🍁🍁🍁🍁🍁Aku habis mandi sore dan keramas. Kost dalam keadaan sepi karena hari ini hari sabtu, semua penghuni kost sedang mudik. Aku tidak pulang ke Purbalingga karena Om dan Tante sedang ke Wonosobo, ke tempat asal kami. Salah satu kerabat kami punya hajat. Damas dan Dimas sudah bekerja di daerah Temanggung. Heran mentang-mentang kembar dapat kerjaan ya daerahnya sama.
Cuaca yang sedang panas-panasnya membuatku memilih memakai daster model tali spaghetti dengan panjang sampai lutut. Gak papa terbuka toh gak ada penghuni lain kok. Di kamarku juga ada televisi. Jadi aku bisa nonton di kamar saja. Aku memutuskan berkerudung semenjak kelas sebelas SMA, alhamdulillah istiqomah sampai sekarang cuma memang masih belum jadi manusia yang baik, aku masih salaman dengan lawan jenis tapi hanya sebatas itu.
Sentuhan-sentuhan dengan lawan jenis jarang aku lakukan kecuali dengan keluargaku. Masalah salaman aku tahu pria dan wanita yang bukan mahram gak boleh bersentuhan cuma kita hidup di Jawa yang memegang teguh unggah ungguh, jadi menurutku untuk saat ini ya gak papa lah. Kan cuma salaman. Tapi sebisa mungkin aku mencoba untuk meminimalisir intensitasnya.
Saat aku sedang mengeringkan rambutku dengan hairdryer, pintu kamarku diketuk dari luar.
"Siapa ya?"
"Assalamu'alaikum, ini Fina, bu?"
"Wa'alaikumsalam. Masuk Fin, gak Ibu kunci pintunya."
Ceklek. Pintu kamarku terbuka, aku memang akrab dengan para muridku termasuk dengan Fina jadi aku merasa biasa aja kalau mereka keluar masuk kamarku. Aku masih mengeringkan rambutku membelakangi Fina.
"Sengaja main Fin? Sama Mamah dan Papah juga? Kamu lewat pintu samping ya? Soalnya pintu gerbang Ibu kunci karena semua penghuni pada pulang."
Aneh. Ni anak tumben gak banyak omong. Aku mematikan hairdryerku. Lalu menaruhnya di meja. Kemudian menatap cermin, mataku terbelalak karena Fina tidak datang sendirian tapi dengan seorang laki-laki.
Mata tajam itu menatapku dengan pandangan yang ... entahlah. Tiba-tiba aku menyadari keadaanku yang ....
"Aaaaaaa."
Aku langsung berlari ke kamar mandi. Naas aku terpeleset.
Sleret ... bruk ... gedebug ... dug. Awww ... pantatku mencium lantai dan kepalaku mengelus bak air. Dan yang kurasakan setelahnya adalah sakit dan gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
9. Mr. Kulkas Itu Suamiku (Novel Dan Ebook)
RomanceSaran: Baca terlebih dahulu: 1. Bukan Calon Kakak Ipar 2. Terpikat Upik Abu Rasa Ratu 3. Si Mata Elang Penakluk Hati 🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁 Kisah ini merupakan sekuel dari 'Bukan Calon Kakak Ipar' ***** Zaza, guru matematika di salah satu sekolah menengah...