"Cari dia sampai dapat atau aku akan memecat kalian semua!"
"Baik tuan!"
Pria paruh baya itu memijat pelipisnya beberapa kali setelah menutup sambungan dengan beberapa orang suruhannya itu. Kepalanya yang berdenyut semakin terasa menyakitkan kala mengingat anak bungsunya yang lagi-lagi membuat ulah.
Lee Jiyoung, pria paruh baya itu menatap tidak enak kepada beberapa rekannya yang saat ini tengah berkumpul dan menatap penuh tanya ke arahnya.
Rapat pemegang saham.
Dan sialnya, pewaris satu-satunya itu absen di pertemuan penting ini.
"Maaf, sepertinya kita tidak bisa membahasnya sekarang, rapat ditunda untuk beberapa hari ke depan."
Dan semua orang mematuhinya, mereka mulai beranjak dari kursinya masing-masing, berlalu pergi hingga hanya menyisakan Tuan Besar Lee dengan anak sulungnya, Lee Seungwoo.
"Ada apa, ayah? Donghyuck membuat masalah lagi?"
Jiyong menghela napas lelah, ia membalas pertanyaan anak tertuanya itu dengan gelengan kepala.
"Aku benar-benar tidak mengerti dengan anak itu. Selalu saja membuat masalah,"
"Donghyuck hanya belum dewasa, ayah. Aku yakin suatu saat nanti ia pasti akan berubah."
Seungwoo mengulas senyum tipis di wajah datarnya, terkekeh kecil mengingat bagaimana tabiat adik bungsu kesayangannya itu.
"Ya, semoga saja."
•••
Suara ban mobil yang bergesekan dengan jalan beraspal, diikuti dengan asap dan debu yang bertebangan menjadi pemandangan pertama yang bisa dilihat di tempat balapan liar itu.
Seorang pemuda manis bersurai ask grey turun dari mobil mewah miliknya, kulit tubuhnya yang berwarna tan menjadi daya tarik tersendiri. Beberapa orang menatap lapar ke arahnya, apalagi ia hanya mengenakan kemeja putih yang tipis juga celana lepis yang sangat pas di kakinya yang jenjang.
"Kau selalu menakjubkan, dear. Aku selalu kalah darimu!"
Donghyuck mengulas seringai sinis pada wajahnya, menatap angkuh sosok pemuda yang berkulit tan sama sepertinya yang lagi-lagi harus mengakui kekalahannya di hadapan Donghyuck.
Pria itu, Kim Mingyu melingkarkan tangan kanannya di pinggang Donghyuck, membawa tubuh pemuda itu untuk menempel padanya.
"Bagaimana menghabiskan malam denganku, sayang? Aku sangat menggilaimu,"
Mingyu mendekatkan wajahnya, berniat menggapai bibir tipis semerah cherry itu sebelum Donghyuck membuang muka ke samping. Membuat ciuman itu hanya mengenai pipi kanannya.
"Lepas! Kau masih terlalu pencundang untuk menyentuhku,"
Donghyuck melepas paksa tangan Mingyu di tubuhnya, menepuk pinggang dan pundaknya beberapa kali seolah menghapus bekas pemuda tampan itu yang baru saja menyentuh tubuhnya.
Donghyuck berlalu menjauh dari tempat itu, kembali memasang wajah dinginnya dan dengan mengangkat kepalanya ia berjalan melewati beberapa orang.
"Lihat saja, kupastikan aku akan mendapatkanmu dan membuatmu mendesah di bawahku!"
Donghyuck menghentikan langkahnya, sekedar untuk berbalik dan menatap meremehkan ke arah Mingyu. "Taruhan potong kupingku jika kau berhasil membuatku mendesah di bawahmu!"
Dan kelakuan Donghyuck itu sukses membuat pemuda lain yang saat ini tengah menunggu di depan mobilnya, menggeleng beberapa kali.
"Astaga! Kau benar-benar! Mengapa kau senang sekali mencari masalah, Tuan Muda?"
Donghyuck mengangkat satu alisnya, tangannya menggapai sebuah mantel yang berada di genggaman sahabatnya itu, Park Jisung.
"Seperti pertama kali saja kau melihatku seperti itu, sudahlah Park jangan ganggu kesenanganku."
Jisung lagi-lagi menggeleng-- jadi kepingin punya karakter kayak di FF sebelah yang bajingan kalau begini. Karena tak ada gunanya menceramahi Donghyuck, itu hanya akan masuk kuping kanan keluar kuping kiri.
"Kau tidak takut ayahmu murka? Kali ini rapat penting perusahaan yang kau lewatkan,"
Donghyuck tersenyum kelewat menyeringai. "Tentu saja tidak, Seungwoo hyung akan melindungiku."
Jisung menarik napas kasar. "Hyungmu itu terlalu memanjakanmu,"
Donghyuck tidak merespon ucapan Jisung, ia lebih memilih memasuki mobil berwarna biru metalik milik Jisung saat merasakan angin malam yang semakin menusuk kulit.
"Donghyuck kau tidak membawa mobilmu?"
Donghyuck menoleh, mengikuti jari telunjuk Jisung yang terarah pada mobil sport berwarna hitam miliknya.
"Biarkan saja, aku masih memiliki banyak yang seperti itu."
"Astaga Hyuck! Ini sudah yang ke sekian kali kau meninggalkan mobilmu. Mobil itu bahkan baru sekali kau gunakan setelah lusa Seungwoo hyung membelinya untukmu."
Donghyuck memutar bola matanya jengah, lalu masuk ke dalam mobil Jisung.
"Kehilangan satu mobil tidak akan membuat perusahaan keluargaku gulung tikar,"
"Ya terserahlah. Mobil itu jadi hak milikku ya!"
Setelahnya Jisung langsung berlari ke tempat di mana mobil Donghyuck terparkir dengan rapi. Tenang, kunci mobil masih tertancap rapi di tempatnya.
to be continued
.
.
gais, udah berapa lama kalian berlayar di kapal markhyuck?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetest Pain || Markhyuck-ON HOLD
FanficRemake story from Taekook- Sweetest Pain by RiyanChoi94 . . Lee Donghyuck, seorang pemuda sempurna pemilik segalanya. Selalu mendapatkan apa yang diinginkannya. Keluarganya adalah salah satu keluarga terpandang, membuat Donghyuck selalu dihormati ol...