Hari Kedua Puluh Dua

629 142 0
                                    

ini jam sepuluh malem, dan gue gak tau kenapa ngidam martabak rasa cokelat. mau pesen tapi males. iseng aja gue chat suna minta dibeliin martabak. gak ada respon, kayaknya suna udah tidur. besok aja deh gue beli. sekarang mending kita tidur aja.

gue baru merem, tapi bunyi notif hp bikin gue kebangun lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gue baru merem, tapi bunyi notif hp bikin gue kebangun lagi. begitu baca pesannya, gue yang tadinya mau misuh-misuh langsung senyum selebar mungkin. gue se-seneng itu!

gue buru-buru keluar rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


gue buru-buru keluar rumah. di depan, suna berdiri sambil nenteng sekotak martabak.

"nih, ngidam apaan. hamil anak siapa lo?" dengan tidak berperikemanusiaan, suna mukul kepala gue pake martabaknya. kan panas, meskipun gak sakit.

"gak usah sembarangan, gue masih ting-ting gini." suna cuma gidikin bahu, gak peduli.

"makasih ya, suna. duitnya gue ganti besok." dia geleng, terus eratin jaketnya.

"gak usah, lo seneng aja udah jadi bayaran cukup buat gue. jangan lupa diabisin, gue balik ya." setelah ngusap kepala gue, dia langsung balik pake motornya.

30 Days With My Ex : : Suna RintarōTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang