chapter 11

415 44 3
                                    

"kau masih menunggu vernon?"tanya wonwoo pada seungkwan,yang sekarang sedang berada di sebuah kafe saat istirahat kerjanya.

"Ngga"

"Lalu kenapa kau dan chan gak ada kemajuan?"

Ini memang sudah 3tahun seungkwan dekat dengan chan,tepatnya setelah seungkwan memutuskan untuk melupakan vernon.

"Aku hanya menganggap dia adik"

Memang chan gak pernah menyatakan langsung,tapi dilihat dari perhatiannya,semua orang tau ada perasaaan istimewa dari seorang chan untuk seungkwan.

"Apa ada adik yang setia anter jemput kamu?nemenin kamu terus,dan ngasih perhatian perhatian lainnya?"

Ya chan memang seperti itu,tapi itu kan kemauan dia,bukan seungkwan yang minta.

"Kalau kamu ga suka sama dia,jangan ngasih harapan"tambah wonwoo.

"Aku gak ngasih dia harapan,aku cuma nerima kebaikan dia.apa aku harus nolak dan nyuruh dia pergi jauhin aku?"

"Ya gak gitu juga"

"Trus aku harus bagaimana wonuuuuuu?"

***

Seungkwan dipanggil kakaknya keruangan nya setelah istirahat selesai.sudah tiga tahun ini seungkwan memang magang di perusahaan ayahnya dibawah pimpinan kakaknya,sambil meneruskan kuliahnya.

Tapi tentu saja,seungkwan bekerja disana sebagai karyawan biasa.Karena seungkwan merasa dia terlalu banyak menghabiskan uang kakaknya,saat kakaknya harus menebus dia dulu,jadi ini yang dia lakukan untuk membalas budinya.

"Nanti siang akan ada tamu perusahaan yang akan bekerja sama dengan perusahaan kita"kata seungcheol."dan kamu yang akan melayani kita"

"Melayani apa?"

"Membuatkan kopi,menyiapkan hidangan"

"Kenapa harus akuuu?"

"Semua karyawan sibuk,hanya kau yang free"

Seungkwan menghembuskan nafas kesal "baiklah"

"Belikan beberapa makanan di toko roti di dekat kantor kita"

"Uangnya?"

"Pakai uangmu"

"Hei kak,aku hanya karyawan biasa"

Seungcheol hanya mengangkat bahunya,dan mengalihkan perhatiannya pada laptopnya,mengabaikan seungkwan yang keluar dengan menghentak-hentakan kakinya karena kesal.

***

Apa yang harus aku beli?pikir seungkwan.

Dia saat ini sedang mengelilingi etalase kue,dan memilih kue yang akan dibelinya.

Namun saat itu,tiba-tiba seseorang masuk,yang membuat seungkwan mengalihkan perhatiannya pada orang itu.

Seungkwan membulatkan matanya,merasa tak percaya pada apa yang tengah dilihatnya.

Orang itu agak jauh berdiri dari posisi seungkwan sekarang,tapi seungkwan dapat melihat jelas wajah orang itu.wajah itu,dia merasa mengenalnya.

"Vernon?"bisik seungkwan,yang hanya bisa dia dengar sendiri.

"Hansol"

Namun tiba-tiba,seseorang menghampiri orang yang seungkwan kira adalah vernon,dan mengajaknya bicara.

Hansol?ah dia bukan vernon?ah tentu saja bukan,vernon itu seorang penculik,sedangkan pria yang ada di depannya ini penampilannya terlihat seperti pebisnis muda.tentu saja seungkwan salah mengira.

Kenapa dia harus ingat vernon lagi sih?apa yang kau harapkan dari pria yang menukar mu dengan uang 10M?

Seungkwan mengambil beberapa makanan dengan acak,dan langsung menuju kasir untuk membayarnya.dia tak peduli jika kakaknya akan memprotesnya.

"Kau akan pesan apa lagi,kwan?"

Tanya kasir yang sudah kenal baik dengan seungkwan,karena seungkwan sering datang ketokonya.

"Ice americano 5"

"Kau akan bayar dengan card atau cash?"

"Card,oppa tak memberiku cash.jadi pakai card ku.kau tau jihoon,oppa menyuruhku membayar,padahal dia yang minta aku beli ini semua"seungkwan mencebikan bibirnya karena masih merasa kesal.

Kasir yang seungkwan sebut dengan nama jihoon hanya menertawainya sambil menghitung semua pesanan seungkwan.

Dan seungkwan langsung pergi,tanpa menoleh lagi,dia bahkan lupa pada seseorang yang sempat mencuri perhatiannya.

***

Sesampainya di kantor,seungkwan langsung menuju ruangan kakaknya dan menyiapkan semuanya di meja besar yang ada disana.

Dan tak lupa mulutnya tak berhenti melakukan protes pada kakaknya.

"Kenapa tak lakukan pertemuan di restoran saja sih,?kan lebih simple langsung makan disana?"

"Kabarnya,dia tak terlalu suka berada diluar,itu yang di katakan asistennya"

"Merepotkan saja"

Seungcheol mengabaikan seungkwan saat telponnya berdering.

"Ya.."

"Pak,tamunya sudah datang"

"Langsung suruh masuk saja"

"Baik pak"

Seungkwan masih merapihkan meja,saat seseorang membuka pintunya.itu asisten kakaknya dan pandangannya teralihkan dari hidangan di meja ke arah pintu.

Bukan asistennya yang menarik perhatian seungkwan,tapi seseorang yang berjalan dibelakangnya.

Orang yang sama yang sempat seungkwan lihat di toko kue,orang yang seungkwan kira adalah vernon.

Jika tadi seungkwan melihatnya dari jarak yang cukup jauh,kali ini di bisa melihatnya dari dekat.

Dan ternyata wajahnya memang mirip sekali dengan vernon,hanya lebih rapi dan tampan.

Seungkwan baru sadar,orang yang tengah dia tatap ternyata sedang menatapnya juga,sampai seruan seungcheol mengejutkan mereka.

"Selamat datang tuan hansol"

Seungcheol segera menjabat tangannya.orang yang di panggilnya hansol menyambut dengan senyuman ramah.

"Oh iya,perkenalkan,ini adikku,dia sedang menjadi karyawan magang disini,dan dia juga yang menyiapkan hidangannya"

Kenapa oppa tiba-tiba memperkenalkannya?batin seungkwan.

Tapi dia hanya mengangguk kearah hansol dengan hormat.

Hansol mengalihkan perhatiannya pada seungkwan,dan mengulurkan tangannya,mengajaknya berjabat tangan.

Seungkwan berpikir sebentar,lalu perlahan menyambut tangannya.

Pria itu tersenyum,saat seungkwan menjabat tangannya dan berkata "hansol vernon chwe,senang berkenalan."

Seungkwan terpana,bahkan suaranya saja sangat mirip dengan vernon.

Tunggu?hansol vernon chwe,hansol VERNON?

KidnapperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang