasi pakaianmu Tom"

"Bik percayalah, Jim yang menyebarkan fitnah itu"

"Jangan membantah kemasi barang barangmu, segera pergi para tetangga juga sudah bergunjing"

Tom dengan langkah lunglai naik keatas menuju kamarnya dan mengemasi barang barangnya, ia memandang foto pamannya.

"Seandainya paman disini pasti paman akan membelaku"

Tom melangkah keluar May memalingkan wajahnya ia juga menangis ia terpaksa telinganya panas dan ia sedih.

Robert terkejut pelayan membawa masuk Tom ia basah kuyup membawa tas dan pelayan pergi kemudian kembali dengan selimut, Robert menghampiri dan Tom memeluknya erat ia menangis sejadi jadinya pelayan yang melihat jadi ikut sedih Tom mereka sudah dekat dengannya.

Robert terkejut pelayan membawa masuk Tom ia basah kuyup membawa tas dan pelayan pergi kemudian kembali dengan selimut, Robert menghampiri dan Tom memeluknya erat ia menangis sejadi jadinya pelayan yang melihat jadi ikut sedih Tom mereka sudah dek...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tom merasa malu biasanya saat sedih May akan menemaninya hingga tertidur kini Robert.

"Jangan kau pikirkan lagi, biarkan kemarahannya reda Tom"

Tom hanya diam dia juga berharap sama

"Tom"

Tom menoleh dan ia merasakan bensa kenyal menyentuh bibirnya ia terkejut dan aneh ia tidak melawan dan berontak malah membalas ciuman Robert merangkul leher Robert.

Tbc.

Beloved Tom (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang