chapter 2

890 62 2
                                    

Seungkwan sangat terkejut,saat dia membuka matanya,dia sudah ada di satu ruangan yang dia tidak tau dimana,dalam keadaan... terikat.

Seungkwan sangat panik saat menyadari bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi padanya.

Seseorang telah menculiknya...
Apa hidupnya akan berakhir disini?seperti ini.

Dia akan diperkosa,dibunuh dan dibuang?

Perlahan matanya mulai berair,mengingat kakaknya seungcheol.
Andai saja dia mendengar semua yang dikatakan kakaknya,pasti tak akan begini jadinya.

Seungkwan ingin berteriak meminta tolong,mungkin akan ada yang mendengarnya.tapi sayang,mulutnya kini tertutup lakban.

Apa yang harus aku lakukan?batin seungkwan,dia menangis.

Seungkwan menoleh kaget saat pintu tiba-tiba terbuka.

Seseorang dengan pakaian serba hitam serta wajah ditutupi masker.seungkwan masih dapat melihat matanya.

Seungkwan beringsut mundur dengan takut saat orang itu mendekat.tapi gerakan nya terhenti karena punggung sudah membentur dinding.

Orang itu makin mendekat,sedangkan seungkwan berpikir dalam keadaan panik.

Apa yang harus aku lakukan?pikirnya.

Dan saat orang itu akan menyentuh seungkwan,dengan gerakan brutal,kaki seungkwan dengan bebas menendang.pria yang kebetulan berada didepan seungkwan,memekik kesakitan karena tendangan seungkwan mengenai tepat di barang berharganya.

Pria itu membungkuk kesakitan,dengan segera melotot kearah seungkwan....

"KENAPA KAU MENENDANG KU?"
pria itu berteriak marah.

Seungkwan ingin menjawab,tapi tentu saja tidak bisa.

"Aku hanya mau memberi mu makan"tambahnya.kali ini suaranya lebih pelan.

Pria itu kembali mendekati seungkwan,"diam saja,aku tidak akan melakukan apa-apa"katanya saat melihat seungkwan siap menyerangnya lagi.

Seungkwan menurut saja sambil menahan tangisnya.

Dengan pelan pria itu membuka lakban yang menutupi mulut seungkwan.

Tapi tiba-tiba....seungkwan berteriak.

"TOLOOOOONG.....!"

dengan cepat pria itu menutup mulut seungkwan dengan tangannya,tapi lagi-lagi dia harus berteriak kesakitan karena seungkwan menggigit tangannya.

"KENAPA KAU BAR BAR SEKALI??!!"

"KAU PIKIR AKU AKAN BERSIKAP LEMBUT PADA ORANG YANG AKAN MEMPERKOSAKU?!"

"SIAPA YANG AKAN MEMPERKOSAMU?!"

"....."

"....."

"tidak?"seungkwan bertanya dengan memiringkan kepalanya.jika tidak dalam keadaan seperti ini,orang pasti akan berpikir kalau tingkah seungkwan itu sangat imut.

"Sudahlah,aku jadi malas memberimu makan.kamu tidak akan lapar jika tenaga mu masih sebesar itu"pria itu beranjak"kau teriak saja,gak bakal ada yang dengar di gunung seperti ini"

Pria itu kini meninggalkan seungkwan sendiri.

Digunung?jadi dia sekarang digunung?sendiri?

"Kakaaaaaaaakkkkk...."seungkwan menangis"aku belum mau matiiiiii"

***

Beberapa jam sebelumnya,setelah seungkwan baru menghilang.

Seungcheol yang langsung menyusul kesekolah,begitu telpon darinya mati.

Seungcheol langsung diserang rasa cemas dan takut saat wonwoo menceritakan hilangnya seungkwan.

Dia langsung berpikir seseorang telah menculiknya.

Wonwoo yang merasa bersalah,terus terusan meminta maaf padanya.seungcheol ingin marah,tapi itu bukan salah wonwoo dan mingyu.Dia pun salah karena terlalu menurut pada ucapan seungkwan,dan membiarkan seungkwan tanpa pengawasan.

Karena ponsel seungkwan mati,otomatis gps pun tak bisa di deteksi.

"Jangan sampai ayah dan ibu tau soal ini"katanya pada kai"aku akan minta bantuan paman hyuk jae"

***

Hari mulai gelap,seungkwan menyandar lemas ke dinding.

Dia sudah tidak menangis lagi,tenaganya sudah habis.

Cacing dalam perutnya sudah menuntut untuk diberi makan.

"Ahjusiiii,,ahjusiiii"seungkwan mencoba berteriak,tapi suaranya parau,karena terlalu banyak menangis..

Tak lama seseorang membuka pintunya dan bertanya "kenapa?"

"Aku.....aku lapar" cicit seungkwan.

Walau tetap memakai masker,seungkwan tau pria itu pasti sedang tersenyum mengejeknya.

"Kau tak takut aku memperkosamu?"

Tunggu?apa maksudnya?

"Kau bilang,kau tak akan memperkosaku"tanya seungkwan takut-takut.

Pria itu tiba-tiba tertawa

"Tenang saja..Aku ga tertarik pada gadis kecil sepertimu"

Kurang ajar,apa maksudnya itu,pikir seungkwan.

Pria itu masih tertawa saat meninggalkan seungkwan sendiri.

Awalnya seungkwan mengira pria itu tak mempedulikannya,tapi ternyata tak lama pria itu kembali lagi dengan nampan yang berisi makanan.

Seungkwan sedikit lebih tenang,saat pria itu menghampirinya.karena seungkwan merasa pria ini tak terlalu berbahaya .

Dia juga diam saja saat pria itu menyuapinya,karena seungkwan tangannya masih terikat.

"Kenapa kau tak membuka ikatanku?"ucap seungkwan"biar aku bisa makan sendiri"

"Kau pikir aku akan membiarkanmu meyerangku lagi?"

Tiba-tiba seungkwan teringat kejadian sebelumnya,saat seungkwan menendang 'barang berharganya'.membuatnya ikut merasa ngilu saat mengingatnya.

Lalu pria itu mengulurkan tangannya tepat didepan mata seungkwan .

"Lihat ini ,tanganku bahkan belum sembuh karena gigitanmu"

Seungkwan melihatnya dengan seksama,dan benar masih terlihat bekas giginya.

Dan matanya lalu beralih menatap mata sang penculik,ntah kenapa seungkwan merasa jika penculiknya itu tidak seperti yang dia pikirkan.

Awalnya dia mengira dia akan disiksa,diperkosa,dan dibunuh lalu dibuang.tapi pria itu berkata tidak tertarik untuk memperkosanya.bahkan sekarang pria itu tengah menyuapinya.

Dan lagi,penculik yang biasanya akan terlihat seram,dan tak terawat,atau mungkin bau.tapi ini,malah tercium wangi parfum,bahkan hanya diliat dari matanya saja ,kulitnya terlihat bersih,seungkwan tau pria ini bukan pria yang jorok.

Dan suaranya....kenapa seungkwan merasa....jatuh cinta pada suaranya?


KidnapperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang