10. Don't Believe in People

219 49 8
                                    

ℍ𝕒𝕡𝕡𝕪 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕚𝕟𝕘 ♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ℍ𝕒𝕡𝕡𝕪 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕚𝕟𝕘 ♥️

Pada dasarnya manusia kerap mengaku-aku bahwa dirinya adalah makhluk yang patut untuk dikasihani. Mereka berlomba-lomba mengadu nasib satu sama lain. Jarang dari salah satu para manusia ingin menunjukkan rasa iba. Mereka terlalu terpaku oleh nasibnya sendiri-sendiri.

Walau mungkin ada saja orang yang begitu iba dengan orang lain, namun dirinya harus dikalahkan oleh takdir. Sudah percaya sampai ke rusuk tetapi langsung dipatahkan sampai nadi.

Hal itu tentu saja membuat sebagian dari mereka menjadi mati rasa. Mereka sudah tak lagi benar-benar percaya akan hidup orang lain.

Lama-lama satu persatu manusia hidup individual. Peduli dengan sesama namun tak percaya sepenuhnya.

Mengerti kan maksudnya?

Maaf jika terlalu terbelit, Nathan pun ikut bingung juga dengan pemikirannya ini.

Sama halnya dengan dirinya, dahulu ia terlalu percaya akan nasib buruk yang selalu dipamerkan oleh paman di depannya ini.

Nathan kecil yang naif ini percaya-percaya saja dengan omongannya.

Ia masih sangat ingat sekali wajah memohon paman di hadapan dirinya juga sang kakek. Pria ini selalu bermohon setiap hari dan selalu menceritakan kisah hidup pilunya yang direkayasa.

Memohon untuk segera pertemukan ia dengan sang tante yang saat itu entah menghilang kemana. Tak lupa juga pria ini bersujud di kaki sang kakek untuk meminta maaf atas sikap khilafnya.

Nathan kecil melihat semua kejadian itu tepat di depan matanya.

Dia yang pada awalnya tidak terlalu memikirkan kondisi pamannya ini justru terpedaya. Dirinya yang masih kecil akhirnya percaya-percaya saja dengan cerita sang paman.

Ia dengan hati yang penuh menolong sebisa mungkin untuk si paman menemukan sang tante dan juga anaknya yang hilang.

Akan tetapi, tiba pada suatu hari.

"Nathan, Nathan percaya kan sama om?"

Anak berlesung pipit itu mengangguk dengan kuat membuktikan bahwa dirinya sepenuhnya percaya dengan pria di hadapannya ini.

"Demi tante Donna ya Nath-

"Tante sudah ketemu?!!" tanyanya antusias.

"No...no... sstt," ujar sang Paman menempatkan jari telunjuknya di bibir, menyuruh untuk tidak berisik.

"Om sedikit lagi menemukan tantemu, tapi kamu harus menuruti perintah om dulu biar kita bisa ketemu tante lagi sepenuhnya. Nathan mau?"

Sontak saja anak kecil nan polos itu membelalakkan matanya terkejut. Akhirnya setelah sekian lama ia menunggu ia bisa bertemu lagi dengan sang tante yang sudah ia anggap sebagai ibunya.

Halcyon [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang