11. Hubungan Fahrul & Bulan

54 6 0
                                    

Happy Reading ^_^

Jangan lupa bahagia! Enjoy, ya🌻

▪️▪️▪️▪️▪️

"Kamu anugrah Tuhan yang terbesar."

▪️▪️▪️▪️▪️

Fahrul memutuskan untuk mengasingkan dirinya ke sebuah kontrakan setelah masalah berat yang dia alami. Dahlia dinyatakan mengalami gangguan kejiwaan dan sekarang dia ada di rumah sakit jiwa. Karena ulah Dahlia, Fahrul terlalu malu untuk bertemu Bulan dan teman-temannya.

Terlebih lagi pada Bulan, Fahrul belum siap menceritakan apa sebenarnya tujuan Dahlia melakukan semua ini meskipun polisi sudah mengetahui motif jelasnya. Mungkin saja, sekarang teman-temannya sudah tahu bahwa Fahrul merupakan anak dari seorang pembunuh dan penjebak Bulan, Fahrul pikir mereka akan sangat membenci Fahrul karena Fahrul menyembunyikan semuanya.

Fahrul menonaktifkan ponselnya guna tidak ada siapapun yang menghubunginya dan mengetahui keberadaannya. Untuk saat ini, Fahrul hanya ingin sendirian, tanpa siapapun untuk menenangkan diri. Bahkan, distro yang mati-matian ia bangun, kali ini dia tutup untuk sementara waktu.

Fahrul menyandarkan punggungnya ke dinding dengan pandangan menunduk. Air matanya sidah benar-benar ingin keluar, namun Fahrul tidak bisa mengeluarkan hal tersebut. Rasanya hanya sesak di dada.

Tangan Fahrul mengepal karena sangat kesal dengan keadaan, dia marah dengan dirinya sendiri karena tidak becus mengendalikan semua yang dia miliki. Fahrul sangat amat membenci dirinya sendiri. Karena hal itu, tangan Fahrul yang mengepal langsung menonjok tembok yang ada di belakangnya tanpa henti sampai tangannya mengeluarkan darah. Setelahnya dia kembali menunduk dan menjambak rambutnya frustasi.

▪️▪️▪️▪️▪️

"Ta, Fahrul belum bisa di hubungi?" tanya Bulan yang ada di samping Semesta.

Sedari tadi, Semesta mencoba menghubungi Fahrul untuk memberi tahu perkembangan Risa. Semesta ingin memberitahu kalau Risa sudah melewati masa kritisnya dan tinggal menunggu siuman. Namun, Fahrul tidak bisa di hubungi sejak tadi.

Semesta menoleh lalu menggelengkan kepalanya. "Berkali-kali gue coba telpon, tapi hp-nya mati. Kenapa, ya, dia?"

"Fahrul emang aneh, sih, akhir-akhir ini, terlebih setelah kita cari bukti buat ngeluarin lo, Lan," kata Semesta yang membuat Bulan menatapnya bingung.

Bulan tidak mengerti dengan apa yang dimaksud Semesta. Fahrul aneh? Apa yang dibilang aneh? Apa yang terjadi pada Fahrul selama dia ada di balik penjara? Apakah Fahrul hidup dengan baik-baik saja? Bulan jadi ikut khawatir.

"Waktu itu, pas kita udah dapet banyak bukti buat lo, kita bahas 'kan, ya, di cafe. Tapi, tiba-tiba dia balik. Terus abis itu, Fahrul nggak pernag lagi dateng dengan alasan ada urusan penting."

"Gue khawatir," ucap Bulan yang membuat Semesta menatapnya. "Kak Fahrul udah banyak bantu gue, Ta, gue khawatir terjadi sesuatu sama sikap anehnya."

"Tenang, Lan, gue tahu Fahrul bukan anak yang gampang nyerah. Dia pasti baik-baik aja."

Bulan mengangguk menjawab perkataan Semesta. Setidaknya perkataan Semesta membuat Bulan yakin kalau Fahrul akan baik-baik saja. Fahrul tidak akan melakukan hal buruk.

▪️▪️▪️▪️▪️

Fahrul turun dari motornya setelah memarkiran motor tersebut di lobby rumah sakit. Fahrul menggunakan hoodie yang sengaja untuk menutupi kepalanya sebab dia ingin bertemu dengan Risa yang masih ada di rumah sakit.

[✓] - FahRisa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang