sebelas | day-two

540 111 19
                                    

"Honestly, it feels like i'm still stuck in the past. the time will always remain as 'that time'."

- nct dream

•fmn•

Ada tiga orang yang wajahnya nampak khawatir kala Rasya datang dengan tas ransel dan totebag miliknya ke Secret Garden sore itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada tiga orang yang wajahnya nampak khawatir kala Rasya datang dengan tas ransel dan totebag miliknya ke Secret Garden sore itu. Sesuatu yang Rasya pikir akan mencipta senyum alih-alih tekukan pada wajah mereka.

"Lo kabur?"

Rasya menganggukkan kepalanya.

"Ayah sama Ibu, tau?"

Rasya menggelengkan kepalanya.

"Perlu kita ke rumah lo terus minta izin langsung, nggak?"

Rasya kembali menggelengkan kepalanya.

"Tenang aja, cuma dua hari, kan? Nggak masalah kok."

"Sya, kayaknya mending kita minta izin, deh."

"Jangan!"

"Atau dibatalin aja?"

"ITU JUGA JANGAN!" Rasya langsung menyergah ucapan Ryandra barusan, berikutnya cowok itu menghela nafas berat. "Gue cuma mau nikmatin sisa waktu gue disini buat main sama kalian, setidaknya sekali seumur hidup, gue bisa ngerasain liburan bareng sahabat-sahabat gue, sebelum gue pergi dan belum tentu bisa ketemu kalian lagi."

Ketiga orang dihadapan Rasya lantas saling tatap.

"Please?"

"Ya sebenernya, mau ada atau pun nggak ada lo, semuanya nggak bakal batal sih, udah kebayar juga."

Ucapan Reno barusan diikuti agukan kepala dua orang lainnya, respon yang cukup untuk membuat Rasya mengembangkan senyumannya lalu menghamburkan diri memeluk ketiga sahabatnya.

"Thanks, my beloved Fantastic Four."

Jika orang-orang bertanya, kapan waktu terbaik yang Rasya miliki, maka jawabannya adalah setiap mereka menghabiskan waktu berempat.

Ini adalah salah satunya.

Dan puncak dari rasa bahagianya adalah saat ia dan ketiga sahabatnya tengah menikmati api unggun dengan semilir angin dan deru ombak yang membersamai keempatnya. Reno nampak asyik memetik gitarnya, dengan Rasya yang menyenandungkan lagu dari permainan gitar Reno, sementara Ryandra dan satu sahabatnya yang lain tengah sibuk mempersiapkan makan malam mereka.

Malam semakin larut, keempatnya bergelung dalam sleeping bag, duduk mengelilingi api unggun sembari bercerita tentang banyak hal yang pernah terjadi di masa-masa SMP hingga SMA, lalu tentang masa depan yang telah mereka rangkai dan janji untuk kembali bertemu saat Rasya kembali dari study-nya di Korea dan Ryandra dari study kedokterannya di Jerman, sementara Reno dan sahabatnya yang lain tetap setia melanjutkan study di Indonesia sambil merintis karir di perusahaan keluarga masing-masing.

Forget Me NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang