"oppa...aku minta maaf"
Ini sudah malam,beberapa jam setelah seungkwan menghilang,dan wonwoo masih berada dirumah seungkwan,menangis untuk minta maaf pada seungcheol,dengan mingyu yang setia berada disampingnya,merangkul menenangkannya.
Seungcheol mendekat kearah wonwoo,dan agak merendahkan wajahnya tepat didepan wajah wonwoo,dan membuat mereka bertatapan.
"Aku tak marah padamu wonuyah,aku tak menyalahkanmu"senyum seungcheol terlihat tulus.tentu saja dia tak menyalahkan mereka,dia mengenal mereka dengan baik,karena mereka adalah sahabat seungkwan .
"Tapi dia menghilang saat bersamaku"wonwoo terisak.
Mingyu menepuk-nepuk pelan pundak wonwoo"kau dengar tadi,seungcheol hyung tak menyalahkan kita.kau tenang lah"
"Kita sedang berusaha mencarinya,jadi kau berdoa saja.ya"kata seungcheol disertai dari anggukan wonwoo.
"Dan kau pulang saja ,istirahat"
"Aku mau menginap disini oppa,jika ada kabar dari seungkwan aku langsung tau.boleh oppa?"
"Yasudah,pergi lah ke kamar seungkwan dan istirahat disana."
Wonwoo kembali mengangguk,mingyu membimbing untuk pergi kekamar seungkwan .
Sepeninggal wonwoo dan mingyu,seungcheol segera menelpon pamannya,lee hyuk jae.
"Bagaimana paman?"
"Aku pikir,jika ini penculikan.penculik nya pasti akan segera menghubungimu"kata hyuk jae"itu pun jika alasan dia untuk memerasmu"
"Kau benar paman,ini salahku yang menurut pada seungkwan untuk tidak menyuruh asistenku untuk menemaninya"
"Ini bukan waktunya untuk menyalahkan diri sendiri.aku sudah mengerahkan beberapa orang untuk mencari informasi.jika kita sudah dapat sedikit informasi,kita bisa langsung menghubungi polisi."kata hyukjae"tapi....apa kau tak punya musuh?"
"Musuh?"
"Iya musuh,mungkin salah satu saingan bisnismu?"
"Setau ku tidak paman.aku rasa,hubungan bisnisku baik-baik saja"tapi kemudian seungcheol merasa tak yakin" mungkin..."
"Baiklah,kau sekarang tenang saja,semoga kita secepatnya menemukan seungkwan."
"Terima kasih paman,dan....aku harap paman tidak memberitahukan hal ini pada ayah dan ibu"
"Aku tau,kau sudah bilang padaku"
***
Sedangkan di kamar seungkwan,wonwoo tengah berbaring ,mingyu yang menyuruhnya dan lalu menyelimutinya.
Wonwoo sudah mulai tenang,walau mulutnya masih mengoceh.
"Harusnya waktu itu aku gak biarkan seungkwan kemini market sendiri,aku malah menunggumu,ini juga gara-gara kamu pergi terlalu lama...tidak tidak,ini salahku juga,ini salah kita"
"Wonuyah...."
"Ini juga salah seungkwan,kenapa dia tidak menuruti apa kata seungcheol oppa untuk membawa seorang asisten bersamanya"
"Wonwoo"mingyu terlihat agak kesal"apa aku harus menyuntikmu dengan senapan bius gorila agar kau tenang?"
Wonwoo mendelik kearah mingyu tak terima"kenapa harus senapan gorila????"
***
Kini seungkwan tak lagi tidur dilantai dingin,rupanya pria itu membawakannya sebuah matras yang tebal,untuk seungkwan tidur.beserta bantal dan selimutnya.
Ok,penculik ini cukup manusiawi,pikir seungkwan.
Malam ini,seungkwan sedang duduk bersandar ke dinding,dengan sang pria yg duduk didepannya,yang tengah memegang ponselnya dan memainkan....game?
"Ahjusi,apa kita benar-benar berada digunung?"
Pria itu terlihat malas,tapi tetap sempat menjawab,tanpa menoleh.
"Ya,coba saja kau teriak,tak akan ada yang dengar."
"Benarkah?"mungkin saja benar,karena sebelumnya seungkwan sudah membuktikannya,saat berteriak minta tolong."kenapa kau menculikku?kau mau memperkosa aku?membunuhku?dan membuang mayatku?"
Pria itu menghentikan kegiatannya,matanya beralih pada seungkwan"apa hanya ada itu yang ada didalam otakmu?sudah kubilang,aku tak tertarik pada tubuh anak kecil sepertimu"
"Anak kecil?"seungkwan menyangkal tak terima"aku bahkan punya..."seungkwan tak meneruskan kata-katanya,saat tiba-tiba dia melihat dadanya sendiri."jadi apa kau mau membunuhku?"
"Kalau aku membunuhmu,lalu apa untungnya buatku?"
"Lalu,untuk apa kau menculikku?"
"Apa kau tak pernah menonton film penculikan?saat seseorang menculik seorang anak kecil,dan lalu menelpon orang tuanya...."
"Kau akan meminta tebusan?"tanya seungkwan tak percaya?
"Syukurlah otak mu masih berjalan"pria itu terdengar mengejek.
"Tapi aku bukan anak orang kaya"
"Teruslah berbohong,disaat kau memakai tas dan sepatu mahalmu"
Seungkwan melotot tak percaya "KAU TAU?"
Jelas seungkwan merasa terkejut,bagaimana bisa penculik itu tau bahwa benda yang dipakainya adalah benda mahal?
Orang biasa tak akan tau itu barang branded atau bukan,kecuali dia juga adalah orang kaya.
Apa pria ini adalah orang kaya?tapi dia tak mungkin menculiknya untuk meminta tebusan,jika dia orang kaya bukan?.
"Ahjusi..."
Pria itu menoleh padanya seolah memberi jawaban.
"Aku mau pipis..."
Pria itu menarik napas malas,lalu berdiri dan menarik tangan seungkwan untuk ikut berdiri juga.lalu membimbingnya ke kamar mandi yang berada di dalam kamar.
Saat akan masuk,seungkwan berbalik.
"Apa lagi?"tanya pria itu.
"Jika tanganku terikat....bagaimana aku....."
Pria itu berpikir maksud dari seungkwan,tapi hanya sebentar,karena dia baru sadar sesuatu.
Maka dia memutar badan seungkwan untuk membelakanginya,dan membuka tali yang mengikat tangannya.
Tali baru akan lepas seluruhnya,tapi tiba-tiba seungkwan berbalik,dan langsung menyerang pria itu dengan brutal.tangannya memukuli kepala tangan ,punggung,dan apapun yang bisa dia gapai.
Si pria mencoba menahan tangan seungkwan,tapi ternyata seungkwan cukup kuat.Anehnya pria itu tak berusaha melawan atau....apakah,pria itu mencoba untuk tidak menyakiti seungkwan?.
Seungkwan tak melewatkn kesempatannya,dengan cepat dia menarik masker yang dipakai pria itu ,sebelum akhirnya pria itu mendapatkan tangan seungkwan danenahannya untuk tak memukulinya lagi.
Seungkwan tak bergerak,bukan karena pria itu menahan tangannya,bukan.
Tapi karena kini seungkwan dapat melihat wajah yang sudah menculiknya."Kau..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kidnapper
RomanceBagaimana jadinya jika seorang boo seungkwan jatuh cinta pada orang yang telah menculiknya 28 april 2021 - 17 mei 2021