sembilan belas | fallingforyou

495 86 58
                                    

"She had magic in her eyes, even the stars envied."

—perry poerty

•fmn•

"Kayak biasa, Kak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kayak biasa, Kak?"

Rasya mengganggukan kepalanya seraya tersenyum pada anak kecil penjaga toko bunga yang selalu ia datangi setiap bulan. Setelah membayar untuk satu tangkai mawar merah yang masih segar itu, Rasya segera melanjutkan langkahnya menuju Rumah Sakit di tengah kota yang juga selalu ia kunjungi setiap bulan.

Hari ini sudah terlambat lima hari dari jadwal seharusnya ia datang dan ia harap Rastra tidak marah.

Setiap bulan, Rasya selalu mengunjungi Rastra dengan setangkai bunga mawar warna merah. Katanya, Rastra suka bunga mawar merah. Tapi sebenarnya, Rastra lebih suka bunga yang lain, namanya bunga Forget-me-not. Berhubung bunga seperti itu tidak tumbuh di negara beriklim tropis seperti di Indonesia, Rasya cuma bisa membelikan bunga mawar.

Langkahnya kini terhenti di depan ruangan dengan nomor 323, ruangan khusus untuk sahabat terbaiknya beristirahat dari penatnya hiruk-pikuk dunia. Ruangan itu masih sama seperti terakhir kali ia datang, tidak ada yang berubah. Rasya lalu mengambil kursi di sudut ruangan, memposisikannya di samping kasur Rastra, selanjutnya ia mengganti bunga mawar yang sudah layu berikut dengan air di dalam vas bunga. Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya, ia duduk di kursinya, menatap lembut sahabatnya yang tengah tertidur pulas dengan banyaknya alat medis yang membantunya menyambung nyawa.

"Hai Tra, sorry gue telat lima hari. Lo nggak marah, kan?"

Kita semua tahu, tak akan ada jawaban untuk itu.

"Hari-hari gue baik, nggak seburuk yang terakhir kali gue ceritakan. Gue udah dapet pekerjaan baru, gue juga ketemu sama orang-orang baru, dan yang paling penting, gue bisa kumpul lagi sama Ryandra dan Reno." Sebuah senyuman tipis terbit pada wajahnya yang nampak berseri hari ini, Rasya sedang dalam mood yang sangat bagus hari ini. "Mereka baik-baik aja. Selama kita ngabisin waktu bareng-bareng, gue nggak pernah ngeliat sakitnya Ryandra kambuh, dan kakinya Reno kayaknya oke-oke aja, dia juga masih sering main basket malem-malem sendirian."

Rasya kini tertawa kala mengenang hari-hari yang ia lalui bersama Ryandra, Reno dan Odi.

Oh iya, Odi!

"Tra, gue ketemu sama cewek. Namanya Niena Oditi. Namanya cantik, kan? Gue cari di google namanya berasal dari bahasa sansekerta yang berarti mata yang indah dan fajar," Rasya memberi jeda sejenak, senyuman itu makin merekah indah di wajahnya. "Sesuai dengan namanya, dia punya mata yang indah, tatapan matanya menyejukkan layaknya fajar dan bisa bikin siapapun jatuh cinta," Ada ragu yang sempat menghampirinya saat Rasya hendak melanjutkan ucapannya, namun rasa itu segera Rasya tepis jauh-jauh. "Termasuk gue. Gue juga jatuh cinta."

Forget Me NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang