dua puluh tiga | first love stories

623 83 51
                                    

"I finally understood what true love meant...love meant that you care for another person's happiness more than your own, no matter how painful the choices you face might be."

― Nicholas Sparks, Dear John

•fmn•

"Ndra lo tau nggak salah satu penemuan terbaik abad ini versi Niena Oditi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ndra lo tau nggak salah satu penemuan terbaik abad ini versi Niena Oditi?"

Niena Oditi, gadis yang rambutnya dikepang menyamping itu berujar dengan wajah serius sambil mengambil Es Krim McFlurry dengan topping Oreo dari tangan Ryandra —yang beberapa detik sebelumnya diberikan oleh mba-mba kasir McDonald.

Saat ini, keduanya tengah mampir di McDonald dalam perjalanan mereka ke basecamp Socio Project, seperti biasanya, kegiatan rutin di hari minggu.

"Apa emangnya?"

"McFlurry dong!" Odi menjawab antusias sambil menyuapkan satu sendok besar Es Krim rasa vanila itu ke mulutnya.

Ryandra? Cowok itu cuma bisa menggeleng-gelengkan kepalanya dengan tingkah Odi. "Lo doang yang pagi-pagi makannya McFlurry, Na." ujarnya sembari membersihkan ujung bibir Odi dengan tissue. "Mana makannya kayak anak kecil lagi, berantakan banget."

"Nggak apa-apa, kan ada lo yang bakal ngebersihin bibir gue ala boyfriend material." Odi menjawab sekenanya sembari tertawa.

Ryandra mendesis mendengar jawaban Odi barusan. Berikutnya cowok kelahiran bulan agustus itu menyesap Kopi Hitam yang dibelinya. Seperti biasa, Ryandra dan Kopi adalah sesuatu yang tak bisa terpisahkan. Sembari menikmati kopinya, Ryandra mendengarkan Odi yang mulai menceritakan tiap detail kehidupannya di hari-hari yang tak mereka habiskan bersama, ia menumpukkan kepalanya pada telapak tangannya, tersenyum tipis mentap Odi yang antusias bercerita.

"Jadi, kemarin pagi gue ke kost Rasya, soalnya kelas gue dibatalin dan gue mager balik ke rumah, jadinya gue minta ditampung sama Rasya, kebetulan si Reno juga ke kost Rasya, kolor Mario Bross dia ketinggalan. Haha."

"Reno udah gede masih aja pake kolor motif gituan, nggak berubah."

"Nggak berubah?"

"Iya, masih kayak anak kecil."

"Ah, oke, masuk akal." Odi yang awalnya curiga langsung mengangguk-anggukan kepalanya. Ia kembali melanjutkan ceritanya. "Terus sorenya gue sama Rasya main bareng, gue lupa sih awalnya gimana, yang gue inget gue bangun-bangun ada di dalam kostnya Rasya, gue bahkan lupa kenapa bisa gue ada disana. Aneh kan? Tapi lupain aja, kayaknya nggak penting."

Ryandra mengangguk-anggukan kepalanya, otaknya tak terfokus pada cerita Odi namun pada bagaimana Odi bercerita, wajah yang penuh ekspresi dan energi positif yang ia keluarkan saat tengah bercerita akan menjadi pengisi daya terbaik untuk Ryandra. "Terus?"

Forget Me NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang