Blurb:
Dua makhluk yang menyukai langit biru dan dua makhluk yang memiliki alasan mereka menyukai langit biru.
Takdir memang tidak ada yang tahu.
Takdir mereka mengikuti alur dan waktu yang sudah di tetapkan.
Pesawat, alasan mengapa Firga menyuka...
Haii, bagaimana kabar nya hari ini? Semoga pada sehat dan baik yah.
Aku lama update karena aku kehabisan ide, bukan kehabisan ide sih kunci permasalahan nya yaitu 'malas' wkwk. Kalian jangan mencontohkan seperti saya okeyyy. Gak baik
Oke deh langsung aja, oh yah aku mengingat kan jangan lupa untuk
Vote, komen, jika suka cerita ini boleh share kah? Tidak juga nda papa. Kalian suka dengan cerita ku saja sudah Alhamdulillah. Hhe
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesuai dengan rencana yang sudah disusun oleh mereka semua ditambah dengan Drey. Hari ini tepatnya hari senin dimana biasanya sekolah lain melakukan pembelajaran makan Sekolah Bintang meliburkan siswa maupun siswi nya.
Pencarian misterius tersebut sudah membuat mereka semua geram. Hampir setiap hari mereka selalu diteror oleh orang tersebut. Mulai dari para perempuan yang selalu mendapatkan teror kotak make up yang ternyata isinya belatung, sampai para laki-laki yang sedang bersantai pada saat itu mendapatkan bola yang menggelinding dibumbui dengan darah segar.
Piks dia psikopat!
"Tempat pertama kita kemana nih?" Mereka sekarang sudah berkumpul di rumah Firga. Disini ada anggota tambahan yaitu Drey, Ruru tidak ikut karena dia punya tugas dari kuliahnya. Drey memang di suruh ikut oleh Afa, karena untuk berjaga-jaga ketika mereka mendapatkan teka-teki lagi.
"Yah kita ke Jln. Cendrawasih lah, kan lo yang mecahin bagaimana sih?" Sewot Gella kepada pertanyaan Drey.
"Kok sewot? Gue kan cuman nanya, jengkol!" Sebelum dimulai peperangan ke-tiga Mea menengahi pertengkaran mereka. "Woy, udah! Lo pada bertengkar mulu! Gue kasih jengkol beneran baru tau rasa lo."
"LES'T GO!!" Pekik Afa yang sangat senang dihari ini karena dia akan cosplay menjadi detektif dadakan.
Tujuan pertama yaitu Jln. Cendrawasih. Tempat itu dulu adalah tempat dimana sekolah Fidya dan Firga pergi, dan tempat itu lokasinya ada di tempat perbukitan dan perdesaan.
Mereka tidak membawa mobil karena yah memang mereka gak punya, yakali gak ada mobil mengendarai mobil. Mobil tak kasat mata nanti judulnya.