keinginan

4 1 0
                                    

Ini saatnya bersama Adam
Di lindungi Adam

Keinginanku

"Kita makan di kantin bersama. Aku tak meminta hubungan kita di ketahui orang banyak tapi....
Linda tak boleh memilikimu" ucapku
"Aku tak tau apa konsekuensinya nanti. Tapi kamu berharga bagiku"

Adam diam. Melihat ku dan mungkin kembali berpikir akan menerima atau tidak.
Tapi dia sudah janji.

"Emmmm begini Mala. Aku menerima tapi tidak makan di kantin. Aku selalu melihatmu makan di taman.  Kau duluan duduk di sana nanti aku menyusul"

Tentu saja makan di kantin dengan ku akan merusak citra nya
Aku harus mengerti hal ini
Aku kembali mengangguk.

"Aku tidak malu berpacaran dengan mu Mala. Ini untuk kebaikan mu" ucapnya. Aku berpikir 'untuk kebaikan ku?'

Bukannya jika orang orang tau aku berpacaran dengan Adam. Mereka tak mengusik ku lagi.

Tak terasa hari sudah malam

Aku ingin disini tapi Adam sudah menyuruhku pulang

Dan sekarang aku di antar Adam

"Adam. Kamu tidak lapar?"

"Aku kenyang jika melihat mu"

"Tak ada yang kenyang melihat wajah bahkan wajah cantik sekalipun. Aku traktir bakso"

"Karna untuk pertama kali nya aku ditraktir seorang wanita cantik. Aku akan menerimanya"

"Bilang aja kalau lapar"
Kita berdua tertawa

Aku ingin Adam selalu bersikap seperti ini padaku selalu, dimanapun dan kapanpun. Bagaimana bisa dia berubah sikap drastis saat di sekolah.

-menuju rumah-

Kembali aku masuk ke area menakutkan dalam hidupku. Tempat tinggal ku ada di sana
Rumah ku.. tidak itu rumah ayah ku

Aku siap di cambuk lagi
Karna aku sudah pulang malam.

"Adam. Lebih baik kamu pulang"

"Aku ingin bertemu orang tuamu"

"Ja.. jangan ini sudah malam. Lebih baik kamu pulang"

"Tidak apa" dia menarikku cepat-cepat menuju rumah.

Adam pun mengetuk pintu dan pintu terbuka dengan kemunculan kakak tiri ku.

"MALA!!" Kakak ku terbelalak saat melihat Adam

"Ayah. Mala pulang sama laki laki" kakak akan menariku tapi tercegah Adam.

"Mala tadi pingsan, dia harus istirahat. Mala masuk dan kunci kamar mu"

Aku hanya mengangguk dan berlari ke kamar dan mengunci pintu.

Aku mendengar adam berbicara walau pelan "besok aku akan kesini. Jika Mala kenapa kenapa. Kau bisa tau akibatnya"

Entah bagaimana ekspresi kakakku saat ini. Aku sangat penasaran.

"Mala!" Teriak kakakku memanggil ku
"Buka!" Dengan ketakutan aku membuka pintu

Bruk

Kakak mendorong ku

"Kamu ngasih pelet ya?"
Aku menggeleng

"Adam itu inceran aku dari lama"

"Kenapa bisa bisa nya sama kamu yang gembel! Kalo ga di pelet trus apa? Kemaren di gendong. Merasa di lindungi hah?"

Aku diam ketakutan
Tak akan ada adam di sini.
Ayolah bersikap berani

Aku mendorong kakak ku keluar dari kamar ku dan menutupnya
Mengunci rapat dan mengganjal dengan kursi

Menutup diri ku dengan selimut. Menutup kepala dengan bantal seperti ingin mati.

Tbc.
.
.
.
Tanggal berapa ini ga liat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hanging On Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang