Siapa Dinda?

684 43 4
                                    

Iya ini aku lagi nyari, sekalian belanja bulanan Mas?"

"Kamu sendirian?" tanya Mas Reihan di seberang sana.

"Iya, tadi habis ada MGMP di SMA 5 ya sekalian ajalah."

"Oh ... Mas pulang telat. Ada operasi."

"Oke."

"Jangan tidur kemalaman."

"Iya."

"Jangan baca novel sampai nangis-nangis kejer apalagi cerita di grup yang isinya gak jelas itu."

"Hem ... Iya."

"Tapi boleh kangen sama aku."

"Idih, iya sih Zaza udah kangen ini."

"Ntar malam kita olahraga ya? Berbagai gaya pokoknya."

"Hahaha, ya Allah Mas? Baru tahu Zaza kalau Mas Rei ternyata mesum juga."

"Cuma sama kamu."

"Aminnn..."

"Ya udah, Mas tutup ya? Assalamu'alaikum?"

"Wa'alaikumsalam."

Aku menutup telepon dari Mas Reihan. Tak terasa kami sudah menikah hampir dua tahun. Mas Reihan tak pernah berubah, selalu mesra, sayang, cinta, bucin dan slebor kalau kami hanya berdua haha. Tapi aku tetap cinta.

Masalah momongan? Kami masih menjalani program. Hampir satu tahun kami menjalani program hamil karena kandunganku bermasalah. Rupanya ini sudah turunan dari almarhum bunda. Bunda pun dulu harus menunggu lima tahun sebelum aku hadir.

Aku bersyukur bersuamikan Mas Reihan. Dia selalu memotivasiku dengan caranya. Menjadi sandaranku saat aku lemah. Pun dengan keluarga besarnya. Mamah Nasha memang ibu mertua terbaik. Tak pernah terlontar kata-kata pedas dari mulutnya. Yang ada adalah kata penyemangat dan motivasi.

Karina? Dia menikah dengan dokter Joshua dan sudah punya anak. Tapi setiap kami bertemu dia akan selalu menyindirku. Mandul katanya. Tapi aku tak peduli. Karena aku tahu ada Mas Reihan yang akan selalu berada di sampingku. Menguatkanku. Aku akan tetap berdiri tegak karena akulah istrinya, wanita yang dipilihnya. Bukan Karina.

Saat akan menuju tempat parkir seseorang menubrukku.

"Maaf," ucapku pada ibu-ibu yang menabrakku. Dia tengah kesusahan membawa barang belanjaan karena anak perempuannya yang kuperkirakan berusia 3 tahun tengah rewel.

"Gak papa Mbak, emang saya yang salah. Anak... Rana," ucap si Ibu tampak kaget.

Deg

"Dinda?"

Ya Allah, aku tak percaya, orang yang menabrakku adalah Dinda, sahabatku dulu.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Yeay. Siapa Dinda? Penasaran gak sih. Yuk dipeluk novelnya.

 Yuk dipeluk novelnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
9. Mr. Kulkas Itu Suamiku (Novel Dan Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang