Chapter 33 : Malam Berdarah

366 71 82
                                    

Di lorong gelap yang sepi nampak beberapa pelayan saling bersinggungan membawa minuman wine, secara penampilan mereka tidak mencurigakan. Mereka saling melirik lalu mengangguk sekali dan melanjutkan jalan mereka perlahan dengan tenang.

【2 Target di temukan!】

Di atas langit-langit Merva yang mengkloning dirinya sebagai Shion menatap tajam ke dua orang sebelumnya. Lalu tanpa peringatan, serangan dadakan diluncurkan bersamaan.

『Magic Bullet』+『Poltergeist』

Dua bola sihir yang terkompresi sampai sebesar bola kelereng tercipta dari kekosongan. Kemudian ketika pemapatannya berhenti, kedua bola itu meluncur seperti misil kendali dikarenakan skill sihir dari Poltergeist.

'Tidak ada yang menyadari kami menyusup—'

Ops! Splash!

Sebelum selesai dengan batinnya, leher kedua orang penyusup itu sudah berlubang oleh bola sihir panas. Darah yang menyiprat kemudian mengering karena panas yang disebabkan oleh sihir tersebut.

Barang bawaan mereka, gelas berisi wine dan nampan mengapung di langit-langit. Merva menggunakan Poltergeist pula agar benda itu tidak terjatuh dan mengakibatkan keributan.

Keduanya terkulai tak bernyawa dengan mata mereka terbuka memutih. Untuk menghilangkan jejak, sementara waktu ini Merva memasukkan kedua mayat itu ke dalam Inventory-nya.

【Target selanjutnya ada di dapur dan kebun istana!】

Merva bergegas pergi sambil mengendap-endap kembali.

Di lorong lain, hampir lebih terang dekat dengan aula utama yang tengah berlangsungnya pesta.

Seseorang tengah mengawasi, dia memakai seragam pelayan juga. Wajah garang dengan rambut hitam yang disisir ke belakang. Dia sedang berbisik-bisik sendiri di dekat sebuah pintu yang tertutup.

"Bagaimana situasi kalian di dapur?" bisiknya pada sebuah batu mirip alat sihir.

[Lapor kapten, disini lan—brup!] Pesannya terpotong tiba-tiba.

"Huh?! Oy! Apa yang terjadi dengan kalian?!"

"Sialan...! dasar tidak becus mereka...."

"Kau juga tidak becus menurutku" sela Shion dari arah belakang.

Pintu terbuka dengan cepat tanpa suara, karena gerangan itu si kapten penyusup berbalik dengan cepat. "Siapa—?!"

"Brup!" Dengan cepat Shion membekam mulutnya dan menariknya ke dalam ruangan kosong.

Disana hanya menyisakan satu sepatunya yang tertinggal di lorong akibat tarikan tiba-tiba dari Shion.

Shion dengan cakap mengikat orang itu dengan tambang yang dia temukan entah darimana.

"Kau... Siapa kau?!" tanya Kapten penyusup panik.

"Aku? Hmm... " Shion berpikir sebelum menjawab. "Entahlah, siapa ya? Yang lebih penting siapa kau, kamvret?!"

"Kuh... Kau kira menangkapku akan mengacaukan rencana— brup!"

Shion tanpa belas kasih membekam mulutnya dengan kain pel kotor. Lalu dia menjawab dengan acuh dan dingin.

"Aku tahu itu, lagipula kau hanya kroconya... Mereka tidak akan memperdulikanmu, aku bertujuan menangkapmu untuk mendapatkan sedikit informasi tapi sepertinya kau tidak berguna lagi disini...." Shion memelototinya dengan senyum jahat.

Wajah Kapten penyusup itu berubah pucat mayat, meronta-ronta mencoba melepas ikatannya. Namun itu usaha percuma, matanya berkaca-kaca hampir menangis oleh dominasi dan tekanan intimidasi dari Shion. Bayangan Shion menutupi seluruh tubuhnya sampai akhirnya...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lumina : Isekai Cheat in The RPG World! (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang