#9

4.4K 560 60
                                    

Mobil kelas dunia yang berderet rapi menjadi hal pertama yang didapati oleh sepasang netra bulat milik Donghyuck. Mendengus pelan saat mengingat apa yang akan dihadapi-- lebih tepatnya ditemui oleh dirinya malam ini.

Aura yang dikeluarkannya tidak begitu baik, membuat beberapa orang yang memang segan kepada pewaris utama keluarga Lee itu semakin dibuat tak berkutik, sedangkan Donghyuck hanya terus menjalankan kakinya dengan malas.

"Kau datang, sayang?"

Donghyuck memutar mata, ia tidak mempedulikan wanita paruh baya yang menyambutnya dengan hangat, Donghyuck berlalu begitu saja. Lebih memilih mendudukkan dirinya di dekat Seungwoo.

"Kau memang benar-benar kurang ajar Donghyuck! Terlalu lama hidup di dunia bebas membuat sopan santunmu itu patut dipertanyakan!"

Hingga desisan kesal dari SinB terdengar, Donghyuck malah semakin menyamankan duduknya dengan bersandar pada bahu Seungwoo yang mengusap lembut rambutnya.

"Tidak apa-apa sayang, ibu baik-baik saja."

Donghyuck menyeringai, sedikit jyjyq melihat bagaimana ibunya berperan sebagai korban sampai membuat beberapa orang menatap mereka penuh minat, diiringi dengan bisikan sok tahu dari mulut mereka. Benar-benar drama!

Ya, walaupun memang kepribadian Donghyuck yang sombong dan tidak punya sopan santun sudah menjadi rahasia umum sebagian orang yang mengenal dirinya. Tapi sekali lagi jangan pernah menyalahkan Donghyuck, karena itu jauh lebih baik dari pada dikenal orang-orang sebagai malaikat nyatanya lebih menjyjykan dari pada sampah.

Ups! Donghyuck tidak sedang menyindir ibunya omong-omong.

Ah! Jika belum Donghyuck katakan, mereka semua sedang berada di salah satu hotel milik keluarga Lee, berdalih sebagai acara kekeluargaan tapi yang sebenarnya adalah kesepakatan bisnis yang membuat Donghyuck semakin muak.

Di sudut ruangan, Donghyuck mendapati sahabat sehidupnya berkumpul bersama, memandang ke arah dirinya penuh minat atau lebih tepatnya ke arah ia dan keluarganya yang memang memilih memisahkan diri dari orang-orang-- sengaja menjadi pusat perhatian.

Perhatian Donghyuck baru kembali saat sang ayah bangkit dari duduknya, memulai berbicara hingga entah bagaimana mansion megah itu menjadi hening dalam hitungan detik.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang sudah hadir pada acara ini, tujuan saya membuat pesta ini adalah untuk menyambut kehadiran istri saya yang memang baru saja kembali ke Korea, juga perayaan keberhasilan bisnis yang dilakukannya, maka mari bersama-sama menikmati pesta malam ini."

Tepuk tangan riuh dari orang-orang semakin memperburuk mood Donghyuck saat ini, sialan ayahnya memang benar-benar berlebihan!

"Baru saja tiba di Korea? Cih! Katakan itu kepada seseorang yang menghabiskan waktu akhir pekan di hotel beberapa hari lalu dengan begitu mesra bersama Mark Lee!"

Donghyuck menoleh ke arah kanan, mendapati Jeno di sana, entah sejak kapan tempat Seungwoo di ambil alih oleh si sipit itu.

Donghyuck tersenyum sinis. "Pelankan suaramu, jika orang-orang mendengar, jalang itu akan semakin tidak punya harga."

Jeno kembali mengumpat, mengapa Donghyuck bisa setenang ini? Ia bahkan bisa merasakan emosinya semakin mencapai ubun-ubun, apalagi saat mendapati kehadiran Mark yang baru saja hadir, menyapa begitu sopan ke arah kedua orang tua Donghyuck.

"Sejak kapan si es menjadi seramah itu? Menyapa kekasih dengan topeng calon menantu? Sial Hyuck! Aku benar-benar ingin melempar air keras pada mereka!"

Dan Donghyuck terbahak, Jeno sendiri berakhir meringis saat menyadari jika semua pasang mata tengah menatap ke arah mereka berdua.

"Diam Hyuck! Sebenarnya apa yang begitu lucu dari ucapanku?"

Sweetest Pain || Markhyuck-ON HOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang