#15

3.5K 444 67
                                    

Awal bulan Desember hari itu adalah saat pertama kali salju turun. Membuat keadaan kota Seoul yang tidak pernah padam terasa sangat beku. Pada malam itu kehancurannya dimulai.

Lee Seungwoo meringkuk, memeluk dirinya sendiri berharap dapat mengusir sedikit beku yang terasa di tubuhnya. Netra gelapnya menitikkan kristal bening bersamaan dengan tubuhnya yang bergetar.

Ia tidak pernah sekali pun menyakiti orang lain, ia adalah sosok ramah yang selalu memandang dunia dengan cara baik, ia adalah sosok pemuda yang tidak pernah menanggalkan rasa hormatnya pada siapa pun.

Tapi mengapa dunia memberikan timbal balik yang begitu buruk pada hidupnya? Sekali pun, Seungwoo tak pernah membayangkan jika sosok yang selama ini tak pernah ia ragukan, melakukan pengkhianatan yang begitu keji.

Seungwoo hanya ingin memberikan kejutan setelah kepergiaannya selama hampir satu bulan penuh untuk menggantikan tugas sang ayah. Tapi mengapa yang dijumpainya adalah sosok Daniel bersama SinB yang saling menghangatkan dengan berpelukan tanpa mengenakan apa pun di ranjang tempatnya biasa beristirahat?

Lalu setelahnya, Seungwoo memilih pergi. Mengasingkan diri dari semua orang, berdiam diri dengan segala sepi yang semakin menggerogoti.

Kemudian yang membuatnya berani adalah berita tentang sang adik yang akan kembali. Maka Seungwoo memutuskan untuk beranjak dari perih di hati, menutup mata sekali pun harus menahan sesak setiap kali sosok SinB muncul membangkitkan pilu di dalam memori.

•••

"Di sini sudah terlalu panas, tidakkah kau berniat untuk membuka maskermu?"

Tentu, Donghyuck adalah satu-satunya orang yang berani memecah keheningan bahkan tanpa mempedulikan jika suasana di antara mereka terasa sangat tidak nyaman.

Mereka sedang berada di salah satu tempat private yang memang disediakan di sana, makanan barat juga beberapa makanan tradisional terlihat begitu lezat dengan bau harum yang sangat menggoda selera.

Tapi sebenarnya, bukan itu masalahnya. Di sana terlihat jelas jika hanya Donghyuck-lah yang menikmati semua makanan, ini juga bukan masalah sebenarnya. Tapi tatapan tajam dari Mark juga tubuh Yoona yang berkali-kali menggeliat, sangat kentara jika ia merasa tidak nyaman, membuat atmosfer menjadi begitu buruk.

Dan sepertinya Donghyuck tidak menyadari itu semua, atau malah ia memang sengaja mengabaikan semuanya. Karena perhatiannya saat ini, sepenuhnya berfokus kepada pemuda lain yang masih saja mengenakan masker hitam di wajahnya.

Lalu sang tersangka yang berhasil membuat sebagian hati Mark terasa panas itu menatap penuh arti pada Mark, seolah meminta izin untuk membuka masker yang memang sengaja di suruh memakai oleh Mark agar tidak ada satu pun orang yang mengenal pengawal pribadinya.

Lalu tak selang beberapa lama, pria muda itu melepaskan masker hitamnya setelah memastikan jika Mark tidak menunjukkan keberatan.

"Woah tampannya! Siapa namamu?"

Donghyuck berseru begitu bersemangat, mata bulat miliknya semakin melebar dengan binar kerlap-kerlip penuh semangat.

"Saya Park Chanyeol, Tuan Muda Lee."

Pria tinggi itu membungkukkan badannya sembilan puluh derajat, bersikap seformal mungkin agar tidak melukai kehormatan tinggi seorang Lee Donghyuck. Karena menurut penilaiannya selama ini, sosok tuan muda itu benci sekali jika menemukan seseorang yang tidak hormat padanya.

Park Chanyeol tidak tahu saja, jika semua itu belum sepenuhnya benar.

"Sepertinya kau lebih tua dariku, jadi aku akan memanggilmu hyung!"

Sweetest Pain || Markhyuck-ON HOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang