Typo bertebaran mohon maaf
"Gue gak nyangka Dir lo sekeji itu!" ucap Ily sambil menangis dan karena dia melihat semua aksi mereka dari tadi, alasan kenapa dia tidak masuk karena situasinya sangat mencekam
"Ly bukan gue!" ucap Dirly
"Lo yang bunuh kak Fernandez, gue benci lo bajingan!" ucap Ily dan dia terjatuh sambil menangis dan Dirly langsung mendekatinya
"Lo adek bang Nandez?"
"Kenapa ha, lo bego Dir gue udah tahu semuanya!"
"Gue bodoh Ly, bunuh gue!"
"Lo manusia terbodoh, kak Nandez sahabat lo kan? Dia nyuruh lo ya buat jagain gue?"
"Ly lo tahu?" ucap Dirly heran
"Dan untungnya gue gak sempat kenal lo, lo pembunuh, gue benci sama lo selamanya!" ucap Ily dan dia langsung pingsan dan Bryan langsung menggendong nya keluar dari situ
"Ah...gue bodoh!" ucap Dirly sambil membanting stir mobilnya dia menyusul mereka dari belakang
"Dasar bangsat kenapa gak gue bunuh aja tuh orang!" ucap Bryan tak kalah prustasinya
"Lo sih bego!" ucap Brigth
"Diem lo bodoh, mending gue yang nyetir!" ucap Bryan
"Ga, lo bukan mau bawa selamat, malah nanti bawa kita semua ke dunia kedua lagi!"
"Makanya cepat goblok, jangan banyak bacot!" ucap Bryan dan langsung Brigth menaikkan kecepatan mobilnya
"Ly klo kamu kenapa-napa, aku nyusul kamu aja!" ucap Bryan sambil menangis
"Gila iblis bisa nangis juga yah? Malah nangisnya gak ngeluarin air mata lagi, itu nangis apa kerasukan!" ucap Brigth dalam hatinya sambil tertawa dan Bryan hanya mengacuhkannya
"Sus cepat sus!" ucap mereka ketika sampai di rumah sakit
"Mohon maaf Pak, suaminya tidak boleh masuk!" ucap suster tersebut
Sebenarnya Brigth ingin tertawa tetapi dia urungkan karena situasi tidak bersahabat"Tapi Sus!"
"Mohon pembayarannya Pak, kalau tidak operasi tidak bisa dijalankan!"
"Gila lo juga bisa gue beli, lo lebih mentingi uang daripada nyawa ha?" ucap Bryan namun langsung dicegat Brigth
"Uda sus masuk aja, dia kurang waras!" ucap Brigth dan terpaksa dia lah yang membayar administrasinya lalu dia segera menyusul Stefy karena dia juga dirawat di rumah sakit itu namun dikamar yang berbeda pastinya
"Ily dimana?" tanya Dirly
"Berani lo datang bajiangan ha?" ucap Bryan
"Buta lo gak bisa baca, disitu tertulis peraturan nya dilarang ribut!" ucap Dirly sambil menunjuk slogan poster didinding tersebut
"Kalau bukan karena Ily dirawat gue udah bunuh lo sekarang juga!" ucap Bryan namun hanya dianggap acuh oleh Dirly
"Gue bodoh Ly, gue kok gak tau lo itu adek bang Nandez, gue takut Ly kehilangan lo, pantas waktu gue lihat lo hati gue tenang kek lo mirip sama siapa tapi gue lupa disitu, kok lo gak bilang sih Ly, gue minta maaf!" ucap Dirly sambil menangis dan Bryan ketika mendengar itu cukup terharu namun di halang oleh rasa iblis nya
"Memang bodoh lo, andai gue kenal Ily dari dulu dan gue dikasih amanat untuk jaga dia, gue bakal jaga! nyawa gue taruhannya!"
"Ly gue gak bunuh bang Nandez Ly, bukan gue, mereka pasti ngejebak gue!"
"Ngejebak gimana maksud lo?" ucap Bryan
"Okey sekarang kita temenan, nanti kita musuh!" ucap Dirly
"Iya cepet cerita bego!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikopat Jatuh Cinta
Teen FictionSekuat apapun kamu memperjuangkannya, jika dia bukan milikmu dia berarti bukan TAKDIRMU