7

60 13 0
                                    

Kembali lagi dengan penulis amatir bernama Zo ini;)

Chapter ini ada >1000 kata.

Typo adalah hal yang biasa. Zo juga males revisi.

Happy reading^^
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Menurut penjelasan Yeonjun, apa yang dikatakan Taehyun benar seratus persen. Tingginya benar 186 dan berat badannya 64 kg. Mereka sebagai seorang polisi elite tentu harus bisa mengidentifikasi identitas warga hanya dengan menatap postur tubuhnya saja.

Sekarang mereka sedang merencanakan penangkapan sang pelaku. Selain menjual organ-organ tubuh secara ilegal, dia juga membunuh para korbannya. Dia akan langsung mengubur jenazah korbannya sehingga tidak diketahui polisi.

Mereka fokus menyusun rencana supaya tidak gagal saat berada di lapangan. Tentunya harus ada penyamaran supaya lebih mudah dalam menangkap tersangka.

"Oke, jadi siapa yang akan menyamar?" tanya Hyuka.

Hening. Tidak ada yang membalas ucapan Hyuka. Hingga akhirnya Taehyun mengangkat tangannya. Mengajukan dirinya menjadi pengamat jarak dekat.

"Biar aku saja." hanya tiga kata tapi berhasil membuat Soobin, Yeonjun, Beomgyu, dan Hyuka menegang.

Mereka memang mengusulkan untuk menjebak target dengan memberikan umpan. Tapi bukan begini juga, mereka khawatir kalau Taehyun kenapa-napa saat menjalankan misinya.

"Apakah kau serius, Taehyun-ah?" tanya Hyuka dengan ekspresi khawatir.

"Jangan remehkan aku Kayi. Aku pasti bisa melakukannya." untuk pertama kalinya dalam hari ini, atau berhari-hari ini Taehyun tersenyum manis.

Hyuka yang melihat senyuman itu tertegun. Itu adalah senyuman yang biasa Taehyun berikan saat dia yakin akan sesuatu. Akhirnya mereka pun hanya bisa mengangguk menuruti permintaan Taehyun.

"Nah, jadi begini. Aku sudah menyusun rencana untuk menangkap orang itu. Dia akan menunggu korban datang atau lewat di depan rumahnya. Setelah berada dalam jarak jangkauan, dia akan langsung melemparkan sesuatu hingga menyebabkan korban pingsan."

"Bagaimana kau tau, Beomgyu-ya?" tanya Soobin.

"Lewat drone tentunya. Hehehe" cengir Beomgyu.

Yang lain langsung memasang wajah datar mendengar perkataan Beomgyu. Kenapa tidak dari dulu coba mereka mengawasinya lewat drone dan malah sibuk kesana-kemari mencari alamat. Namun yang ku-stop. Malah dangdutan.

Beomgyu hanya cengar-cengir melihat ekspresi datar ke-empat temannya. Ini kenapa Taehyun yang biasanya pintar jadi ikutan bodoh. Mungkin otaknya sedang jalan-jalan tapi tidak tau jalan pulang dan malah masuk ke kepala Beomgyu. Otak Beomgyu yang terusir pun pergi mengungsi ke kepala Taehyun.

Balik ke cerita. Mereka akhirnya bersiap-siap untuk pergi ke alamat rumah tersangka untuk menangkapnya.

"Ingat, jangan putuskan komunikasi. Tetap waspada terhadap sekitar." peringat Yeonjun sebelum mereka berangkat ke tempat para korban terbunuh.

+×+

Beomgyu sedang fokus menyiapkan senjatanya jika terjadi kejadian yang di luar rencana. Dia sekarang ada di rooftop apartemen kosong yang letaknya tak jauh dari rumah tersangka.

Senjata laras panjang berjenis SS1-V2 sudah tertata rapi di depannya.

Senjata laras panjang berjenis SS1-V2 sudah tertata rapi di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Who's a Liar? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang