5. Menanggung Kesalahan

432 76 9
                                    

ℍ𝕒𝕡𝕡𝕪 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕚𝕟𝕘 ♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ℍ𝕒𝕡𝕡𝕪 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕚𝕟𝕘 ♥️



Seorang wanita cantik sedang membuka pintu gerbang rumah dengan pelan agar tidak membangunkan orang-orang yang tengah terlelap.

Paras cantiknya terlihat kentara menahan sakit. Dengan memegang perutnya erat ia menutup kembali pintu gerbang.

Penampilannya pun terbilang sangat kacau dengan riasan yang sudah berantakan dan baju yang dikenakan seadanya.

Ia berjalan tertatih memasuki rumah besar itu tanpa tahu seorang pria tua mengamatinya dari atas jendela.

"Semoga papa sudah tidur," gumamnya pelan seraya menaiki tangga di ujung rumah.

Namun, langkahnya terhenti tatkala ruangan besar yang semula gelap menjadi terang benderang. Wanita itu membalikkan badan dengan pelan. Dirinya sudah tahu ia akan berhadapan dengan siapa.

Manik matanya menangkap seorang pria yang sudah termakan umur itu menatapnya seakan ingin menerkamnya.

Gurat emosi terlihat kental di wajah bengis itu.

Wanita cantik itu semakin ketakutan saat sang papa menghampirinya.

"Darimana saja kamu?! Dan ada apa denganmu?"

Yang ditanya terlihat kaku dan bingung. Wanita itu dengan pelan memeluk tubuh kekar milik sang ayah dengan diiringi tangisan yang menyayat hati.

"Pa...., aku salah pah! Aku kelewat batas!"

Pria yang didekapannya pun membalas pelukan dari anak tersayangnya.

"Maksudmu apa yang kelewat batas?"

"Aku melakukan dosa pah, hiks,"

Segera saja pria itu memaksa melepas pelukan erat dan merengkuh pundak sempit milik sang anak.

"D-dosa seperti apa?"

"Hiks, aku mabuk! Dan kita... kita berbuat hal seperti itu! Maafkan aku, pah," tangisnya kembali pecah setelah mengucapkan kalimat itu.

"Sialan! Jangan bilang...,"

"Iya! Aku melakukan itu, hiks,"

"Terus dimana pria itu?!!"

"A-aku tidak tahu pah, aku bangun sudah tidak ada orang, hiks,"

Plak

Tamparan keras menggema dengan lantang di rumah besar yang sepi dan sontak saja hal itu membangunkan beberapa orang yang tengah terlelap. Mereka merasa terganggu setelah mendengar bunyi tamparan yang keras.

"APA KAMU SUDAH GILA?!!" geram pria tua itu.

Sementara wanita di hadapannya yang sejak tadi menangis itu tersungkur di lantai yang dingin. Penampilannya yang sudah berantakan semakin menjadi kala cetakan tangan terpampang di pipinya yang memerah.

Halcyon [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang