4

34 5 0
                                    

Typo bertebaran mohon maaf

"Aish... telat kan gue ini gegara si monyet tuh ah!" ucap Ily dalam batinnya.

"Kamu ngapain disitu kok bengong?" tanya bu Wiwi dosen terkiler sejagat raya.

"Eh anu bu... Anu Dita nganu!"

"Ngomong yang bener, anu anu!"

"Iya bu saya telat Karena...!" ucap Ily terpotong saat bu Wiwi teriak bak setan kerasukan "Kamu juga kenapa bisa terlambat!" ketus bu Wiwi pada Stefany.

"Iya bu, ini semua gegara Stefany, dia makan dirumah saya trus saya disuruh buat nasi nya, ngasi minumnya trus...!" lagi-lagi ucapannnya dipotong bu Wiwi.

"Trus apalagi Ily alasan kamu, udah kalian keluar sekarang!" bentak bu Wiwi.

"Bu..  Kasihan lo bu Ily baru perdana juga terlambat, dia anak baik lo Bu, apalagi dia bening lagi, si Stefany de Bu bungkusin Sama-sama bening juga!" ucap Gilang titisan bencong dikelas itu.

"Itu sih ma maunya lo nyetttt!" ketus Rena.

"Yaudah kalian boleh masuk!" perintah bu Wiwi.

"Makasih Bu!" ucap mereka berdua, dan ketika ingin duduk Ily tengongo eh ralat tekejut deng. Ada yang tau kenapa? Bryan bro disitu, astaga sejak kapan. Bryan pun tak nyangka bahwa dia sekelas dengan ii apaan dah Ily oh ya Ily.

"Rasanya gue pengen ngarungi tuh si Ily lucu banget anjir!" ucap Bright

"Gila lo, punya gue itu, sohib nya no gebet!"

"Iya gue tau, lagian gue bercanda!"

"Bercanda lo garing, berasa gue mau ngiris tuh jari!"

"Sekate-kate lu Bry, gimana pun gue ini sahabat lo, SATU-SATUNYA!" ucapnya sambil menekankan kata-katanya

"Idih siapa lo?"

"Ada yang panas tapi bukan api!" ucap Bright sambil menyenggol tangan Bryan ketika dia melihat Ily tertawa dengan seorang lelaki

"Ada yang cinta tapi sebelah, ada yang patah tapi bukan tulang, ada yang  tak adil tapi bukan kebenaran, ada yang suka tapi sepihak, ada yang?..."

"Ada yang apa ha? Mau gue geprek lo jadi penyet kacang?"

"Gak Bry!" ucap Brigth sambil cengar-cengir

"Diem lo, gue punya cara sendiri!" ucap Bryan lalu disambung dalam hatinya "Habis lo ntar!"

"Gue yakin lo pasti mau bunuh dia?"

"Kamu pinter baby!" ucap Bryan sambil memeluk pergelangan tangan Bright

"Astaga ....homo!"

"Diem lo bangtul, gue sama lo? magigi bursik!"

"Seterah baealah!"

 Psikopat Jatuh Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang