- |0.1|

585 78 20
                                    

╙╏╙╏╙╏ᐝᐧᐧᐧᐧᐧᐧ ᐝ ╏╓╏╓╏╓

▓▫▪▫▪↳ Murid Pindahan ↲▫▪▫▪▓

⇓⇓⇓

Happy Reading!

Entah Kami-sama yang terlalu peka atau terlalu baik kepada Miyamura, tapi cuaca di pagi hari ini sama suramnya dengan pemuda berusia 17 tahun itu.

Yabaii! Gara-gara ucapan gadis itu, aku tidak bisa tidur semalaman... Batinnya muram.

Miyamura meratapi kesialannya sore itu, tidak hanya di cap mesum. Namun juga nyaris kehilangan kedua bola matanya, mengingat betapa bringasnya perempuan cantik itu.

' Apa yang kau lihat, hentai?! Ingin ku congkel kedua bola matamu itu, hahh!'

Hiiii!! Sungguh mengerikan.

Ini kedua kalinya bagi Miyamura menjumpai seorang gadis yang memiliki kepribadian jauh dari kata normal.

" Miyamura, kau kenapa?" tanya seorang pemuda yang memiliki surai ungu mencolok. Dia memutar bangku di depan Miyamura untuk saling berhadapan.

" Eh? I-Ishikawa?"

Putus dengan Hori, bukan berarti mereka akan bermusuhan. Begitupun dengan Ishikawa Toru, yang notabenenya adalah sahabat gadis itu.

Miyamura gugup, " Eh, ah, etto...."

" Ah! Tidak perlu menjawab. Aku sudah tahu..." Ishikawa menepuk bahu lelaki itu. Dia mengangguk lemah seakan menyadari apa yang dirasakan Miyamura.

" Kau masih belum move-on dari Hori, kan?"

Eh?

Pemuda lemah lembut itu berkedip bingung setelah mendengar pernyataan dari mulut lelaki di depannya.

" T-tentu saja bukan! Tapi, umm..." Miyamura menggantung kalimatnya, ada setitik harapan berlabuh di hatinya kalau dia dan Hori bisa kembali seperti semula.

" Benarkan? Aku mengerti perasaanmu, Miya."

Miyamura menggeleng kuat. Ini bukan waktunya untuk mengharapkan sesuatu yang sudah tidak bisa diperbaiki lagi.

" Tapi, sungguh! A-aku sudah tidak memikirkan hal itu lagi kok..." Miyamura membuang wajahnya ke samping. Takut kalau Ishikawa menyadari sedikit kebohongan dalam ucapannya.

Ishikawa menaikkan sebelah alisnya, " Lalu?" ujarnya penasaran.

" Soal itu—"

Kkkkrriiiiiiiinngggg!!

" Bel masuk? Ya sudah, nanti kita bicara lagi Miyamura." pemuda bersurai ungu itu pergi meninggalkan meja Miyamura. Lelaki itu mengangguk singkat.

Setelah bunyi bel, semua murid segera masuk ke kelas masing-masing.

" Selamat pagi, anak-anak." sapa seorang pria berusia 30 tahunan yang diketahui sebagai walikelas 3-1.

𝐋 𝐔 𝐕'♡︎ (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang