chapter 12

384 40 2
                                    

Hansol dan seungkwan masih bertatapan dengan jabatan tangan yang belum terlepas.

Hansol vernon chwe?

Hingga tiba-tiba seungcheol menarik tangan seungkwan,sampai jabatan tangan mereka terlepas.

"Silahkan duduk tuan hansol"

"Terimakasih,"jawab hansol dan lalu duduk dengan masih menatap seungkwan yang terlihat gugup.

Seungkwan mendekati seungcheol dan membisikan sesuatu.

"Aku keluar sebentar oppa"

***

Apa itu benar-benar vernon?orang yang dulu menculiknya?orang yang menukarnya dengan uang 10M?

Kalau memang benar,apa yang harus aku lakukan,batin seungkwan.

Dan disaat itulah,ponselnya berdering,chan menelponnya.

"Noona,kau masih di kantor?"

"Iya chan,kenapa?"

"Kau bisa keluar sebentar?kebetulan aku lewat sini,dan aku belum makan siang.kau mau menemaniku?"

"Makan siang?"kebetulan sekali,seungkwan malas kalau harus kembali keruangan oppanya,karena dia tak mau bertemu vernon,ah maksudnya hansol "baiklah,tunggu aku di depan"

***

Seungkwan hanya melamun saat sedang bersama chan disalah satu tempat makan,hingga membuat chan terusik.

"Noona,kau memikirkan sesuatu?"

"Ah?tidak"jawab seungkwan,lalu melahap makanan yang dia pesan dengan terburu-buru,"aku hanya lapar"

Chan tersenyum lembut "pelan-pelan noona" chan mengambil sebuah tisue,dan dengan perlahan membersihkan samping bibir seungkwan yang menyisakan makanan.

Seungkwan tersentak dengan perlakuan chan yang tiba-tiba.

Seungkwan memang sudah terbiasa dengan perlakuan lembut chan,dia hanya belum terbiasa menerimanya.

Atau tak pernah terbiasa.seungkwan tau,perhatian yang chan berikan padanya,bukan perhatian seorang adik pada noonanya.tapi lebih dari itu...

Wonwoo benar,dia seharusnya menghentikan ini semua,jangan sampai seungkwan terlihat seperti orang yang hanya memberi harapan.

"Chan...."

Baru saja seungkwan akan mulai berbicara,tiba-tiba ponselnya bergetar,tanda ada pesan masuk.

Kau dimana?cepat kembali,tugasmu belum selesai.seungcheol oppa.

"Ah,tugas apalagi sih?"seungkwan menggerutu,membuat chan bertanya.

"Ada apa noona?"

"Oppa ku menyuruh cepat kembali"

"Ah begitu"ada raut kecewa pada wajah chan,karena dia baru sebentar saja bertemu dengan seungkwan"kalau begitu aku antar sampai depan kantor".

***

Chan memang mengantar seungkwan tepat di depan kantor,dan ternyata seungcheol tengah berada disana,dengan hansol yang sedang menatapnya tajam.

Melihat seungcheol,chan langsung membungkuk hormat dan berpamitan.

"Kau antar tuan hansol berkeliling"

"Hah?kenapa harus aku?"

Aku mau menghindar,tapi seungcheol oppa justru malah membiarkan mereka berdua?pikir seungkwan.

Seungkwan bermaksud melontarkan protesan lagi,tapi seungcheol langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

Ah yasudahlah,

"Mari ikuti saya"seungkwan berjalan mendahului hansol.

Tapi yang terjadi adalah,tiba-tiba hansol mengamit tangannya,dan membawanya lari.

***

Napas seungkwan terengah-engah.ternyata hansol membawanya ke roof top kantornya.

Menyadari tangannya masih dalam genggaman hansol,seungkwan segera menepisnya dengan kasar,membuat hansol sedikit terkejut.

"Kau mau menculikku lagi?"seungkwan agak berteriak.

"Kau mengingatku?"

Tentu saja,seungkwan masih mengingatnya,bodohnya seungkwan justru tidak bisa melupakan vernon,padahal dia sudah berusaha melupakannya.

"Aku senang kau masih mengingatku"hansol tersenyum.

Oh tidak,jangan tersenyum,batin seungkwan.itu membuatnya gugup.

"Ten...tentu saja aku masih mengingatmu.pria yang menculikku 3tahun yang lalu,bagaimana aku bisa lupa.harusnya aku langsung melapor ke polisi saja..."

"Tapi kau tidak melakukannya"

Benar,harusnya seungkwan langsung melaporkannya dari awal dia melihat orang yang dulu menculiknya.tapi dia tak melakukannya dan sekarang dia malah terjebak di atap dengan nya.reuni?

"Aku tak menyangka kau berkerja disini.aku sengaja membuat kesepakatan dengan oppa mu dalam bisnis,agar aku bisa bertemu denganmu.tapi ternyata kita bertemu langsung disini."

"Kau mencariku?"

Hansol mengangguk.

"Untuk apa?"tanya seungkwan lagi "aaahhh kau akan menculikku lagi?"

"Tid..."

"Kau berencana menculikku lagi dengan cara yang halus?lewat kakakku?"

"Dengar..."

"Apa uang yang dulu kau terima tak cukup untukmu?"

"Uang?"

"Lalu kau mau minta berapa lagi untuk tebusanku?perusahaan seungcheol oppa sedang membaik,jangan mengganggunya lagi.jika aku lihat dari penampilanmu,kau juga sudah cukup sukses.apa uang yang dulu kau terima kau jadikan modal hingga kau sukses seperti ini?lalu kenapa harus meminta tebusan dengan menculik ku lagi?aku..."

Ucapan seungkwan terhenti,karena kini tangan vernon menutup mulutnya,hingga seungkwan hanya bisa terdiam.

Hansol menyekapnya lagi?

"Kau bisa diam tidak?"kata hansol"aku tak akan menculikmu."

Melihat seungkwan sudah tenang,hansol melepaskan tangannya dari mulut seungkwan."kenapa kau berpikir aku mengambil uang itu?"

"Maksudmu?"

"Saat itu aku tak mengambilnya uangnya.apa kakakmu tak memberitahumu?"

Vernon tidak mengambil uangnya?bukankah dia menculiknya untuk uang itu?pikir seungkwan.

Hansol hanya tersenyum melihat kebingungan seungkwan...perlahan dia mengamit tangan seungkwan dan mengajaknya duduk,seungkwan hanya diam dan menurut.

"Biar aku ceritakan sesuatu untukmu"

(Chapter depan kayaknya aku bakal fokus tentang cerita vernon atau hansol)

KidnapperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang