Aku pikir setelah empat bulan belakangan tidak bermain sosial media bisa membuatku sedikit tenang setelah perpisahan kemarin. Kupikir dengan begitu juga kisahku dengannya telah selesai, walaupun belum sempat dimulai. Tapi kenyataannya malah berbeda. Setelah empat bulan berlalu dengan sepi dan sakit hati yang susah payah kuobati, hari itu semuanya hancur berantakan. Aku gagal.
"Uni, kenapa berubah?"
"Ada masalah apa, Uni?"
"Uni, aku minta maaf."
"Uni?"
Empat pesan beruntun masuk di aplikasi sosial mediaku. Empat bulan yang lalu, apakah juga mimpi buruk baginya? Atau hanya aku yang sedalam itu menahan sakit?
***
Prolognya dulu ya:)
Sampai jumpa di part satuuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGKAT
Teen FictionKisah ini hanya tentang jeritan perempuan manis yang cintanya tak juga terbalaskan. Hingga ia sampai pada suatu titik, titik terakhir ia menyebut nama orang yang ia cinta di sepertiga malamnya. Pada akhirnya ia sampai juga pada fase lelah berjuang s...