18

10 1 0
                                    

.
.
.

Matahari secara perlahan naik ke tengah-tengah langit di hari yang bisa di bilang cukup cerah karena  menampakkan langit birunya yang begitu luasnya dan burung-burung berkicauan saling bersautan satu sama lainnya. Pagi ini gadis bermata bulat dan berbibir merah muda itu keluar rumah setelah membersihkan badannya. Ada seorang gadis yang ingin bertemu dengannya.

Dan di sinilah mereka berdua, dua orang gadis yang duduk berhadap-hadapan setelah seorang pelayan restoran itu mengahapiri mereka lalu memesan pesanan mereka lalu pergi meninggalkan kedua gadis tersebut.

“Aku ingin mengundangmu ke pesta hari jadi aku dan taehyung sebagai sahabat. Apa kau mau datang. Pestanya nanti malam pukul tujuh tiga puluh. Aku harap kau bisa datang.” Tutur gadis yang duduk tepat di hadapannya itu.

Awalnya dia menolak namun gadis didepannya itu tau bagaimana membujuk sampai dia kehabisan kata dibuatnya dan dengan sangat terpaksa mengiyakan undangannya. Padahal dia juga sangat sibuk. Di tambah lagi satu masalah yang di alami Jimin tadi malam. Tapi aku masih belum tahu kepastiannya gadis yang dimaksut Jimin itu gadis yang sekarang duduk di hadapannya atau bukan.

Setelah selesai dengan harinya yang cukup membuat kesal karena tak bisa menoak tawaran dari gadis itu. Dia kembali melangkahkan kakinya melewati gang yang lumayan besar untuk menuju ke jalan utama dan menunggu taksi yang ku pesan beberapa waktu lalu.

Kini taksi itu datang kemudian aku menyebutkan alamat rumahku. Setelah duduk di kursi penumpang aku mengambil benda pipih dan sedikit mengeryitkan mata ku binggung mendapatkan pesan dari taehyung.

Tiba-tiba notifikasi pesan di heanponenya berbunyi.

“Apa kau juga di udang ke pesta yang di adakan Hana di apartemen barunya??.”

“Iya. Memang ada apa??” Jawab ku singkat.

“Jangan datang!!.”

Seketika eunjung bingung bercampur kesal sejak kapan taehyung menjadi begitu se-posesif ini pada dirinyasetelah melihat pesan yang dikirim lelaki berahang tegas itu.

“Ya .. memang kau siapa ha!!. Dan kenapa kau berani melarangku!!.”  Setelah pesan ku terkirim tak ku sangka lelaki itu malah menelponku. Tentu saja aku terkejut dan membulatkan kedua mataku lalu beberapa detik selanjutnya aku memutuskan untuk mengangkat terlpon itu.

“Kenapa kau tidak mau menurut saja sih. Ck… Dasar gadis bodoh.” Kesal pria di ujung sana.

“YA… sebenarnya apa maumu  Kim kenapa kau terlalu ikut campur urusan yang bahkan itu bukan urusanmu sama sekali dan termasuk urusan pribadiku !!.” Jawabnya ketus.

Taehyung terdiam sejenak karena apa yang dikatakan oleh gadis itu sepenuhnya adalah benar. Entahlah sejak kemarin Hana menceritakan jika ia juga akan mengundang gadis lawan bicaranya saat ini perasaannya menjadi sangat tidak mengenakkan.

“YA… kenapa kau diam saja. Memang ada apa sebenarnya Kim ??!.” Kesal sang gadis dengan nada kebinguan.

“Terserah kau saja!!. Jika kau ingin datang silahkan datang dan  jika ingin menyakiti dirimu sendiri .” Ucapnya ketus lalu menutup saluran teleponnya secara sepihak. Tentu saja gadis itu di buat sangat kebingungan dengan sikap pria yang sudah ia anggap sahabatnya itu.

“YA…YA!! . HALO. HALO Aishh." Kesalnya karena tiba-tiba saja Taehyung menelponnya dan menyuruhnya untuk tidak datang ke pesta yang di buat oleh gadis yang tak lain adalah sahabat kecilnya itu. Memang ada apa sebenarnya??." Batinnya.

Kesal dan bingung ??   tentu saja. Apa lagi setelah membaca pesan yang dikirim oleh Taehyung itu membuatnya semakin kesal saja.

“Jika kau datang aku tak menjamin jika nanti kau tidak menyesal nantinya.”

Uncontrolaby Love  (End) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang