7

121 9 3
                                    

Robert gelisah namun ia segera tenang setelah mendapatkan kembali kabar bahwa keadaan Tom dan May baik baik saja.

"Ya tuhan Happy, aku tidak bisa konsentrasi dengan pekerjaanku"

"Anda tenang dulu bos"

Happy menuang dan menyodorkan minuman padanya.

"Terima kasih, Happy aku akan mengambil cuti beberapa hari"

"Eh anda yakin?"

"Ya kirim orang menyelesaikan masalah ini Happy dan aku minta kau urus perusahaan selagi aku cuti"

"Ya bos anda tenang saja"

Happy kasihan melihat Robert ia tidak pernah melihat Robert seperti ini.

"Bibi May, ini sakit sekali"

May meniup jari Tom yang terluka karena membantunya memotong sayur.

"Bibi sudah bilang jangan"

"Aku kan ingin bisa memasak seperti bibi"

"Ada apa ini?

"Daddy"

Tom menghambur kepelukan Robert ia menjadi manja sejak hamil mereka berdua maklum, Robert mengobati jari Tom yang terluka.

"Jangan membantu bibi May didapur lagi, aku tidak mau kau terluka Tom"

"Nah dengar Tom, bahkan Robert mengatakan hal yang sama dengan bibi bukan?"

Tom manggut manggut dengan bibir dimajukan

Tom manggut manggut dengan bibir dimajukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Daddy tidak kekantor kok ada disini?"

"Aku mengambil cuti dan aku akan tinggal bersama kalian beberapa hari"

"Eh semuanya baik baik sajakan daddy?"

"Ya semuanya baik baik saja, daddy hanya ingin menghabiskan waktu dengan baby bagong daddy"

"Daddy aku sudah katakan aku bukan bayi bagong"

May tertawa mendengarnya Tom semakin kesal

"Kalian menyebalkan"

Tom bangkit menghentakkan kakinya berjalan kekamarnya.

"Robert, apa ada informasi?"

"Aku mengutus orang dan aku disini untuk menjaga dan memastikan kalian baik baik saja"

"Tempat tidur Tom itu kecil pasti tidak nyaman"

"Aku tidak masalah May"

Robert melihat Tom sudah tertidur ia menarik nafas panjang ingat semua cerita May dimana ia mendapat ancaman mengenai keselamatan Tom pelaku pembunuh orang tuanya mengincarnya.

Robert melihat Tom sudah tertidur ia menarik nafas panjang ingat semua cerita May dimana ia mendapat ancaman mengenai keselamatan Tom pelaku pembunuh orang tuanya mengincarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia tidak yakin Tom mengingat semua yang terjadi, Robert berbaring diranjang disamping Tom.

"Hmmm daddy"

Tom berbalik bergeser mendekat kearahnya Robert memeluk Tom dan mencium keningnya.

"Hua pancake"

May menyodor kan selai coklat kepadanya dan ia langsung meraihnya

"Sudah lama sekali tidak makan pancake"

"Kenapa tidak minta pelayan membuatkan?"

Robert memandang Tom yang tampak senang mengunyah pancake.

"Pancake bibi May itu berbeda, ada buah didalamnya"

Robert tertawa pelan mengangguk dan May mengusap kepalanya

"Kau ini sudah mau jadi orang tua masih seperti bayi"

"Hehe mumpung masih belum"

Robert dan May menggelengkan kepala tersenyum dengan tingkah Tom.

"Daddy aku merasa ada yang daddy rahasiakan"

Robert tersedak saat ia meneguk kopinya.

"Memangnya kenapa?"

"Sikap daddy dan ..... tante May itu sama, aku jadi penasaran apa yang kalian rahasiakan"

Tom yang duduk dipangkuan Robert merangkul leher Robert beruntung mereka sedang dikamar.

"Tidak ada, Tom"

"Bohong, mata daddy berkata lain"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bohong, mata daddy berkata lain"

"Eh apa yang mataku katakan?"

"Pokoknya ada yang daddy rahasiakan"

"Kau mengingat apa yang terjadi dulu, Tom?"

Tom mengingat ingat

"Hanya sedikit daddy, saat aku bertemu bibi May...sebelumnya tidak"

"Oh begitu"

"Kenapa daddy bertanya?"

"Tidak ada hanya penasaran, daddy tidak pernah mencari tahu seperti apa mas kecil bayi bagong kesayanganku ini"

Tom memukul dada Robert pelan ia hendak bangkit namun ditahan Robert yang langsung menciumnya lidah Robert menjelajahi mulutnya Tom melenguh tanpa sadar ia memggesek gesekkan pantatnya ke paha Robert, tangan Robert mengusap pahanya.

"Aku mau itu daddy"

"Sudah lama hmmm?"

Tom mengangguk pelan terdengar suara ciuman kembali menggema diruang kamar Tom mereka Robert membuka pakaian Tom, Robert mengangkat Tom ala koala dan membaringkan tubuh kecil itu ketempat tidur dan Robert bergegas membuka pakaiannya.

Tom mendesah dan melenguh beberapa kali robert mencium perutnya sudah mulai terlihat dengan satu kaki Tom dibahu nya Robert memnggerakkan tubuhnya dengan gerakan sedikit dipercepat, suara kecipakan kembali terdengar.

"Nghhhhh dadddyhh dishitthuuh"

Robert keluar beberapa kali demikian juga Tom hingga ia melihat Tom kelelahan Robert tidak mau memaksakan keinginannya mengingat keadaan Tom, Robert mengangkat tubuhnya mereka akan melakukan mandi bersama.

Tbc

Beloved Tom (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang