Typo bertebaran mohon maaf
"Jangan takut!" gue disini kok!" ucap Bryan tapi dia seperti mengenal orang tersebut
"Nama kakak kamu Fernandez?" tanya Bryan dia merasa cerita ini ada sangkut pautnya dia dengan Dirly (Baca dibagian perkenalan biar tahu😁)
"Ya lo kok tahu?" tanya Ily penasaran
"Gue bakal jelasin tapi nanti tunggu gue nemu Dirly!"
"Dirly siapa?"
"Nanti lo bakal tau sendiri kok!" ucap Bryan sambil mengelus kepala Ily
"Gue percaya sama lo!"
"Udah jangan takut lo aman sama gue!" ucap Bryan
(Lo akan tetap jadi milik gue Ly)"Gue panggil lo apa? Om? atau Pak?"
"Gue gak setua itu dan satu lagi gue bukan om lo!"
"Gue panggil lo Ryan aja yah biar estetic!"
"Senyaman lo aja! Lo belum makan kan biar gue pesenin!"
"Ga usah gue bisa masak kok!" ucap Ily dan kemudian ia pergi ke belakang dan Bryan mengikutinya
"Alamak nih garam tinggi benar apa ada maling atau Gimana?" ucap Ily berusaha jinjit agar dapat mengambil nya
"Jadi orang jangan pendek, makanya minum susu zee! Tumbuh tuh keatas bukan kebawah " ejek Bryan pada Ily
"Iya gue tahu! Minggir!" ucap Ily
"Lo bisa masak?" terkesan menghina
"Tunggu aja nanti!" ucap Ily dan dia cukup telaten dalam memasak
"Lo klo masak aura cantik lo nambah!" puji Bryan yang memang dia sedari tadi memperhartikan gerak-geriknya
"Gue tahu!" ucap Ily namun siapa tahu jantungnya berlari 10 km hanya dengar pujian Bryan padahal sejauh ini banyak yang mengagumi parasnya tapi tidak pernah ada gejolak aneh yang timbul.
"Lo lucu kalau lagi blushing!" ucap Bryan sambil menertawakan nya mirip tomat di bawah terik matahari
"Udah siap nih cicipin dulu!" ucap Ily
"Gue mencium aroma calon istri disini!" ketus Bryan
"Maksud lo?" tanya Ily bingung
"Gak,lola lo! suapin gue cepet!" suruh Bryan
"Punya tangan tuh...!" ucap Ily terputus saat Bryan langsung menyendok nasi ke mulut Ily
"Suapin gue!" ucap Bryan sambil menyerahkan piring yang dihadapannya
"Nah...akk!" ucap Ily sambil menyuapi iblis yang nobate nya adalah bayi besar
"Masakan lo enak juga, jangan-jangan lo...!"
"Lo apa? Ha?"
"Gajadi deng! Makasih Ly!"
"Iya sama-sama!" ucap Ily lalu dia mencuci piring tadi
"Udah kan gue pulang dulu ya Ryan, ntar gue dicariin, oh iya Stefany!
Handphone gue mana?" tanya Ily pada Bryan"Ga tau, tapi tunggu gue nelpon Bright dulu!"
"Lo dimana? Ada handphone gak tadi disitu?"
"Salam kek monyet ga punya attitude banget lo!"
"Cepat gue ga banyak waktu!"
"Iya di gue!"
"Lo tau mau ngelakuin apa kan?"
"Iya gue antar! tapi...!" ucap Bright terhenti ketika sambungan telepon sudah terputus
"Gada akhlak memang tuh titisan dakjal!" ucap Bright lalu segera mengantarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikopat Jatuh Cinta
Teen FictionSekuat apapun kamu memperjuangkannya, jika dia bukan milikmu dia berarti bukan TAKDIRMU