Chapter 2.1 : Menetapkan pilihan

972 148 31
                                    

" Aku memilih buku itu! "  seru Shion menunjuk kearah buku yang dipegang oleh wanita itu.

" maaf? "  tanya wanita itu memastikan dia tidak salah dengar.

Wanita itu sempat khawatir karena Shion menatap kearahnya dengan tajam. Dia mengira Shion akan memilihnya dan itu membuat ia gelisah sebelumnya.


Wanita resepsionis tersebut terdiam dikursinya, senyuman yang sebelumnya ia pasang mulai luntur dan menjadi ekspresi yang serius. Dirinya tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Shion. Setelah beberapa saat menenangkan diri dia kembali memastikan pilihan tersebut.

Wanita itu tersenyum kikuk dengan sebelah alis yang terangkat.

" Maaf, apa anda yakin? "  tanyanya memastikan.

" Iya aku sangat yakin! "  balas Shion cepat.

" Huuh.... "  Wanita tersebut menghela nafas panjang.

Dia memegang kepalanya beberapa saat.

" uuh.... "

Wanita itu beberapa kali melihat ke wajah Shion, ia melihat ekspresi serius dan penuh percaya diri darinya. Dia mulai ragu memutuskan apakah menyetujui pilihan tersebut atau tidak.

" Hmm? sepertinya prediksiku benar... buku itu merupakan sesuatu yang sangat berharga disini "  terka Shion dalam hati.


Beberapa waktu berlalu...

Setelah melakukan beberapa pertimbangan serius, wanita tersebut menyetujui permintaan Shion untuk memiliki buku yang dipegangnya. Akan tetapi, dengan beberapa syarat yang sangat merugikan Shion.


" Baiklah, saya menyetujui pilihan anda. tapi dengan syarat anda tidak akan mendapat insentif dan akomodasi apapun dari saya. saya juga tidak dapat menjamin keselamatan anda sampai ke tujuan, "  jelasnya dengan penuh pertimbangan.


Disitu Shion mulai yakin dengan nilai dari buku tersebut, hanya saja dia masih belum yakin dengan kemampuan buku tersebut dan keuntungan apa saja yang dibawanya nanti. Lagipula sejak dari awal ini merupakan sebuah pertaruhan baginya.

" Dia setuju? sudah kuduga dengan kondisi tersebut, dapat kupastikan seberapa berharganya buku itu,"  pikirnya dalam hati.

Meski begitu, Shion tetap kekeh memilih buku tersebut. Ia akan menanggung resiko apapun kedepannya. Ambil atau tidak sama sekali.

" Oke, aku terima kondisinya, "  jawabnya dengan yakin.

" kalau begitu tolong tunggu sebentar... " ungkap wanita itu, ia terlihat sedikit mengercitkan alisnya. Dia... marah?

Wanita tersebut mengambil kembali sesuatu dari bawah laci mejanya. Itu sebuah perkamen berukuran A4 dengan bahan kertas yang sangat tua dan kusam melebihi warna buku sebelumnya. Disitu tertulis beberapa nama :

【1】 True God。

【2】??? (tulisan tidak jelas)。

【3】Vivian。

Wanita itu mulai menghapus nama ketiga yang tertulis diperkamen tersebut. Ia melirik ke arah Shion sebentar, lalu menyerahkan perkamen itu dengan sebuah pena bersamanya.


" Silahkan isikan nama anda, "  pintanya pelan.

" Baiklah, coba kulihat... "  kata Shion mengambil perkamen dengan pena tersebut.

" Kusanagi... Shion. Selesai! "  gumam Shion sambil menuliskan namannya.

【 Pemberitahuan - Hak kepemilikan The World Book telah diperbaharui dari Vivian menjadi Kusanagi Shion 】Suara tersebut muncul entah dari mana seperti sebuah pop up.

" Vivian? jadi itu nama wanita ini ya? "  pikir Shion didalam hati.

【 Sinkronisasi berhasil! Memperbaharui Database 】


Beberapa saat setelah suara tersebut muncul, tangan Shion mulai bersinar terang. Muncul sebuah tanda crest aneh ditangan kirinya, itu terlihat seperti lengkungan kebawah yang saling berlawanan dengan lingkaran kecil ditengahnya.


" Apa ini? "  tanyanya penasaran.

" Itu adalah Crest tanda kepemilikan anda atas The World Book! "  ungkap Wanita itu tampak merengut.

" Eh? kau marah? " (Shion)

" Tidak, saya hanya tidak percaya dengan pilihan anda yang tidak masuk akal itu, " (Vivian)

" Ahahahahah... "  Shion tertawa kecil sambil mengusap-usap belakang kepalanya.


Wanita itu mulai berdiri, Ia memberi tanda kepada Shion untuk mengikuti arahannya kembali. Mereka berjalan beriringan seperti sebelumnya. Wanita tersebut berhenti tepat didepan sebuah pintu sederhana berwarna merah tua dengan border keemasan. Diatas pintu tersebut ada sebuah lonceng emas untuk menandakan orang jika ada yang masuk dan keluar.


" Silahkan, "  Wanita itu menjulurkan sebelah tangannya.

Shion terlihat tersenyum kecil. " Baiklah... terima kasih atas bantuannya, "  ungkapnya tulus.

" Tidak perlu berterima kasih, itu sudah tugas saya, "  ungkap Wanita itu rendah hati.

Shion membuka pintu tersebut. " Kalau begitu selamat jalan! "  

Membuka pintu diiringi suara berderit dan dentangan kecil lonceng diatas pintu.

Shion sedikit melirik kearah Wanita itu dibelakangnya.

Wanita itu tampak sedikit membungkukkan kepalanya.

" Semoga perjalanan anda selamat sampai tujuan! "  ucapnya penuh harap.

" Iya, aku berangkat! "  jawab Shion tersenyum lebar.


Pertemuan itu berakhir dengan cepat, dalam sekejap Shion dapat memproses semua hal aneh yang terjadi padanya. Saat ini dia melangkah menuju dunia baru yang tidak pernah dia kenal. 



Hallo semua, jangan lupa support dengan share dan votenya ya!

Salam Author,

ReepalCD

Lumina : Isekai Cheat in The RPG World! (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang