"Namaku Kang Terry." Ucap anak kecil yang diketahui bernama Terry itu.
Pria yang ada di dalam mobil itu pun tampak mengangguk sebelum memberikan senyumnya. Dia mulai turun dari mobil sambil membawa sebuah payung di tangan kanannya. Dia pun berjalan mendekat ke arah Terry dan menuntun anak itu untuk masuk ke mobilnya.
"Terry ikut dengan ahjussi, nde? Terry akan aman jika bersama ahjussi. Ah, nama ahjussi adalah Kim Hyungyoon. Kau bisa memanggil ahjussi dengan sebutan Kim appa." Ucap Hyungyoon sambil menunjukkan senyum kebapakannya.
Terry pun tersenyum senang mendengar perkataan Hyungyoon. Belum genap satu hari dia menjadi sebatang kara, tapi dia sudah mendapatkan keluarga baru. Dia sudah berjanji dalam hati untuk selalu mendengarkan semua nasihat dan menuruti permintaan pahlawannya.
"Ah, kau juga akan memiliki seorang hyung. Usianya sekarang sudah 16 tahun. Astaga, aku sampai lupa. Berapa usiamu?" Tanya Hyungyoon kepada Terry.
"Usiaku sekarang 9 tahun appa. Eumm,,, apakah hyung akan menerimaku?" Jawab dan tanya Terry.
"Tentu saja. Hyung mu itu sangat ingin memiliki seorang adik. Tapi karena sudah takdir, ibunya meninggal setelah melahirkannya. Dan appa tidak mau mencari pasangan lagi. Dia pasti sangat senang saat melihatmu." Ucap Hyungyoon menjawab pertanyaan Terry.
Mereka pun melanjutkan perjalanan dengan berbincang ringan. Mulai dari pekerjaan Hyungyoon hingga hal sederhana lainnya.
+×+
Sekarang Terry dan juga Hyungyoon sudah sampai di depan sebuah rumah sederhana berwarna biru. Hyungyoon mulai melangkah masuk diikuti Terry dibelakang nya. Hyungyoon pun membuka pintu setelah memasukkan kunci rumahnya(?).
"Taehyung-ah! Appa pulang! Lihat siapa yang appa bawa!" Teriak Hyungyoon setelah meletakkan asal sepatunya.
Tak lama setelah suara teriakkan Hyungyoon terdengar, muncullah seorang remaja laki-laki dengan kaus putih dan juga bokser hitam yang melekat di tubuhnya.
Remaja laki-laki itu berjalan mendekati sang appa sambil memainkan pisau buah yang terapit di sela-sela jarinya. Dia sesekali melirik sesuatu yang bersembunyi di belakang appa-nya. Setelah berdiri tepat dihadapan Hyungyoon, Taehyung, remaja itu pun berhenti melangkah.
"Memang siapa yang appa bawa?" Tanya Taehyung sambil memutar-mutar kan benda di tangannya.
"Namanya Terry. Appa menemukannya di perjalanan pulang tadi. Karena appa kasihan, ya sudah, appa bawa pulang saja. Nah, karena nama Terry terlalu asing untuk lidahku yang sudah tua, bagaimana jika kita mengganti nama mu?" Setelah menjelaskan siapa orang yang ada di belakangnya kepada sang putra, Hyungyoon pun bertanya pada Terry yang kini sudah berdiri di sampingnya.
Tampak kedua pria bermarga Kim dengan usia berbeda itu sedang berfikir saat ini. Taehyung pun menjentikkan jarinya tanda memiliki sebuah ide. Taehyung berjalan mendekat ke arah Terry lalu memegang pundaknya setelah melempar asal pisau buahnya.
"Bagaimana kalau Taehyun? Namanya tak berbeda jauh denganku kan? Kim Taehyun. Uwah, aku pintar sekali ternyata." Ucap Taehyung sambil bertepuk tangan.
"Ah, kau memang pintar, Taehyung-ah. Jadi Terry, mulai sekarang namamu adalah Taehyun, Kim Taehyun." Lanjut Hyungyoon mengikuti Taehyung bertepuk tangan.
Sedangkan Terry yang kini sudah berganti nama menjadi Taehyun hanya speechless menatap keluarga barunya. Ternyata mereka agak bobrok ya...
+×+
Hampir 6 tahun Taehyun tinggal bersama Hyungyoon dan Taehyung. Selama itu pula Taehyun diperlakukan seperti seorang pangeran. Ya, dia memang dimanja, tapi dia juga dikekang dengan berbagai aturan.
Dia diminta untuk selalu mengikuti perintah appa-nya. Awalnya dia biasa saja karena dia memang sudah mengabdikan hidupnya kepada Hyungyoon. Tapi lama-lama Taehyun merasa kurang nyaman.
Hyungyoon menjadikan Taehyun sebagai seorang mesin pembunuh. Dia menanamkan prinsip 'membunuh atau dibunuh' kepada Taehyun.
Karena sudah terbiasa membunuh hewan, Taehyun pun ingin mencoba hal yang lebih mainstream. Dia menceritakan itu kepada sang kakak. Taehyun berharap bisa mendapat solusi jika dia curhat dengan Taehyung.
"Tae-hyung, aku bosan jika terus membunuh makhluk-makhluk tal berakal itu. Aku ingin mencoba hal lain." Ucap Taehyun sambil mengerutkan bibirnya.
Taehyung yang melihat tingkah imut adiknya itu tersenyum tipis, lebih tepatnya menyeringai.
"Bagaimana kalau kita jadikan pak tua itu sebagai kelinci percobaan?"
Dan mulai saat itu mereka jadi kecanduan dengan namanya membunuh. Mereka merasa senang saat melihat darah yang muncrat dari tubuh korbannya, organ-organ yang perlahan mereka pisahkan dari tubuh lengkapnya. Juga bagaimana tangisan minta ampun itu seperti musik indah di telinga.
The Real End
Chapter depan bahas clue😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's a Liar? (Completed)
Mystery / ThrillerFOLLOW SEBELUM BACA! JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK DENGAN VOTE DAN COMMENT NYA! "Siapakah pembohong yang sebenarnya?"