ℍ𝕒𝕡𝕡𝕪 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕚𝕟𝕘 ♥️
"Tuh muka daritadi kusut amat, belom disetrika apa gimana?"
Hassan menengok ke belakang ke arah sahabatnya sesaat setelah si dosen pergi keluar dari ruangan.
"Can, lu nanti mau ke rumah gak?" ucap Nathan mengabaikan perkataan Hassan kepadanya.
"Kenapa emang?"
"Temenin Nevan lagi," ucap Nathan seraya berdiri dari duduknya dan menghampiri sahabatnya.
"Gak tau dah, emang kenapa?"
"Gua bingung mau deketin dia pake cara apa lagi, dia lagi ngejauh dari gua,"
"Kok bisa?"
Dua cowok itu jalan beriringan keluar dari ruangan. Hanya tersisa mereka berdua saja, karena mahasiswa yang lain sudah terlebih dahulu pergi. Kampus pun tampak lebih sepi dari biasanya.
"Kemarin dia abis dihukum sama Opa gua, padahal disitu gua yang salah,"
"Lah, emang salah apaan sampe dihukum?"
"Lu tau kan dia gaboleh keluar, dan kemarin gua malah ajak dia buat jalan-jalan,"
Sampailah mereka di parkiran motor, Hassan menghampiri motor kepunyaannya yang terparkir dengan apik itu. Nathan pun juga melakukan hal yang sama. Motor mereka berdua terparkir bersebalahan karena tadi sempat bertemu sebelum jadwal kelas.
"Dia disabet, gua gak tega liat kakinya," ucap Nathan menghela nafas.
"Pantesan keluarga lu gak ada yang beres Nath, kemarin Oma sekarang Opa lu? Wah, gua kalo jadi lu sih mending minggat,"
Si pemuda berkulit tan itu memakai helmnya dan sudah siap mengendarai motornya. Tinggal menunggu Nathan yang masih termenung pasrah di tempat.
"Hari ini gua gak bisa, nanti gua ada nganter emak gua ke dokter lagi. Mungkin lusa?"
Nathan yang sudah lesu semakin lesu. Ekspresi kekecewaan memenuhi wajah tampannya.
"Beneran gak bisa Can? Sebentar aja dah,"
"Kagak bisa Nath elah, gua udah janji soalnya, dah ye gua duluan," Hassan pun menyalakan mesin motornya dan segera pergi dari sana.
"Dasar si Acan, giliran dibutuhin aje malah minggat,"
Pemuda lesung pipit itu juga langsung memakai helm dan jaketnya dan segera bersiap pergi dari sana.
°
°Selama di perjalanan, ia memilih menepi ke minimarket sebentar untuk membelikan makanan kesukaan si sepupu. Mungkin saja dengan hal itu
Nevan dapat kembali tersenyum.Kuda besi miliknya pun sudah sampai di minimarket dekat rumahnya. Setelah ia memarkirkan motornya dan menggantung helm di spion, ia memasuki tempat itu.
Memilih makanan dan minuman yang menurutnya Nevan suka. Tidak lupa ia mengambil coklat dan green tea.
"Nathan?"
Terdengar sebuah suara memanggil namanya ketika ia hendak membayar belanjaannya.
Nathan menengok ke arah belakang tepat si pemanggil berada. Netra milik Nathan mendapati seorang pemuda yang sekiranya berumur sama dengan dirinya.
Pemuda itu berdiri dengan sikap canggung.
"Lu yang namanya Nathan kan? Sepupu Nevan?" tanyanya langsung tanpa basa-basi.
![](https://img.wattpad.com/cover/261556526-288-k780473.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Halcyon [On Hold]
FanfictionTentang seorang bocah buta yang mengalami bagian kelam dunia. Hanya kepada satu orang ia bertopang, yaitu Nathan sang sepupu. Namanya Nevan, sudah sedari kecil ia mendambakan hidup yang damai. Namun hingga sekarang ia masih harus menemukan hal itu. ...