10

18 2 1
                                    

Okey selamat menikmati!!!.

Tolong tinggalin jejaknya untuk menghargai karya ini.

.

.

.

Langit mulai menunjukkan senjanya yang indah yang menandakan bahwa sebentar lagi langit akan berubah gelap. Matahari akan digantikan oleh sang rembulan dan bintang-bintang yang bertebaran di antariksanya. Menambah indah pemandangan langit di malam hari.

Seperti biasanya jika langit secerah dan seindah ini gadis berparas cantik itu tak akan membiarkan malam berlalu begitu saja tanpa memandangi langit kesukaannya. Karena hal seperti itu sangat jarang tampak di seoul kota metropilitan ini. Karena musim sudah berganti menjadi musim penghujan. Dan tak jarang di kota ini akan hujan seharian, bahkan tak jarang pulang malam hari akan turun hujan pula. maka dari itu pemandangan seperti ini sangat langka saat musim penghujan seperti sekarang ini.

Nampak seorang gadis duduk di sebuah bangku di balkon rumahnya sambil menengadahkan wajahnya kelanggit sembari berbicara seolah-olah orang yang di maksutnya ada disampingnya.

"Appa, eomma apa kalian bahagia disana??." Tanya eunjung pada sang langit dan tak mendapat jawaban apapun.

Langkah kaki jimin tak menyadarkannya jika sekarang ia tak sendirian di atap rumah mereka. Jimin memanggil beberapa kali nama adik nya namun tak juga mendapat balasan. Hingga akhirnya jimin memutuskan mendekat dan menepuk bahu adiknya pelan.

Hal itu membuat eunjung tersentak kaget. "Astaga!!..." Kemudian eunjung menoleh ke belakang dan mendapati kakak laki-lakinya tengah berdiri dibelakangnya.

"Oppa mengagetkan ku saja!!." Seru eunjung kesal.

"Salah siapa mengabaikan panggilanku!!. Dan kenapa kau malah melamum malam-malam begini hah??, Apa kau sedang ada masalah??. Apa ini ada kaitannya dengan taeh.." belum sempat jimin menyelsaikan pertanyaanya tapi eunjung sudah memotongnya.

"Tidak aku sedang tidak ada masalah apapun dengannya. Hubungan kami baik-baik saja layaknya seorang teman biasa. Aku hanya sedang merindukan appa dan eomma oppa. entah kenapa sejak kita pulang dari pemakanman mereka, aku terus saja memikirkan mereka." Tanpa eunjung sadari buliran bening mengalir begitu saja dari pelupuk matanya.

"Sudahlah aku tau kau merindukan mereka. Kau hanya bisa memandangi langit untuk melepaskan rindumu." Ucap jimin seolah tau apa yang di pikirkan adiknya ini kemudian mendekap gadis mungil itu dalam pelukan hangat kakaknya sendiri.

"Hem oppa selalu benar, entah kenapa aku sangat ingin bertemu mereka sebentar saja untuk sekedar memeluk atau bercanda tawa. Aku bahkan tak pernah lagi memimpikan mereka sejak beberapa bulan ini. Aku hanya sangat merindukan mereka oppa, aku hanya ingin berbicara dengan mereka lewat mimpi apa itu salah??. Dan apa mereka tak merindukanku??. Tanya eunjung penuh linangan air mata yang kini sudah memabanjiri pipi cabinya.

"Heii.... jangan bilang begitu appa dan eomma juga pasti juga sangat merindukamu. Hanya saja belum ada waktu yang tepat untuk berkunjung ke mimpimu." Hibur jimin.

"Hem mungkinkah seperti itu??." Tanya eunjung singkat.

"Hemmm.... iya tentu saja. Aku juga tau appa dan eomma pasti merindukan kita berdua." Hibur jimin lagi.

"Hem entahlah oppa. aku hanya tak ingin terlihat menyedihkan seperti ini jika dihapan orang lain." Tanpa ia sadari ada satu orang yang merasa seolah-olah berada disisi yang sama dengannya.

"Iya aku tau jung-a, tapi apa kau sadar ada satu orang yang sudah pernah melihatmu benar-benar terpuruk saat aku kecelakaan. Apa kau ingat??." Tanya jimin.

Uncontrolaby Love  (End) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang