sembilan | pre-camp!

675 125 84
                                    

"I would like to travel the world with you twice. Once, to see the world. Twice to see the way you see the world."

—Anonymous

•fmn•

"Kesian banget, umurnya masih sembilan belas tahun tapi ngelamunnya udah ngalah-ngalahin Einsten pas mikirin kenapa buah apel jatuh tak jauh dari pohonnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kesian banget, umurnya masih sembilan belas tahun tapi ngelamunnya udah ngalah-ngalahin Einsten pas mikirin kenapa buah apel jatuh tak jauh dari pohonnya."

Rasya yang sedari tadi bersama Odi di Pujasera kampus akhirnya berkomentar karena terlalu lelah melihat Odi yang nampak berpikir dengan begitu serius lengkap dengan kerutan pada dahinya, tangan yang berpangku di dagu dan bibir yang mengerucut.

"TEORI LO SESAT BANGET SIH!" Odi merespon sambil berteriak tak terima dengan teori yang barusan Rasya ucap, cukup untuk membuat pengunjung Pujasera mengalihkan tatapnya pada Odi. "Rasya anjir!"

"Yang teriak siapa, yang disalahin siapa." Rasya menghela nafas sambil menunjukan wajah pasrah.

"Ya soalnya cowok selalu salah, lo cowok kan? Artinya lo selalu salah. Kecuali lo ada niatan lintas gender dan join sekte Lucinta Luna. Baru bisa gue membenarkan ucapan lo."

"Amit-amit anjir! Lo kalo ngomong difilter dulu, dong!"

"Bodo amattt." Odi berujar menyebalkan yang membuatnya mendapatkan jentikan oleh jemari Rasya pada dahinya. "SAKIT!"

"Bodo amatttt." Rasya menyahut sama menyebalkan. Odi mencebikkan bibirnya kesal. "Lagian lo mikirin apa sih? Udah kayak lagi mikirin hutang negara aja."

"Gue lagi mikirin caranya buat nggak tidur cepet, soalnya malem ini gue janjian sama Reno buat beli perlengkapan sebelum camp. Nah, pas pulangnya gue rencananya mau ngerjain tugas gue, soalnya besok deadline."

"Emang selama ini lo tidurnya cepet, ya?"

"Kind of?" Odi berujar ragu, ia lalu melanjutkan. "Kalo kata Yengyeng sih, gue tuh anaknya pelor banget dan gue mengakui itu, sih."

"Gue kok nggak setuju, ya? Lo tu orangnya kelebihan energi, nggak sih? Kalo sama kita-kita, lo selalu tiga R alias, ribet, riweuh, ricuh."

Odi lantas tertawa mendengar ucapan Rasya barusan. "You just didn't know me well, lagian kita baru kenal beberapa minggu, belum cukup untuk saling mengenal sepenuhnya."

"Udah kayak orang mau PDKT aja."

"Gue sih nggak keberatan kalo dideketin sama vokalis pujaan satu kampus, mayan, bisa ikutan famous terus nggak malu kalo mau bersanding sama Jung Jaehyun."

Forget Me NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang