dua puluh delapan | hold on

313 33 16
                                    

"I'm not finished falling in love with you yet."

― Colleen Hoover, November 9

•fmn•

Puluhan pesan tak berbalas dari sosok yang selama satu minggu ini tak terlihat eksistensinya dimanapun membawa Rasya ada disini sekarang, di antara padatnya penumpang bis Trans yang pernah ia naiki bersama Niena Oditi, tempat pertemuan kedua merek...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Puluhan pesan tak berbalas dari sosok yang selama satu minggu ini tak terlihat eksistensinya dimanapun membawa Rasya ada disini sekarang, di antara padatnya penumpang bis Trans yang pernah ia naiki bersama Niena Oditi, tempat pertemuan kedua mereka, tempat yang menjadi awal perkenalan diantara mereka.

Satu minggu berlalu dengan kehampaan karena tiadanya eksistensi cewek yang biasanya selalu merusuhi grup mereka (re: emergency meeting, sampai sekarang nama grupnya belum diganti) dengan video-video random yang dia temukan di Tiktok atau Instragram Reels, entah itu video kelinci, Jung Jaehyun atau video-video lainnya. Biasanya, Rasya masih melihat Odi di pertemuan mingguan Social Project, atau saat agenda makan bakso tusuk di depan gerbang belakang kampus, atau pertemuan sengaja-tak-sengaja ketika Odi melewati sekretariat UKM saat Rasya tengah latihan bersama anak-anaknya.

Ketiadaan Niena Oditi dalam kesehariannya membuat ruang murung itu datang dan Rasya tidak bisa menahannya lagi, saat ini, ia ingin segera bertemu dengan Odi. Apalagi, pertemuan terakhir mereka berakhir dengan tidak terlalu baik. Rasya masih ingat bagaimana Odi terlihat di sudut perpustakaan sore itu.

Gue harap lo baik-baik aja, Di.

Setelah turun dari bis Trans, Rasya melangkahkan kakinya menuju rumah yang sudah beberapa kali ia kunjungi dengan langkah terburu-buru. Rumah itu masih sama seperti sebelumnya, tanaman boksus yang menjadi pagar rumah berwarna biru pastel itu masih terbentuk rapi, lengkap dengan tanaman bunga mawar dan bunga-bunga lainnya yang sedang bermekaran di bagian halaman depan rumah.

Di antara indahnya pemandangan tersebut, Odi dengan gembornya —yang sepertinya terlalu banyak diisi air, karea cewek itu terlihat kesusaha membawanya— muncul dari belakang rumah. Netranya membulat saat mendapati sosok Rasya berada di depan pagar rumahnya.

"Hai?" Sapa Rasya ragu sambil mengusap tengkuknya.

Odi tersenyum kaku sebagai respon atas sapaan barusan.

Keduanya saling bertukar tatap dalam diam untuk kurun waktu yang cukup lama, ada banyak hal yang menggeluti pikiran mereka masing-masing, sesuatu yang tak mampu diutarakan yangmana malah membuat mereka berakhir dengan berdiam-diaman.

Keheningan akhirnya dipecah oleh eksistensi Bunda Lidya dan Ayah Batara yang baru datang dengan mobilnya.

"Na, kenapa Rasyanya nggak disuruh masuk?" Lidya bertanya pada Odi yang masih membisu, cewek itu kelihatan bingung.

Forget Me NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang