#12

4.3K 518 45
                                    

Mark tenggelam dalam pikirannya. Kembali memutar ingatannya ke beberapa tahun lalu.

Saat itu Mark berusia tujuh belas tahun ketika kedua orang tuanya dinyatakan menghilang dari kecelakaan pesawat yang menewaskan beberapa orang penumpang. Mark harus bekerja keras untuk membangun perusahaan keluarga mereka, juga menyelesaikan pendidikan yang belum selesai. Karena sang kakak sedang kuliah di semester akhir dan menggarap skripsinya, maka ia membebankan perusahaan sebesar itu kepada adiknya.

Kemudian neraka Mark di mulai. Pamannya yang sejak pertama kali perusahaan Lee terbangun ikut membantu ayahnya, pada akhirnya memilih berkhianat dan begitu berambisi untuk menjatuhkan Mark. Juga kerugian yang terus didapat membuat Mark harus memutar otak. Berkali-kali terjatuh dan dikhianati membuat Mark memutuskan untuk berjuang seorang diri, tidak lagi membutuhkan uluran tangan orang lain, tidak lagi mempercayai mereka.

Setelahnya, Mark Lee yang ramah dan disenangi banyak orang perlahan menghilang.

Sosoknya berubah menjadi begitu dingin. Hingga kehadiran Yoona meluluhkan sebagian hatinya. Dengan kasih sayang dan kelembutan yang ditawarkan Yoona, Mark terjatuh kepada sosok itu hingga tidak mempermasalahkan jika dirinya harus menjadi simpanan istri Tuan Lee Jiyong.

Mereka menjalin hubungan di belakang orang-orang, bersembunyi dengan begitu baik. Mereka hampir selalu menghabiskan waktu bersama. Alasan Yoona berangkat ke luar negeri itu bukan untuk urusan bisnis melainkan menghabiskan waktu dengan Mark tentu saja.

Lalu tak berapa lama dari salah satu anak buahnya, Mark mendapatkan kabar yang kembali menghancurkan hatinya. Tentang keadaan kakaknya yang sangat buruk hingga harus mendapatkan penanganan khusus seorang psikolog.

Mark bersumpah akan menghancurkan siapa pun yang membuat kakaknya sedemikian buruk. Sampai nama Lee Seungwoo didapatkannya.

Mark berada dalam dilema, ia harus menghancurkan Lee Seungwoo yang merupakan anak dari kekasihnya. Tapi ada nama lain yang menarik perhatiannya.

Sosok berharga milik keluarga Lee, Lee Donghyuck.

Mark memilih Donghyuck, luka yang pastinya paling menyakitkan untuk diterima Seungwoo suatu hari nanti.

Membuat Donghyuck jatuh kepadanya, jatuh sedalam-dalamnya kemudian ia akan menghancurkannya sampai benar-benar hancur.

Ini bukan hal yang sulit, jika Donghyuck jatuh kepadanya maka fakta jika dirinya berkencan dengan sang ibu dan saling mencintai begitu dalam, itu sudah cukup menyakitkan untuk Donghyuck.

Semuanya akan lebih mudah, ia akan menikahi Yoona bukan Donghyuck pada hari yang telah ditentukan oleh Tuan Lee sendiri. Dan ia tidak akan mendapatkan kerugian apa pun, toh ia memang mencintai Yoona.









Tapi pada kenyataannya, Mark salah.

Bukan Donghyuck yang jatuh kepadanya tapi Mark yang terlanjur menjatuhkan dirinya sendiri, terjerembab sedalam-dalamnya pada pesona yang dimiliki oleh pemuda manis itu.

Tidak ada yang tahu jika sejak pertemuaan pertama mereka di restoran kala itu, bukan hanya Donghyuck yang terpesona, tapi Mark juga merasakannya tepat satu detik setelah kedua mata mereka untuk pertama kalinya bertemu.

Saat itu, Mark tidak terlalu peduli. Karena sejak awal ia memang tidak pernah memiliki ketertarikan kepada laki-laki.

Hingga pesta pertunangan mereka dilaksanakan, Mark begitu iri melihat bagaimana Donghyuck sangat dekat bahkan tak ada jarak saat bersama sahabat-sahabatnya, sesuatu di dalam hatinya tumbuhー yang semakin sulit dimengerti.

Lalu fakta-fakta lain yang menarik tentang Donghyuck mulai ia ketahui.

Beberapa orang mengatakan jika sosok Lee Donghyuck itu angkuh, egois, dan ditaktor. Tapi yang dilihatnya saat pertemuan pertama mereka, hanya sosok anak kecil dengan tingkah kekanakannya yang memalukan.

Tapi lagi-lagi sesuatu terasa begitu janggal. Bagaimana Donghyuck yang mengetahui hubungannya dengan sang ibu, sorot matanya yang terkadang terlihat sangat berbeda, juga keputusannya yang tidak bisa diprediksi.

Mark pikir, sosok tuan muda manja seperti Donghyuck pasti tidak akan pernah mau menerima penolakan. Tapi, saat ia secara terang-terangan menunjukkan penolakannya pada Donghyuck, pemuda itu merespon dengan santaiーcenderung tidak peduli.

Kemudian Donghyuck berubah menjadi begitu liar, menggodanya yang sejak awal memang sudah terlanjur jatuh.

Malam itu, saat Donghyuck bertanya mengenai apa yang Yoona miliki dan tidak dimiliki oleh Donghyuck, semua jawaban dari bibir Mark adalah dusta.

Karena pada kenyataannya Mark hanya melihat Donghyuck, terlalu indah hingga yang dilakukannya hanya terus melihat wajah itu yang menampilkan raut-raut berbeda. Mark sama sekali tidak memikirkan jawaban yang diucapkannya.

Hingga pada saat Donghyuck mengajaknya berdansa di tengah keadaan hatinya yang begitu panas melihat kekasihnya bersama lelaki lain, Donghyuck menciumnya.

Untuk pertama kalinya kedua belah bibir mereka bertemu, itu bukan ciuman pertama Mark. Sebelumnya ia juga sering melakukannya bersama Yoona, tapi tidak bisa ia pungkiri rasanya terlalu berbeda.

Ada sesuatu dalam dirinya yang tidak bisa menolak Donghyuck, padahal saat itu ia jelas-jelas mengetahui jika keberadaan Yoona tepat di sampingnya.

Mark tidak bisa menghentikan kegiatan mereka, padahal yang dilakukan Donghyuck bukan apa-apa. Karena Yoona lebih sering menggodanya dengan ciuman yang jauh lebih panas dan berpengalaman tapi pada akhirnya yang dilakukannya hanya memejamkan mata.

Tepat ketika Donghyuck menggigit sedikit lehernya, Mark sudah berada di batasnya. Semua pertahanannya hancur, maka yang ia lakukan setelahnya adalah membawa Donghyuck ke dalam apartemen miliknya dan milik Yoona. Mengungkung pemuda manis itu, saling menyatukan diri dengan tergesa. Membuatnya melupakan sosok Yoona sejenak.

Malam yang dilaluinya terasa begitu panas, terlalu berharga untuk dihentikan apalagi hanya untuk menjawab telepon juga pesan singkat dari Yoona yang menanyakan keberadannya, karena mereka memang memiliki rencana untuk menghabiskan waktu bersama.

Mark tidak tahu, setelah kejadian itu ia pikir semuanya akan baik-baik saja, ia pikir ia hanya tertarik pada tubuh yang dimiliki Donghyuck. Pikir Mark ini hanyalah sementara.

Tetapi lagi-lagi rasa tak rela itu kembali. Saat orang lain menyentuh bibir yang sebelumnya mendesahkan namanya, saat Donghyuck mengatakan jika ciuman itu bukan apa-apa dan bukan hal tabu yang pernah dilakukannya, Mark merasakan darahnya mendidih, jauh di dalam hatinya terasa sesak.

Keinginan untuk memonopoli Lee Donghyuck untuk seorang diri kian menjadi, rasanya Mark tidak lagi bisa untuk memungkiri.

Ada apa dengan dirinya?

Sebenarnya siapa yang dicintai hatinya?

Mark merasakan dirinya tengah berada di persimpangan. Dan ucapan Chanyeol yang mengatakan kepadanya untuk memilih hanya satu di antara mereka, membuat keadaan hatinya semakin rumit, seolah semuanya abu-abu saat ini.

Mark tidak mungkin memutuskan hubungannya dengan Yoona, ia mencintai wanita itu dan rasa di hatinya sudah ia pastikan.

Bagaimana ketidakrelaannya melihat Yoona bersama suaminya, rasa hancur di hatinya saat wanita itu menangis hanya karena sikap acuh tak acuh dari Tuan Lee. Itu semua cukup untuk menjelaskan rasa cintanya.

Lalu bagaimana dengan perasaannya untuk Donghyuck?

Semuanya masih abu-abu. Hanya saja, membayangkan bagaimana jika suatu hari nanti Donghyuck bersanding dengan orang selain dirinya, mencintai seseorang selain dirinya, Mark merasa begitu marah. Ia bahkan merasakan bagaimana tubuhnya ingin sekali membunuh laki-laki yang mencuri ciuman dari Donghyuck.

Mark tidak mungkin menyakiti Yoona dengan memilih untuk bersama Donghyuck.

Tapi, Mark juga tidak bisa melepaskan Donghyuck begitu saja dari sisinyaー










Tidak untuk sekarang.

to be continued
.
.
lagi rajin update nih wkwk

Sweetest Pain || Markhyuck-ON HOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang