17. Risa Bersama Raja

48 6 0
                                    

Selamat Membaca^_^

Jangan lupa bahagia, ya🌻 Enjoyyy dong!

▪️▪️▪️▪️▪️

"Mempercayai seseorang lagi memang sulit. Tapi itu bisa dilakukan, bukan?"

▪️▪️▪️▪️▪️

Fahrul mengacak rambutnya frustasi ketika mendapatkan kabar dari Bulan bahwa hari ini Risa tidak masuk ke sekolah karena hal yang baru saja terjadi kemarin. Risa ketakutan karena foto masa kecilnya yang ia anggap buruk tersebar ke seluruh sekolah. Risa takut perlakuan yang dia dapatkan beberapa tahun lalu kembali ia dapatkan. Ketakutan itu sangat besar.

Sedari tadi Fahrul tidak bisa berkonsentrasi mengerjakan apapun karena pikirannya yang selalu tertuju pada Risa. Fahrul takut kesempatan ini diambil oleh Raja untuk membawa Risa pergi. Fahrul jadi ingat mengenai ancaman Raja yang kemarin ia dengar.

"Kenapa lo?" tanya Semesta yang duduk di sebelahnya. Semesta merasa aneh dengan tingkah Fahrul yang terasa tidak fokus dengam pembelajaran mereka. "Gagal fokus lo. Karena Risa?"

Fahrul mengangguk menjawab pertanyaan Semesta. Fahrul tidak sama sekali berbohong. Dia memang khawatir dengan Risa terlebih dengan kondisi mentalnya yang mungkin kembali down dengan kejadian kemarin. Foto masa kecil yang sangat ia sembunyikan bisa tersebar dengan bebas.

"Dia nggak masuk hari ini?"

"Nggak, itu yang gue takutin. Gue takut ada apa-apa sama dia," kata Fahrul.

Semesta mengangguk mengerti atas perkataan Fahrul. "Masalah Raja gimana?" tanya Semesta.

"Kemarin gue hajar dia."

"Serius lo, anjir?" tanya Semesta karena sedikit tak percaya.

"Jangan berisik, nanti kena hukum," ujar Fahrul mengingatkan. "Serius. Kemarin balik sekolah gue pukulin dia di kelas sebelahnya. Anceman dia yang bikin gue kepikiran terus."

"Apa?"

"Kayaknya Risa selain bisa dinikmatin sendiri, bisa deh gue jual ke yang lain."

"ANJING, GILA!" teriak Semesta yang membuat seisi kelas termasuk sang guru yang ada di depan menoleh kepadanya.

Mendengar hal tersebut membuat Fahrul menghela nafasnya menahan emosi karena teriakan Semesta.

"Semesta siapa yang anjing dan gila?" tegur sang guru yang ada di depan.

"Ah itu, Bu, si Erwin, iseng mulu," ujar Semesta cengengesan.

"Gue nggak ngapa-ngapain ya, Bangsat," kata Erwin yang duduk di belakang Semesta. Setelahnya Erwin beralih menatap sang guru lalu berkata, "Bu, saya nggak ngapa-ngapain. Saya diem aja, dengerin Ibu."

"Esta sama Erwin kalau sekali lagi berisik dan membuat keributan, kalian Ibu keluarkan, ya."

"Ibu..." rengek Erwin.

"Erwin, sudah, ini peringatan terakhir saya."

Melihat itu membuat Erwin terdiam. Dia langsung menatap Semesta yqng ada di depannya dengan tatapan tajam. "Bangsat!" kata Erwin yang membuat Semesta tertawa.

▪️▪️▪️▪️▪️

Bulan dan Ulfa keluar dari taksi di depan rumah Risa. Karena tidak dapat di hubungi sejak kemarin, mereka berdua memutuskan untuk pergi ke rumah Risa dan memastikan keadaannya. Mereka juga takut hal yang mereka takuti terjadi pada Risa. Terlebih lagi sekarang mereka tahu bagaimana sifat Raja sebenarnya.

[✓] - FahRisa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang