11. Jarum Suntik

249 53 4
                                    

ℍ𝕒𝕡𝕡𝕪 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕚𝕟𝕘 ♥️



Sifat seseorang tak mudah ditebak. Ada kalanya ia begitu baik hingga kita sedikit percaya dengannya. Namun, keesokan harinya ia berubah menjadi iblis yang menyeramkan.

Tidak ada yang tahu mengapa setiap orang bisa merubah sikapnya sedemikian rupa dalam sekejap mata.

Seperti halnya sang kakek yang berada di sampingnya ini.

Nevan sudah cukup senang saat kemarin ia dipeluk begitu erat olehnya. Namun lagi-lagi hatinya dipatahkan kala dirinya kembali diperlakukan kasar oleh sang kakek.

Selama di perjalanan, hatinya tak tenang. Ia sungguh tak tahu dirinya akan dibawa kemana.

Dokter mana?

Tetapi, Nevan tadi samar-samar mendengar bahwa Bi Ina menentang keras akan perbuatan sang kakek dan berakhir dengan wanita itu dipecat.

Hatinya berdesir nyeri kala ia menyadari bahwa satu-persatu penopang hidupnya akan pergi meninggalkan dirinya sendiri.

Ia tak ingin kembali sendiri.

"Turun!" perintah dari Opa terdengar ketika Nevan merasa mobil yang mereka tumpangi sudah berhenti.

Ia meraba pintu mobil untuk mencari pegangan pintu. Namun, belum sempat ia membukanya, pintu mobil sudah terbuka dari luar.

Tangan kecilnya pun dituntun untuk keluar, "bawa dia masuk ke dalam,"

Pak Beni- supir Opa pun mengangguk patuh kemudian dengan telaten menuntun Nevan masuk ke dalam sebuah tempat yang sepi.

Anak itu masih tak tahu dirinya akan dibawa kemana. Ia hanya menurut saja kalau tidak ingin kena marah.

Tibalah mereka di dalam tempat itu, kakek lantas menuju ke arah tempat resepsionis.

"Saya mau tempatkan cucu saya kesini, sebelumnya dia sudah didiagnosis,"

"Diagnosis? Boleh minta surat keterangannya?"

Nevan terpaku di tempatnya, diagnosis? Apakah dia sakit?

Selama ini ia merasa sehat-sehat saja. Tidak ada yang salah oleh tubuhnya.

"Anak ini sudah tidak waras, langsung saja tempatkan dia disini,"

Mendengar ucapan sang kakek lantas saja manik mata Nevan melotot, ia pun memberontak di pegangan Pak Beni.

"Tidak! Tidak! Evan tidak gila! Evan tidak gila,"

"Aaiiisshh.... cepatlah! Anak ini sudah mulai kambuh," desak Opa kepada suster itu untuk segera menempatkan sang cucu di tempat yang seharusnya.

"Evan tidak gila! Jangan... jangan disini,"

Keributan yang dibuat oleh mereka sontak saja membuat para suster dan dokter disana menghampiri mereka.

"Saya ada janji dengan salah satu dokter disini, dimana dia?" tanya Opa disaat keadaan semakin runyam.

"Ya itu saya, maaf tuan saya sedikit terlambat," sahut salah satu dokter disana yang baru saja datang.

"Baguslah, sekarang cepatlah tempatkan dia disini,"

Para perawat di rumah sakit itu sedikit bingung, mereka pikir anak yang dibawa oleh si pria tua itu tidak gila. Mereka berpikiran bahwa si pria tua itu hanyalah ingin membuang anak itu di tempat seperti ini.

Ingin sekali mengelak namun apalah daya? Mereka hanya perawat.

Sedangkan dokter yang baru saja mengajukan dirinya itu ialah termasuk dokter yang berkuasa disini. Mengelak pun percuma.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Halcyon [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang