"Mbak Nanaaaa, mau nugget gak?"
Yang dipanggil toleh kesampingnya, dimana cowok imut itu baru saja berlari sambil sodorkan sepotong nugget goreng bentuk dinosaurus kearahnya. Nana kekeh pelan, terima nugget pemberian adik sepupunya, Sam.
"Makasih Sam..."
"Masama mbak, sek aku meh nawari mas Haris." Kata Sam sambil berlari kedepan, dimana cowok tinggi yang dimaksudnya sedang berjalan disamping Javier.
Hari ini adalah hari terakhir ke-dua belas orang itu di gunung Lawu, sekarang mereka sedang berjalan kebawah gunung untuk pulang. Nana dan Javier betulan laksanakan perkataan si vlogger, beri jarak sebentar untuk pastikan perasaan keduanya.
Sepertinya hanya itu keputusan yang baik.
"Tumben gak nempel ama Javier kamu?"
Kembali tengok, Nana hela nafas lirih. Kenapa orang orang jadi suka muncul tiba tiba sih? Kan kaget.
Tak kunjung jawab pertanyaan Prima, Nana malah lanjut jalan sambil sesekali tendang batu didepannya. "Ya emang aku senempel itu ya sama Jav?"
"Bukan nempel lagi itu mah, kembar siam kalian. Dimana mana berduaaaa mulu." Felix tiba tiba muncul, rangkul bahu kedua sepupunya setelah menyeruak masuk ketengah keduanya.
"Bucin kan gitu, Fel."
Lalu keduanya tergelak.
"Bener juga si katanya Prima, kamu kok tumben gak nempel Javier?" Cowok surai cotton candy itu ikutan bertanya.
"Yaa gak gimana gimana sih, tadi pas sunrise dia abis confess."
"REALLY??"
"Shut up, bule jadi jadian." Sergah Nana, cewek yang tadi sudah lepas jaket parasutnya dan sisakan kaus hitam longgar itu tepuk pelan bibir Felix. "Beneran, tapi tak tolak."
"Go--astaghfirullah, kol ditolak sih Na???"
Sekarang giliran Felix yang tepuk pelan bibir Prima, "Kowe katholik kok malah istighfar??"
"Udah gak usah tengkar klean," Nana dengus pelan. "Ye kan kita ketemu belom genep empat hari, apalagi seminggu. Nanti kalo ternyata kita cuma nyaman karena terbiasa terus pegat tengah jalan gimana? Yo aku kan ra' gelem, lagian aku moh gonta ganti pacar." (ra' gelem dan moh artinya gak mau)
Akhirnya langkah kaki mereka sudah sampai di area awal pendakian, Candi Cetho. Dua belas orang itu sudah kembali dengan selamat, bawa pulang kenangan mengesankan.
Nana tepuk pelan bahu kedua sepupunya, "Aku meh checkout dhisik, lungguh kono wae kowe." (aku mau checkout dulu, kalian duduk sana aja)
Tanpa dengar balasan dari Felix dan Prima yang masih cengo, Nana langsung langkahkan kakinya untuk men-checkout dirinya juga dua sepupunya itu setelah serahkan carriernya kearah Felix.
Disana juga ada Javier dan beberapa pendaki lain, buat Nana harus sedikit mengantri untuk checkout.
Setelah selesaikan urusannya, cewek mungil itu ikut berkumpul kearah lingkaran yang 12 partner mendakinya buat.
"Gue gak nyangka, kita bisa naklukin Lawu. Makasih yo rek, udah nemenin gue sama bang Yuta ngedaki Lawu, udah jadi inspirasi gue buat nulis lirik tiga hari ini, sama jadi temen bercanda gue. Sumpah kalian asik banget, nanti gue minta nomor kalian deh atu atu."
Ucapan perpisahan diawali oleh Chan, disusul Yuta selaku pemimpin, dan terus berlanjut sampai Nana yang terakhir.
"Wah aku gak tau mau ngomong apa, tapi pokoknya makasih deh, udah jadi partner ngedaki sekaligus temennya Nana tiga hari ini, kalian baik banget beneran. Semoga kita bisa ketemu lagi deh suatu saat, aku juga gak bakal ngelupain tiga hari ini."
"Bisa ketemu kita lagi apa ketemu Javier doang niiiii..." Haris mulai berteriak menggoda, yang langsung dapat lemparan topi baseball dari Nana.
Akhirnya acara sedih sedihan yang tidak betulan sedih karena Javier, Haris, juga Hilo yang tak bisa tahan tawanya berakhir dengan group hug, juga yel yel asal buatan Rendi yang ikut disorakkan.
"MY TRIP MY ADVENTURE--"
"HARIS KESLIMPET!!"
Gelak tawa kembali penuhi rungu Nana, buat cewek Xavery itu tak dapat tahan senyum lebarnya. Ia usak kasar surainya yang sudah tak tertutup topi--sebab topi yang tadi dilempar ke Haris sudah jadi hak milik si tinggi--sambil tatap kerumunan didepannya, hatinya menghangat.
"Hey,"
Kembali toleh, Nana dapati Javier yang nyengir disebelahnya. Tangan cowok tupai itu raih tangan Nana, pasangkan tali hitam di pergelangan tangannya sebagai gelang.
"Pake terus ya, kalo ketemu lagi entar kutagih." Javier senyum kecil sambil tepuk pelan gelang hitam di tangan Nana. "It looks good on you."
"Thanks, Jav."
"My pleasure, lady."
Nana nyengir, Javier ikut nyengir.
"Jadi... sampai jumpa lagi..?"
"Hehe, sampai jumpa lagi, Javier."
Keduanya kemudian berpisah, pulang ke rumah masing masing sambil bawa kepercayaan satu sama lain.
Kepercayaan bahwa keduanya akan bertemu lagi, suatu saat.
-fin.
HUAAAAA FINALLY HANENDRA'S END GUYS SJSHSKSKSHSJS
notesnya gue taruh di epilogue ya, nyusul..
published on; may 24th 2021, 23:45 wita