Happy Reading...
...
.
Jam sudah menunjukkan pukul lima sore dan eunjung belum bangun dari tidurnya hingga akhirnya jimin memutuskan untuk masuk ke kamar eunjung dan mendapati wajah teduh gadis yang masih setia dengan tidurnya. Hal itu membuat hati jimin sedikit tenang dan tak tega untuk membangunkannya.
Jimin menghela nafasnya sebentar lalu kembali menuju dapur untuk melanjutkan memasaknya.
"Oppa.. jangan pergi ku mohon." Suara itu menghentikan langkah jimin yang sedikit lagi akan menggapai gagang pintu untuk keluar. Lalu menenggok ke belakang dan mendapati eunjung yang mengigau.
"Hanya mengingau rupanya." Kemudian jimin berhenti sejenak lalu melanjutkan langkahnya yang tertunda karena gadis yang kini masih bermimpi itu tetap terlelap kembali dalam tidurnya.
.
.
"Jung-a ayo bangun makan malam sudah siap." Ucap jimin membangunkan adiknya.
"Euhh...aduh kepalaku, ini jam berapa oppa?? kenapa oppa tak membangunkanku??." Tanya eunjung yang baru bangun sambil memegang kepalanya yang sedikit pusing.
"Kau tertidur setelah mabuk tadi siang, jangan mabuk lagi setelah ini kau sangat kacau saat mabuk jung-a." seru jimin memohon
"What?? Aku mabuk. Lalu apa aku mengatakan sesuatu yang aneh??." Tanyanya pada jimin.
"Tenang saja. Kau membicarakan hal tak penting dan tak berhenti mengumpat. Itu tidak penting, sekarang ayo turun makan malam sudah siap." Jawab jimin sambil berlalu.
"Shiitt. Dasar gadis bodoh!!." Umpatnya lagi.
"Sudahlah aku sudah tau semuanya. Dan tentang hana kau harus berhati-hati padanya. Dia gadis yang licik." Jawab jimin.
"Hana?? Apa kau mengenalnya lalu apa maksutmu dia licik??." Tanya eunjung semakin bingung.
"Aku tak perlu menjelaskannya. Nanti kau juga akan tahu semuanya." Ucap jimin menjelaskan singkat.
"Sekarang ayo turun, nanti makananya dingin. Memakannya akan lebih enak di makan jika masih hangat." Jelasnya.
"Aiss... kau ini oppa. Sebenarnya apa yang kau sembunyikan darriku persoalan hana. Dan kenapa kau seolah mengenalnya??." Gerutu eunjung dalam hatinya. lalu mengikuti langkah kaki jimin yang menuju meja makan.
Akhirnya eunjung dan jimin sampai di meja makan tak ada di antara keduanya yang mengeluarkan suara hanya suara sendok, garpu dan piring yang menemani makan mereka.
"Jung-a.. sebenarnya ada apa denganmu tadi siang setelah kita selesai makan siang bersama taehyung dan yang lainnya sikapmu menjadi aneh setelahnya. Maksutku kau tak biasanya bersikap berlebihan seperti tadi??." Tanya jimin penuh selidik karena tak kunjung menerima jawaban dari mata gadis yang duduk didepannya ini.
"Mood-ku sedang buruk oppa. Aku sedang tidak ingin membahasnya dulu."
Jawab eunjung lalu melangkah menjauh dari meja makan dan menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya dan kembali membanting badannya pelan ke ranjang king sizenya yang nyaman.
"Kenapa hariku sangat buruk setelah bertemu dengannya beberapa hari yang lalu. Kemudian gadis itu kenapa dia mengatakan hal semacam itu??."
Entahlah semuanya begitu membingungkan jika terlalu difikirkan dan eunjung lebih memilih tidak terlalu menanggapi masalahnya itu.
Iya gadis itu juga ingin acuh pada masalah yang baru saja ia dapat tapi secara tidak langsung ia terus memikirnya.
"Aiss menyebalkan!!. Kenapa juga aku menyanggupi permintaannya padahal aku sendiri menyukai pria Kim itu. Hah apa yang harus aku lakukan sekarang." Gumam eunjung dengan perasannya yang semakin memburuk itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrolaby Love (End) √
FanfictionKehangatan hati seorang Park Eunjung mencairkan kebekuan hati seorang Kim Taehyung. Saat benih cinta mulai tumbuh diantara keduanya seseorang dari masa lalu mereka kembali hadir. Akankah mereka bisa mempertahankan benih cinta yang mulai tumbuh???.