"Panti....asuhan?"
Tom bingung ia masih penasaran
"Ya, kenapa?"
"Tidak, apa kita akan mengadopsi anak?"
Robert terkekeh
"Kamu mau, kita bisa jika kau mau"
Tom berpikir ia terdiam sambil mengusap perutnya ia tidak yakin.
"Daddy aku mau tapi...aku ragu"
"Ya sudah, kita akan menginap beberapa hari disini ini tempat yang tenang kau bisa menghabiskan waktu dengan anak anak disini"
"Pakaian kita"
"Sudah dalam perjalanan"
Mereka mendapat sebuah kamar tamu yang cukup besar, bersih dan rapi. Tom berjalan jalan ditemani istri pemilik panti rupanya Robert berencana akan membangun panti lebih besar dengan fasilitas lengkap.
"Kau beruntung Tom, suamimu sangat baik dan membantu panti kami"
"Aku tidak pernah melihat sisi ini pada daddy, aku bangga padanya"
Anak anak berlarian kearah mereka berceloteh dengan berbagai pertanyaan membuat Tom tertawa ada yang cadel ada yang tidak.
"Daddy aku senang sekali hari ini, kami bermain, bercerita dan banyak lagi. Pasti sangat menyenangkan tinggal bersama mereka disini"
Robert menoleh dan menarik Tom ke tempat tidur
"Kita mungkin akan sering sering kemari, tapi kau jangan terlalu lelah dan banyak bergerak ingat kata dokter"
Tom tersenyum mengangguk
"Aku bangga pada daddy, daddy maafkan aku"
Robert mengerutkan dahi
"Minta maaf untuk apa?"
"Aku berkata yang tidak tidak tentang daddy dan bibi May"
"Daddy sudah melupakannya, jangan dipikirkan lagi kau disini untuk bersenang senang dengan anak anak"
"Daddy, apa mereka punya anak?"
"Ya, tapi anak mereka sekolah diluar kota karena sekolah disini kurang lengkap"
"Wah....masih anak anak?"
"Tidak tidak, yang paling tua seumuran kamu perempuan dan sibungsu lima tahun lebih muda"
"Oooohhhhh"
"Kamu harus tidur ini sudah larut, kamu pasti lelah"
"Aku mau tidur dipeluk daddy, kangen"
Robert tersenyum melihat Tom merentangkan tangannya, mereka tidur berpelukan dan tertidur cepat karena keduanya kelelahan.
Tom dan Robert sarapan dengan anak anak, pemilik suami istri serta pengurus panti menu sederhana tapi sangat nikmat bagi Tom dan Robert karena dimakan bersama sama.
Vivi berlari ia istri pemilik panti masuk keruang kerja Willy yabg sedang berbincang dengan Robert.
"Rob, Tom mengeluhkan sakit perutnya ia sudah aku bawa kekamar untuk beristirahat"
Robert segera berlalu dan berjalan cepat kekamar.
"Tom kau kenapa?"
Robert duduk dipinggir ranjang mengusap perut Tom.
"Mungkin aku terlalu bersemangat daddy, sampai perutku terasa sakit"
"Bukankah daddy sudah bilang kau jangan terlalu lelah"
Tom mengangguk
"Maaf daddy, aku lupa kalau aku sedang hamil untuk sesaat"
"Kau istirahatlah, aku akan minta salah satu pengurus panti mengantarkan makan siang untukmu"
Tom mengangguk tidak semangat, sepeninggal Robert ia hanya melamun sesekali ia memainkan hp nya hingga seseorang membuka pintu ada seorang anak laki laki lucu masuk.
"Eh, bukan kah kau....."
"Kak ayo main dengan kami"
"Kakak tidak bisa, harus istirahat"
"Kakak sakit ya"
"Tidak, hanya harus istirahat saja sayang"
Tom membelai bocah yang duduk disampingnya
"Kakak boleh aku menyentuh perut kakak"
Tom bingung kemudian tersenyum
"Kenapa?"
"Aku dengar ibu pengurus bilang kalau kakak hamil"
"Dasar perempuan"
Pikir Tom
"Kamu tahu apa itu hamil"
Ia mengangguk polos
"Ada bayi didalam sini"
Ia menunjuk perut Tom
"Baiklah ayo, ia pasti senang punya teman pertama"
Tom mengangkat tangan kecil itu dan meletakkannya diatas perut nya.
Robert kaget melihat ada seorang anak kecil yang tidur dengan Tom sambil memeluk Tom mereka terlihat tidur dengan nyaman Robert tidak tega membangunkan keduanya jadi Robert hanya duduk disofa memandangi mereka berdua hingga terbangun ia sudah yakin dan memilih siapa yang ia adopsi jika Tom setuju dan mau.
Nb: maaf pendek
Tbc