"Jadi, kau akan menerima perjodohan itu Hyuck?"
Donghyuck yang saat ini tengah makan malam-- yang sebenarnya terlambat itu-- mengulas senyum tipis.
"Tentu, hyung. Bukankah Mark Lee sangat tampan?"
Seungwoo menghentikan tangannya yang tengah memotong daging panggang miliknya, terdiam sejenak dan menolehkan kepalanya ke arah samping.
"Kau yakin?"
Donghyuck terdiam, raut wajahnya kembali datar. "Tentu, lagipula ayah tidak akan menarik keputusannya,"
Percakapan mereka berhenti saat Mark kembali setelah sebelumnya mendapat kabar mendadak dari orang kepercayaannya. Sedangkan Jiyong sudah berlalu sejak setengah jam yang lalu, setelah menyampaikan deklarasinya tentang pernikahan tanpa penolakan itu pada kedua calon pengantin.
"Donghyuck-ah, ini sudah larut, lebih baik kita pulang sekarang."
Donghyuck menyetujui ucapan Seungwoo, ia membersihkan sudut bibirnya menggunakan serbet dan mulai beranjak mengikuti Seungwoo yang sudah terlebih dulu pergi menuju mobil mereka.
Saat akan membuka pintu ruangan privat itu, Donghyuck berbalik-- menatap Mark yang berdiri tepat di belakangnya.
"Kau tidak menawariku untuk pulang bersamamu, Tuan Lee?"
"Tidak,"
Donghyuck melongo, Mark masih dengan wajah datarnya bahkan tanpa menatap sama sekali ke arahnya berlalu begitu saja.
"Sial! Apakah pintu yang hanya berbentuk kotak itu jauh lebih menarik daripada aku?"
•••
Hingar-bingar dunia malam kembali menyambut kehadiran sosok pewaris tunggal kekayaan milik keluarga Lee itu, untuk yang kesekian kalinya, Donghyuck melarikan diri dari pengawasan anak buah ayahnya dan di sinilah ia berada sekarang.
Bau alkohol yang sangat menyengat diiringi dengan dentuman musik yang memekakkan telinga, kaki jenjang itu melangkah.
Penampilannya yang hanya mengenakan celana bahan berwarna hitam yang sangat pas di kakinya dipadukan dengan kemeja kebesaran berwarna senada, dengan dua kancing teratasnya yang terbuka membuat Lee Donghyuck mendapatkan tatapan lapar dari semua orang yang mendapati kehadirannya.
Jangan lupakan, rambutnya yang selalu ia tata acak-acakan membuat kesan panas begitu kuat mengalir dari dirinya.
Donghyuck menjauhkan tangan-tangan nakal milik wanita malam yang menghalangi jalannya. "Aku tidak tertarik dengan barang murah!"
Donghyuck tersenyum sinis, seperti dirinya yang biasa. Ia kembali melanjutkan langkahnya, berdecak berkali-kali mengingat bagaimana Jisung dengan seenaknya mengirim pesan yang mengharuskannya datang tanpa penolakan.
"Sialan! Jika bukan karena dia sahabatku, aku pasti akan menghukumnya!"
Donghyuck menemukan lima orang pemuda yang tengah tertawa, lebih tepatnya menertawakan dirinya. Donghyuck mendengus, memutar bola matanya jengah, saat salah satu di antara mereka menyambutnya.
"Oh! Lihatlah siapa yang datang! Our Princess."
Donghyuck menatap nyalang ke arah pemuda bersurai perak itu. "Katakan sekali lagi, kupastikan kau mati hari ini, Lee Jeno!"
Bukannya takut, pemuda bermata sipit itu malah tertawa terpingkal-pingkal hingga kekasih gulanya mencubit lengannya mengingatkan jika suasana hati Donghyuck sedang tidak begitu baik saat ini.
"Duduklah. Ada apa dengan wajahmu, Hyuck?"
Pemuda lain yang paling tua di antara mereka mengangkat suara, bergeser ke arah kiri, membiarkan Donghyuck duduk di atas sofa bersisian dengannya.
"Seseorang dengan kurang ajarnya memerintahku lewat pesan singkat yang hanya berisi enam kata dan tanda seru di akhirnya!"
Pemuda yang lebih tua itu-- Lucas Wong menggelengkan kepalanya. Sudah terlalu terbiasa dengan sifat Donghyuck yang memang selalu mempermasalahkan hal-hal kecil.
"Hei, ayolah hyung! Aku hanya mengajakmu bersenang-senang, sebelum kau menjadi seorang istri yang jelas tidak akan memiliki banyak waktu bebas."
Jisung membela diri mendengar ucapan Donghyuck yang jelas ditujukan untuknya.
"Ya, dengan menulis 'Datanglah ke tempat biasa, tanpa penolakan!' Kau benar-benar adik yang baik! Aku sangat terharu membaca pesan singkatmu itu,"
Donghyuck tertawa sarkas sebelum melanjutkan ucapannya. "Dan walaupun sudah menikah, aku tidak akan pernah menyerahkan kebebasanku,"
Donghyuck bertekad, ia mengambil segelas wine dari meja mereka, berniat meminumnya sebelum sebuah tangan menghentikan kegiatannya.
"Kau akan membuat hyungmu khawatir jika pulang dengan keadaan mabuk,"
Jaemin menukar gelas wine milik Donghyuck dengan segelas lain berisi air soda.
"Jadi Mark Lee?"
Donghyuck membatalkan niatnya yang akan mendebat Jaemin, saat mendengar suara Jeno.
"Mark Lee calon imammu?"
Jeno melanjutkan ucapannya, sedangkan yang lain hanya terdiam mendengarkan.
Donghyuck mengangguk sebagai jawaban. Tidak penasaran bagaimana sahabat-sahabatnya mengetahui tentang itu, kekayaan mereka menjawab semuanya, tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh kelima orang pemuda itu.
"Seorang batu seperti Mark Lee akan menikah denganmu? Malang sekali nasibmu, hyung!"
Donghyuck memicing ke arah Jisung.
"Hei, kau tidak tahu? Mark Lee itu terkenal dengan sifatnya yang dingin terhadap semua orang. Bahkan menurut berita tidak ada satu orang pun pria atau wanita yang pernah dikencaninya," sambung Jisung.
"Kewarasannya patut dipertanyakan!" Jeno ikut menimbrung, membuatnya dihadiahi lemparan sepatu dari Donghyuck.
"Kutebak, ia bersikap seperti itu juga padamu 'kan, Hyuck?"
"Ya, kau benar."
Jawaban yang begitu tenang dari Donghyuck membuat kelima pemuda itu melongo tak percaya. Jeno bahkan sempat memukul kepalanya dengan keras.
"Kau baik-baik saja dengan itu?"
Donghyuck lagi-lagi hanya mengangguk dengan tenang sebagai jawaban pertanyaan Jaemin.
"Kau benar-benar Lee Donghyuck? Seseorang yang tidak pernah menolerir segala macam penolakan?"
"Sudah kubilang, iya."
Untuk yang pertama kalinya setelah terdiam hanya mendengarkan, Renjun membuka suara.
"Kau jatuh cinta padanya?"
Donghyuck tidak mengatakan apapun, hanya menyesap minuman sodanya pelan, kemudian menatap kelima pemuda itu bergantian, sebelum akhirnya memasang seringai kecil di wajahnya.
"Aku yang akan membuatnya jatuh cinta padaku."
to be continued
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetest Pain || Markhyuck-ON HOLD
FanfictionRemake story from Taekook- Sweetest Pain by RiyanChoi94 . . Lee Donghyuck, seorang pemuda sempurna pemilik segalanya. Selalu mendapatkan apa yang diinginkannya. Keluarganya adalah salah satu keluarga terpandang, membuat Donghyuck selalu dihormati ol...